Bahwa bahagia yang sebenarnya bukan tentang seberapa keras kau tertawa. Namun tentang seberapa banyak kau bersyukur dengan apa yang sudah menjadi milikmu.
r e p i t i e n d o
Satu sentuhan lagi untuk menyempurnakan kartu di tangan Aldi. Ia menggigit tutup spidol merah di tangannya lalu membuat emoji love disana. Setelah menutup kembali spidolnya, Aldi melemparkan spidol itu dan langsung ditangkap oleh sang pemilik, Allen.
Dengan semangat Aldi menggebrak meja membuat bakso yang baru saja akan masuk ke mulut Adrian jadi terbang ke lantai. Teh manis milik Arnold yang masih penuh juga menjadi tumpah setengah di atas meja.
"Al, sumpah itu bakso sengaja gue sisain terakhir karena paling besar." protes Adrian sedih. Pasalnya itu adalah bagian favorit nya dari bakso Bujing. Selain ukurannya yang besar, bakso itu diisi dengan telur puyuh yang notabene adalah makanan kesukaannya.
Aldi mengeluarkan dua lembar uang berwarna ungu dari saku bajunya. "Lo beli lagi banyak-banyak bakso ukuran besar. Ini uangnya kalo kurang gue bayarin lagi." ujar pria itu. Ia menatap kartu di tangannya lalu menciumnya.
Adrian dengan sumringah menerima uang itu dan langsung berjalan menuju etalase bakso. "Tumpahin aja bakso gue di sisa terakhir. Gak masalah!"
Sementara yang lainnya mendengus. Antara kesal dengan sifat Aldi yang lebih bawa perasaan dan Adrian yang memanfaatkan situasi.
"Apaan tuh? Girang amat." tanya Ares kepo.
"Ada deh."
Ares memijat pangkal hidungnya. Memang kalau sudah jatuh cinta, ayam jantan yang tangguh pun bisa menjadi budak cinta sang betina. Tidak ingin merusak kebahagiaan sahabatnya, Ares pun memilih untuk tidak banyak tanya.
Sementara di meja yang tak jauh dari tempatnya duduk. Ada tiga orang gadis yang sedang makan bersama. Dari sini Aldi bisa melihat bagaimana cara gadis itu makan sambil berbicara. Kadang ia tertawa kecil ketika melihat gadisnya terbatuk karena tertawa.
Setelah isu jadian Melody beredar. Ayna dan Viola tidak tinggal diam. Mereka memaksa Melody untuk menceritakan semuanya. Hingga akhirnya mereka terkejut saat mendengar bahwa Aldi merupakan bagian dari masa lalu Melody.
"Sumpah demi apa? Lo pernah pacaran sama Aldi dulu? Gila sih." ucap Ayna tak percaya.
Viola langsung menyenggol bahu Ayna. "Kenapa gila? Melody kan cantik ya wajar aja dia bisa pacaran sama Aldi."
Melody menghela nafasnya. Sulit dipercaya terkadang jika dirinya yang biasa-biasa saja bisa menjadi pacar seorang cowo idaman sekolahan. Apalagi Aldi bukan cuma terkenal di Srendana saja. Ia terkenal di banyak SMA hingga universitas karena kepemimpinannya dan tidak luput juga ketampanannya.
"Sulit dipercaya emang. Apalagi gue terlalu biasa untuk dia yang.."
"Jangan ngomong gitu deh. Lo itu punya pesona tersendiri makanya Aldi bisa suka. Lagian tadi gue gak nyangka karena lo yang baik-baik gini mau sama Aldi yang bad boy gitu, hehehe."
"Bad boy emang lebih menggoda, Na. Liat tuh bad boy nya ngelirik kesini mulu daritadi."
Tatapan Melody mengikuti arah mata Viola. Benar saja, kini Aldi sedang mencuri pandang ke arahnya dan melambaikan tangan. Ia hanya bisa menanggapi dengan senyum lalu kembali melihat ke arah kedua sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]
Novela Juvenil"Kamu adalah lirik terindah sekaligus nada termerdu yang pernah mengalun di dalam telingaku." ---------------------------------------------------- Pernahkah kamu merasa waktu mempermainkanmu? Disaat kamu sudah berusaha melupakan tiba-tiba hal yang d...