17

555 51 18
                                    

Happy reading! 😊

🍃🌸🍃
Kucoba ntuk membuka hati
Kepada dia yang selalu berada disisi
Karena kamu sang pemilik hati
Tak kunjung kembali
🍃🌸🍃

"Yes!,akhirnya gue sama Nafisa pacaran",teriak Raffa dengan meninjukan tangannya ke udara.

Teriakkkan Raffa berhasil membuat semua siswa SMA Pelangi menatap kami.
Dan sorak-sorai tepuk tangan pun bergemuruh.

"Selamat ya bro!,akhirnya lo taken juga",kata Daniel.

"Jangan lupa traktirannya!",ucap
Keyraz menimpali.

Daniel dan Keyraz adalah anak basket yang juga hits seantero SMA Pelangi karena wajah blasteran yang mereka miliki.

"Ya udah fa!,aku ke perpus dulu!",ucapku pamit.

"Aku temenin ya!",kata Raffa menawarkan.

"Ciee!,yang baru taken gak mau jauh-jauh dari doi!",ejek Keyraz yang mampu membuatku speechless.

"Lo cantik kalo lagi speechless gitu Fis!",timpal Daniel sambil menahan tawa.

"Eitss!,Fisa milik gue, jadi jangan lo gombalin juga!",sanggah Raffa tak terima.
Raffa menarik tanganku untuk berdiri dibelakangnya.

"Hahaha,becanda gue mah!",ucap Daniel.

"Ya udah my bro!,gue Tulus dulu".

"Ha?,Tulus?",tanya Keyraz kebingungan.

"Pamit",kata Raffa cengengesan.

Mereka bertiga pun berjabat tangan.

Sementara aku, berdiri mematung melihat si cowok es yang tiba-tiba lewat bersama Silfia dengan bergandengan tangan.
Kami memang berpapasan tapi dia hanya fokus mengobrol dengan Silfia padahal aku menatapnya dari kejauhan.

Sesak itu datang lagi didadaku.
Membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya~sakit.

Inget fis!,kamu itu udah jadian sama Raffa.Gak usah deh,masih nganggep Austin itu cinta monyet kamu dulu.Mereka itu beda!,batinku.

"Yuk!,aku temenin ke perpus!",ajak Raffa menghentikan lamunanku.

"Ya".

Aku dan Raffa pun sampai di perpus.

"Fa!,aku nyari bukunya dulu ya!".

"Mau aku bantu cariin?",tawar Raffa.

"Gak usah Fa,kamu duduk aja disini!",tolakku.

"Ya udah!,kalo ntar bukunya gak nyampe sama kamu,panggil aku ya!,biar aku bantu ambilin!",kata Raffa.

"Iya",jawabku tersenyum.

Aku pun mulai berjalan menyusuri ruangan perpus.
Susunan buku disini,dibuat be-rak-rak yang dibuat menjulang tinggi.
Jadi kalau mau ngambil buku yang tinggi harus naik tangga.

Setelah berkeliling,akhirnya aku melihat buku yang kuinginkan.
Buku Ensiklopedia Bahasa Perancis.
Buku itu berada di rak pertama dibagian paling atas.

Karena letak buku itu terlalu tinggi,aku berniat meminta bantuan Raffa.
Tapi, karena melihat Raffa yang sedang khusyuk membaca buku,kuurungkan niatku itu.
Dan kembali ke tempat buku itu berada.
Kunaiiki anak tangga yang kira-kira ada 24 anak tangga itu.
Beruntungnya aku tidak takut ketinggian,dan aku bisa dengan mudah menaiki tangga itu tanpa rasa takut.

Satu persatu tangga itu kupijaki,
setelah berhasil menaiki tangga paling atas,akupun meraih buku Ensiklopedia bahasa Perancis buku incaranku itu.
Setelah berhasil mendapatkan buku itu aku pun menuruni anak tangga untuk turun.
Sialnya,pada anak tangga ke 12 kakiku terpeleset dan akhirnya aku ambruk.

Tiba-tiba cowok es datang dan akupun ambruk di dada bidangnya,hampir saja kami berciuman,tapi dapat kucegah dengan memalingkan wajahku buru-buru.

Sekarang deru nafasnya bisa kurasakan.
Dan jantungku mulai berdetak tak karuan.
Mataku saling beradu pandang dengannya.
Aku mengigit bibir bawahku.
Dan cepat-cepat kusingkirkan tubuhku darinya.

Ya Tuhan!,semoga dia nggak denger detak jantungku yang kayak orang lagi marathon ini,batinku.

Aku pun bergegas berdiri.

Si cowok es pun juga bangkit untuk berdiri.

"Kamu gak apa-apa kan?",tanya cowok es tiba-tiba.
Dan kujawab dengan satu kali anggukkan.

Kupungut buku Ensiklopedia yang sudah terlempar jauh akibat insiden jatuhku tadi.
Dan aku pun pergi-- berlari meninggalkan Cowok es tanpa ucapan.

Karena berlari terburu-buru,aku dan Raffa pun berhadapan dan membuat kami sama-sama kaget.

"Hm,udah nemu bukunya?",
tanya Raffa.

"Udah",jawabku singkat.

"Kamu nggak apa-apa kan?,tadi aku denger ada suara orang jatuh",tanya Raffa khawatir.

"Hm,aku kok aku gak denger ya!",sanggahku sambil menggit bibir bawahku---cemas.

Bukannya aku gak mau cerita sama kamu Fa,takutnya ntar kamu kecewa karena aku gak minta bantuan kamu tadi dan sualnya malah si es batu itu yang menolongku.

"Hum,mungkin aku salah denger!",balas Raffa dengan tersenyum.

"Ya udah!,kamu mau minjem bukunya atau mau baca disini aja?",tanya Raffa.

"Aku baca bukunya disini aja!,soalnya berat, kalo dibawa pulang",kataku menjelaskan.

Kami pun duduk di salah satu meja dekat pojokan di ruang khusus baca.

Aku mulai membuka buku tersebut dan membacanya,
sementara Raffa membaca buku Matematika.

"L'amour est un sentiment difficile à expliquer".
(Cinta adalah perasaan yang sulit untuk dijelaskan).

"Mais juste un mot que je peux dire, que je t'aime",ucap Raffa tiba-tiba.
(Tapi hanya sepatah kata yang bisa aku sampaikan kepadamu,bahwa Aku Mencintaimu).

Aku hanya diam menatap Raffa kebingungan.

"Artinya apa Fa?",tanyaku ingin tahu.

"Artinya gak perlu kamu tau",jawab Raffa sambil tersenyum manis padaku.



Bersambung......

Jangan lupa tinggalin komentar readers di kolom komentar ya!,biar aku tambah semangat nulisnya 😊

Thank you so much readers
Salam,Skylovers00








































1% ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang