prolog

355 44 11
                                    

Prolog

“Maafin Atha ya, Atha harus pergi ke Jakarta, Atha gabisa nemenin ita main lagi’’

Seorang anak kecil lelaki sedang memegang tangan seorang gadis yang berada di hadapannya.Gadis kecil yang rambutnya terkepang dua indah dengan pipi yang chubby di hadapannya itu menunduk lesu,tidak berani menatap ke hadapan lelaki kecil ini.

Mereka berdua berada di halaman depan rumah sang gadis kecil,angin menerpa wajah imut mereka berdua, langit mulai menunjukkan kemurungannya, ya...itu artinya hari sebentar lagi akan hujan.Tetapi seakan tidak memperdulikan apapun,mereka tetap duduk bersimpuh di rerumputan dengan posisi berhadapan.

“hiks,,hiks,,hiks,, Atha jahat,, atha ninggalin ita, katanya atha janji bakal nemenin ita sampai kita nikah,, atha jahat,, katanya atha bakal gantiin posisi papa ita yang udah meninggal”

Gadis kecil  itu kini tangisnya pecah,tangannya yang mungil memukul-mukul pelan bahu lelaki kecil di hadapannya
Lelaki kecil yang di panggil atha itu membeku, bagaimana pun perasaannya sama seperti gadis kecil ini, “ hancur” .Kalau boleh memilih, Atha akan terus mendampingi sahabat kecil nya itu, melihat rambutnya yang indah melambai di terpa angin, melihat tawanya, melihat pipinya menggembung saat cemberut, sungguh, Atha akan merindukannya.

Namun apa mau di kata jika takdir tidak berpihak kepada mereka.Orang Tua Atha memutuskan untuk melanjutkan bisnisnya ke luar kota tepatnya di Jakarta.

“maafin atha, ita kan punya abang yang bakal gantiin papa ita, atha janji, atha bakal balik ke jogja kalo bisnis papa udah kelar, ita tunggu aja”

Atha kecil menyerahkan sebuah kotak kado mungil berwarna pink yang tentunya warna kesukaan Ita, dengan pita biru di atasnya.Ita mengangkat wajahnya, mengulurkan tangannya menerima kotak kado itu.

“ini buat ita dari atha, simpen ya,atha janji bakal balik buat ita”

Atha lalu memeluk gadis kecil sahabatnya itu, mengelus puncak kepala ita, lalu segera berlari menuju mobil orang tuanya yang sedari tadi menunggu atha menyelesaikan urusannya.

Ita hanya bisa diam mengamati mobil atha yang melaju pergi, meninggalkan rumah atha yang berada di depan rumahnya, meninggalkan ita dan semua kenangan yang dilaluinya bersama atha sejak lahir sampai kini, berusia 7 tahun.

Dan yang tidak mereka ketahui, alasan keluarga atha pindah sangat berhubungan dengan keluarga ita.

Artha dan PritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang