Kejadian di taman masih teringat oleh Prilly. Yang menjadi kebingungannya adalah siapa lelaki itu? Kenapa dia bilang kalau dia kenal dengannya?
Rasa penasaran muncul dalam benaknya. Pikirannya masih menerawang dan mengingat-ngingat wajah lelaki yang baru saja ditemuinya.
"Heh Pril, lo kenapa bengong coba?" tanya Aya.
"Gue masih penasaran deh, sebenernya Niko itu siapa sih? Dia kenal sama gue, dan dia itu musuhnya Ali. Terus hubungannya sama gue apa?" Prilly mengerutkan keningnya dan menopang dagu diatas meja.
"Gue juga penasaran Pril, sebenernya tuh laki siapa sih?" tambah Lena.
"Tuh cowok kan namanya Niko. Kan dia bilang sendiri namanya Niko," jelas Aya dan mendapat toyoran keras dari Lena.
"Si goblok emang," cibir Lena.
"Terlemot," tambah Prilly.
"Lah salah gue apa coba? Kan si Lena nanya tuh laki siapa, ya udah gue jawab."
"Serah elu dah otak ayam." Lena mendengus sebal.
"Tumben lo nggak ngemut lolipop Len. Biasanya tuh permen selalu nempel di mulut lo," kata Prilly.
Aya langsung menatap Lena dan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Heem lolipop nya ngilang, lo kemanain Len tuh lolipop?"
"Gue belum beli. Stok lolipop gue abis tau," jawab Lena.
Prilly terkekeh sendiri. Untung saja jam pelajaran mereka saat ini sedang kosong. Karena kebetulan guru mereka tidak hadir. Jadi mereka bisa leluasa bergosip.
"Lah-lah-lah itu Ali cs ko keluyuran di luar Pril?" tanya Lena yang tidak sengaja melihat Ali cs.
"Iya biarin aja," balas Prilly.
"Respon mya gitu amat neng," Aya menoyor kepala Prilly.
"Hih nggak sopan sama gue. Gue aduin kak Arsen tau rasa lo." Prilly melotot ke arah Aya.
"Kenapa bawa-bawa kak Arsen sih Prilly? Kan ini masalah kita berdua, jangan kau sebut nama kekasihku," tukas Aya mendramatisir.
Lena bergidig ngeri melihat sahabatnya seperti itu, "anjiirrr sejak kapan lo sama kak Arsen jadian? Halu lo!"
"Ape sih Len so ikut-ikutan," sela Aya.
"Serah gue. Eh Pril, mending kita samperin Ali bareng kawan-kawannya yuk. Daripada bengong disini," ajak Lena.
"Ide bagusssss," seru Aya.
"Males ah," sahut Prilly.
"Lah nggak asik lo. Ayo Pril." Lena terus menarik tangan Prilly.
"Heem cusngeng yuk, gitu-gitu juga Ali kan cowok lo." Aya tersenyum.
Prilly memperhatikan senyuman Aya. Dia tau pasti ada senyuman itu menandakan sesuatu.
"Gue tau, lo ngajakin gue, biar lo berdua ketemu gebetan lo juga kan?" tebak Prilly.
Benar saja Lena terlihat cengengesan sementara Aya terbahak keras membuat semua anak-anak kelas menatap ke arah mereka.
"Waaa lo tau aje sih Pril. Udah ah, ayok lama danta sih lo," dengus Aya.
"Hah danta?" Prilly dan Lena cengo bersamaan.
"Lama bener maksud gue bego!" semprot Aya.
"Nyingnying!!" balas Lena sambil menjitak kepala Aya.
Puas menjitak Aya, Prilly dan Lena langaung meninggalkannya. Sementara Aya masih mengusap-usap kepalanya dan mengadu kesakitan.
Setelah sadar, "WOIIIII TUNGGUIN GUE ANJIR!!" teriak Aya sambil berlari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Milikku!
FanfictionAprillya Edeline, siswi baru di sekolah favorit di jakarta dan merupakan anak dari pemilik sekolah itu. Baru saja pertama masuk sekolah, Prilly sudah dihadapkan dengan satu kejadian yang membuatnya syok terapi... Kejadian apa itu?? Apalagi ketika di...