Jika ada yang bertanya definisi cinta. Maka aku akan menunjuk kamu sebagai jawabnya.
-Kavin Ardana-
r e p i t i e n d o
Detik dari jarum jam milik gadis yang tengah duduk di pos satpam ini setara dengan detak jantungnya. Setiap satu detik yang berlalu dengan cepat membuat degup Melody semakin berirama karena terus kefikiran tentang Aldi. Memikirkan pria itu, Melody kini menatap jam nya yang sudah menunjukkan pukul 3.34 sore. Terhitung setengah jam dari pulang sekolah dan sampai sekarang Melody masih setia menunggu Aldi yang tak kunjung datang.
"Neng lama banget jemputan nya?" Akhirnya pak Tatang alias pak satpam memulai percakapan diantara mereka.
"Nunggu temen pak."
"Siapa namanya neng, biar bapak panggil. Udah setengah jam loh." tanya pak Tatang.
Melody menggeleng, "Namanya Aldi pak. Ga usah repot-repot pak. Bentar lagi paling juga dateng."
Pak Tatang menganggukkan kepalanya lalu kembali menyeruput teh manis hangat miliknya.
Melody melayangkan fikirannya hingga akhirnya fikirannya tertuju pada satu tempat. "Cafe Allen! Mungkin dia udah kesana duluan."
Gadis itu dengan cepat membenarkan tasnya lalu pamit kepada pak Tatang yang dibalas senyuman hangat oleh pria tua itu.
Untuk sampai ke cafe milik Allen yang terletak di perempatan jalan, Melody hanya perlu berjalan kaki. Tidak butuh waktu lima menit ia sudah menginjakkan kaki di depan pintu masuk cafe tujuannya.
Melody mengedarkan pandangannya pada cafe yang ramai pengunjung ini. Ia mulai berjalan ke meja pojok dekat kasir. Ya, meja kebangsaan inti Zhestkiy. Dari pintu masuk gadis itu dapat melihat disana ada Adrian,Arnold,Allen tanpa Ares dan Aldi. Mereka hanya bertiga.
"Hai guys." Melody melambaikan tangannya sambil tersenyum kearah pria yang tengah asik berbicara itu.
Adrian yang memandu pembicaraan terdiam sejenak sampai akhirnya tersadar bahwa ada Melody, "Eh..Mel. Duduk." pria itu langsung menarik kursi di sebelahnya lalu mempersilahkan Melody untuk duduk. Tentu saja gadis itu langsung duduk.
"Bertiga doang. Aldi sama Ares mana?" tanya Melody.
"Ares lagi nyiapin lukisan buat Bazaar. Aldi---"
"Lo ngapain kesini?" tanya Allen to the point.
Melody terperangah mendengar pertanyaan Allen yang seolah-olah tak menginginkan kehadirannya. Tapi pria itu tidak ada maksud untuk mengusir, ia hanya bertanya.
"Apaan sih ulekan cabe! Maaf ya Mel, dia kalo ngomong emang ga pernah nyelow. Ga bisa lembut anaknya emang. Bytheway, lo tumben kesini Mel. Bosen dirumah ya?" tanya Arnold mencairkan suasana yang sempat hampir beku dibuat Allen.
Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Melody menggelengkan kepalanya pelan. "Tadi Aldi ngajak gue kesini. Eh gue tungguin dari pulang sekolah anaknya ga nongol. Gue kira udah disini, rupanya ga ada. Kalian pada tau ga dia kemana?"
Ketiga pria ini saling tatap-tatapan hingga akhirnya Arnold berbicara, "Nghh...gatau Mel. Ga ada kabar dia. Lo..lo mau minum apa? Kopi,susu atau mau kopi susu?" tawar Arnold.
Bohong jika ketiga pria disini tidak tau Aldi sekarang dimana. Mereka berusaha menutupi kebenaran dari Melody bahwa Aldi sedang menunggu Valerie latihan cheers.
"Gue nunggu Aldi aja deh. Soalnya dia janji mau traktir,hehe." gadis itu mengeluarkan cengirannya lalu menatap kearah handphone nya seolah tengah sibuk membalasi pesan-pesan padahal ia hanya scroll instagram karena bosan dan biar kelihatan sibuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/123687565-288-k179120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]
Dla nastolatków"Kamu adalah lirik terindah sekaligus nada termerdu yang pernah mengalun di dalam telingaku." ---------------------------------------------------- Pernahkah kamu merasa waktu mempermainkanmu? Disaat kamu sudah berusaha melupakan tiba-tiba hal yang d...