🍃🌸🍃
Rasaku tersirat dalam tatapanku padamu
Meski kau tak sadar akan hal itu
Namun, salahkah bila aku juga ingin kau tau?
🍃🌸🍃
Sudah tiga puluh menit aku berkutat dengan secarik kertas ulangan bahasa inggris di tanganku.Dan perutku tiba-tiba mendadak sakit.
Karena itu aku meminta izin pada bu Leka,Guru bahasa Inggris ku."Bu!".ucapku memanggil bu Leka sambil berdiri.
"Ya?,ada apa Nafisa?".sahut bu Leka.
"Saya udah selesai ngerjain ulangannya bu!",jawabku.
"Dan saya mau minta izin ke toilet",sambungku.
"Wah,hebat banget lo Fis!,tau gitu gue minta contekan, sama lo tadi!",sahut Rian.
Cowok paling berisik di kelas XII IPA 3.
Kalo gak ada Rian sehari,kelas beneran kayak kuburan,karena cuma Rian biang berisiknya."Ya iyalah!,pacar siapa dulu!?",timpal Raffa yang membuatku malu.
"Cieee,yang baru taken mesra amat!",ucap Rian yang membuat gelak tawa seisi kelas.
Sambil menahan sakit perut,tanpa sengaja mataku tertuju pada Austin yang sedang tidur dengan merebahkan kepalanya di meja.
Dasar ya,tuh cowok es,dimana aja bisa tidur,batinku.
Sementara bu Leka hanya geleng-gelang kepala melihat tingkah kami.
Tiba-tiba cowok es bangun dan kemudian ia membuka suara.
"Bu!,saya permisi keluar sebentar",ucap Austin meminta izin.
"Tapi Nafisa yang minta izin duluan,lagian memangnya kamu udah selesai,ngerjain ulangannya?",tanya bu Leka.
"Sudah bu!",jawab Austin singkat.
"Tapi kamu keluarnya habis Nafisa balik ya!",ujar bu Leka.
"Kalo saya nungguin adegan drama ini,gak bakal kelar bu!",kata Austin sarkatis.
"Yang jones ngiri cieee!",ejek Rian.
Namun bukan cowok es namanya kalau menanggapi ejekan Rian barusan,dia hanya
diam seperti biasanya."Ya sudah kalau begitu,kamu boleh keluar",bu Leka pun memberi izin pada cowok es.
"Lalu saya bu?",tanyaku pada bu Leka.
"Kamu juga boleh keluar!",jawab bu Leka yang membuatku lega.
Aku pun keluar kelas dengan Austin yang lebih dulu di depanku.
***
Setelah keluar dari kelas aku pun bergegas ke toilet dengan cowok es yang berada di depanku.Tanpa menghiraukan dirinya aku pun sedikit berlari untuk mendahului langkahnya.
"Gue ucapin selamat buat lo karena udah taken!",ucap cowok es menghentikan langkahku.
Dan cowok es kini berdiri tepat disampingku.
"Makasih",jawabku singkat.
"Fis,gue mau nanya sesuatu!",ujar cowok es.
" Btw sorry ya!,gue kebelet,ntar aja ngomongnya!",ucapku terburu-buru meninggalkan Austin.
Aku pun memasuki toilet,dan malangnya semua toilet penuh,kecuali toilet yang rusak.
Karena aku kebelet banget, kuputuskan untuk menggunakan toilet yang rusak itu.Hanya pintu toiletnya yang rusak,pintunya gak bisa dikunci dan akupun menjadikan tong sampah untuk mengganjal pintu.
Namun nasib malang menimpaku.
Tak sengaja,pintu toilet itu kuputar ganggangnya untuk menutupnya,dan malangnya saat aku ingin membuka pintu,aku pun terkunci dari dalam.Awalnya aku sudah berteriak meminta tolong,tapi nihil,sepertinya semua orang di toilet tadi sudah kembali ke kelas.
"Tolong!!!!".
"Pintunya ke konci!!",teriakku.
Lalu tiba-tiba lewat siswi perempuan kelas X dan ia mendengar teriakkan ku.
"Siapa pun tolongin gue!!!",teriakku ketakutan.
Cewek itu masuk ke toilet.
"Ada orang di dalam?",tanya cewek itu.
"Bener,ada gue didalem,please bantuin gue keluar dari sini!",ucapku memohon.
"Nama gue Fisa!",teriakku.
"Iya kak,kakak tunggu bentar ya!,aku cari bantuan dulu!",ujar cewek itu.
Karena kelasku berada paling dekat dengan toilet,adik kelasku itu meminta bantuan ke kelasku.
"Bu!,ada siswi yang terkunci di toilet bu!,namanya Fisa",kata cewek itu dengan terengah-engah.
"Fisa?".
Mendengar nama itu secepat kilat Raffa berlari menuju toilet.
Bersambung......
Siapakah yang berhasil menolong Nafisa?
Raffa or Austin? 😌Jangan lupa tinggalin komentarnya ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
1% ABOUT LOVE
Teen FictionCerita ini gak ada unsur bad boy or bad girl. Hanya tentang cerita cinta monyet yang belum kelar dan belum pasti ujungnya. Mereka terjebak friendzone dan terjebak ruang dan waktu yang membuat mereka berpisah. Akankah mereka dapat bertemu kembali??? ...