Keesokannya Zul dan Qorina kembali melakukan aktifitas seperti biasanya. Qorina yang masih mejadi mahasiswa semester 6 dan Zul sebagai dosen."Kamu yakin mau masuk kuliah Na?" Tanya Zul pada istrinya yang tengah bersiap di meja rias.
"Iya mas."
Zul mendekat dan melihat pantulan dirinya dengan Qorina di cermin.
"Jangan make up ah.."
"Loh kenapa?"
"Aku gak suka." Rengek Zul
Qorina hanya terkekeh lalu mencubit pipi Zul gemas.
"Uuuuh masku ini orang Na gak make up kok Na cuma sedikit pake lipbam aja."
"Yaudah yuk sarapan." Lanjut Qorina merangkul Zul.
Zul hanya terkekeh lalu mengangguk, mereka sarapan bersama.
"Sayang, nanti kalo pulang tungguin mas aja ya."
"Iya mas." ucap Qorina sembari memakan rotinya.
Setelah itu mereka berangkat ke kampus bersama dan berpisah di parkiran.
"Na.."
Qorina menoleh dan ternyata Aga yang memanggilnya.
"Aga? Ngapain lo disini, bukannya udah skripsi.?"
"Belum beres ini mau ngasih skripsi."
Qorina hanya ber oh ria.
"Eh gue liat lo udah sama Zul lagi. Udah baikan?"
Qorina mengangguk
"Na lo masih percaya aja sama dia."
Qorina menatap sinis Aga. " Aga jelas gue percaya sama dia karena dia suami gue! Dan dia udah terbukti gak salah kok!"
"Na bukan gitu maskud gue.."
"Udah ah gue ada kelas!" Ucap Qorina ketus lalu meninggalkan Aga
Qorina berjalan dengan tergesagesa dan tak sengaja ghamis bagian bawah nya terinjak dan
Brukkk
Qorina jatuh tersungkur dan meringis
"Aaahhh..." Qorina memegangi perutnya yang terasa amat sakit
"Asstagfirullah kenapa perutku masih sakit begini ya allah.." Ucapnya meringis.
Hafiz yang tengah berjalan terkejut melihat Qorina yang terduduk di lantai dan kesakitan.
"Asstagfirullah Qorina!" Hafiz segera berlari kearah Qorina.
"Mas hafiz.." Ucapnya meringis
"Kamu kenapa?"
Qorina hanya menggeleng lemah sambil memegangi perutnya.
"Perut kamu sakit?"
Qorina mengangguk.
"Ayo kita ke uks " Hafiz berniat menggendong Qorina namun ia segera menepis tangan hafiz.
"Maaf mas jangan ."
"Tapi Na.."
"Insha allah Na kuat mas." Ucapnya menguatkan diri dan bangkit dengan sekuat tenaga.
"Kenapa perut kamu masih sakit Na?"
"Na gak tau mas."
"Kamu harus periksa"
Qorina hanya mengangguk dan tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Romance"Saya berjanji akan selalu ada disisi kamu Na, Kita hadapi bersama suka maupun duka, Kamu adalah bidadari cengeng yang allah titipkan kepada saya." Bisik nya di telingaku. Aku tersenyum mendengar bisikan sebelum tidur yang selalu ia bisikkan setiap...