Bab 10

128 18 12
                                    

Aku tidak mengerti mengapa setiap berada di dekat kamu aku merasa nyaman, namun aku juga merasa ada duri di sela kenyamanan itu - Prita Mahestika Ananta

Aku punya seseorang yang harus kulindungi, dan itu kamu bukan dia - Artha Pradana

Aku mohon jangan ambil dirinya lagi. Sudah cukup aku merasakan kehilangan - Cindy Permata

Hati ini bagai sungai yang mengalir, tenang dan damai. Lalu kau hadir di hidupku seperti dedaunan - Mahendra Rakhayasa

Komen kalian adalah semangatku wkwk

Follow me on instagram : pujaa.p ( Dm aja kalo mau di follback)

Are u ready?
1
2
3

🙃🙃Artha dan Prita🙃🙃

Prita menatap ke luar jendela nya yang terbuka. Hembusan angin menerpa wajahnya yang telanjang. Dari sini Prita bisa melihat langit malam yang bertabur dengan bintang. Entah lah, Prita merindukan sosok itu-sosok yang menemaninya melihat bintang-bintang di atap rumahnya dulu.

Flashback on

Dor dor dor....

Ketukan pintu malam-malam mengusik keluarga Prita yang sedang menonton tv di ruang keluarga.

"Siapa itu malem-malem ma?"

Papa Prita menoleh, menatap ke sebelahnya, ke arah Mama Prita yang tengah sibuk mengunyah kacang.

"Bentar pa, biar mama bukain"

Mama Prita hendak bangkit namun Prita menahannya.

"Biar ita aja ma, nanti mama capek"

Mama prita mengangguk tersenyum sambil mengelus puncak kepala Prita.

Anak perempuannya ini memang baik sekali. Berbeda dengan Vano yang asik dengan  psp nya seolah dunia hanya berpusat pada alat itu.

Prita pun membukakan pintu seseorang yang mengetuk pintunya dengan rusuh itu.

"Athaaaa"

Senyum Prita mengembang sampai-sampai pipinya menggembung lucu.

Sedangkan anak lelaki yang bernama Artha tadi tersenyum menampilkan deretan giginya yang rata.

"Ayo ita kita liat bintang! Aku bawa teropong tau"

Prita kecil tertawa. Dia mengangguk ngangguk lucu, membuat kunciran kuda rambutnya terayun-ayun.

"Siapa sayang?"

Mama prita datang menyusul Prita dan Artha yang masih di pintu.

"Loh Artha? Ngapain malem-malem?"

"Ini tante mau ajak ita liat bintang"

Artha dan PritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang