3 🍂

7.8K 420 6
                                    

Sedingin Salju

° Qorina Maharani °

🍂🍂🍂

Hari ini kak reza yang mengantarku, tapi apalah rencana tinggalah rencana tiba tiba ban mobil bocor dan terpaksa aku harus ikut dengan Aga. Argghh mungkin ini sudah ketentuan allah aku tidak bisa menolaknya.

"Maaf ya Na kaka jadi gak bisa anterin kamu."
Ucap kak reza menyesal

"Iya kak gapapa."

"Yaudah hati hati ya Ga."

"Iya bang." Jawab Aga

Aku pun memasuki mobil begitupun dengan Aga, Aga melajukam mobil dengan kecepatan rata rata. Aku tidak membuka suara aku lebih memilih memainkan handphone ku.

"Diem mulu.."

Aku menoleh sekilas dan tersenyum tipis

"Kenapa? Ada masalah? Masalah mulu hidup lu."
Cerocosnya

"Diem.!"

"Galak bener PMS? "

"Banyak tanya! Nyetir nyetir aja sih!" Ucapku galak

"Dihhh sadar ahelah mobil mobil siapa ini ooy. Gue turunin bau tau rasa lu ya."

Aku menatapnya sinis.

"Yaudah turunin gue disini.!" Entah kenapa aku benar benar marah.

Aga berhenti mendadak. "Lu kenapa sih Na?" wajah nya mulai serius.

"Ngomong Na lu kenapa?" Tanpa sada Aga menggenggam lenganku

"Bukan muhrim Aga!!!" Teriakku

"Asstagfirullah maaf gak nyadar." ucapnya menyesal

"Yaudah bilang lu kenapa?" Lanjutnya

Aku tetap diam ,mana mungkin aku mengatakan bahwa aku seperti ini karena aku memendam rasa padanya tetapi dia lebih memilih sepupu ku kan gak lucu.

"Gapapa.."

"Sebenernya gue mau cerita kebahgaiaan gue sama lu Na tapi kaya nya gausah lah.." Aga menatap lurus kedepan.

Aku sudah tau dia mau cerita apa pasti tentang Nadya.

" yaudah lu jadi turunin gue gak!"

Aga menatapku lekat lekat. "Lu serius?"

"Menurut lu.!"

"Yaudah turun ." Ucapnya datar

Aku membulatkan maga sempurna Aga sungguh sungguh??

"Tuhkann tadi kata nya mau turun.."

Aku menimbang nimbang ,kelas ku akan di mulai 15 menit lagi mana mungkin aku turun dan naik angkot pasti akan terlambat.

"Hmmm ngga jadi deh gue ada kelas pagii.." Ucapku lirih yang di balas dengan tawa mengejek dari Aga. Setelah puas tertawa tanpa basa basi dia menjalankan mobilnya kembali.

🍂🍂🍂

  Laki laki itu berjalan dengan santainya sesekali ia membetulkan letak kacamata nya, semua orang mengucapkan selamat pagi yang hanya di jawab oleh tatapan dingin dari nya, siapa lagi kalau bukan Zul Armansyah Dosen terdingin di Universitas ini.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang