Bab 2

228 34 14
                                    

Seandainya waktu bisa diputar,aku pasti menjadi laki-laki paling bahagia di sampingmu- A

Aku sudah bersusah payah mendapatkanmu,maka aku tidak akan melepasmu-C

***

Kamar seluas 100m bernuansa coklat adalah tempat ternyaman bagi Artha

Kamar seluas 100m bernuansa coklat adalah tempat ternyaman bagi Artha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di kamarnya dia biasa mencari ide untuk puisi-puisinya.Terhitung sudah puluhan puisi ditulisnya.

Artha menarik kursi belajarnya,lalu duduk dan mulai menulis puisi

Namun ketukan di pintu langsung membuyarkan konsentrasi Artha.Ia pun segera bangkit menuju arah suara

"Den,,papa aden nelpon"

Suara itu berasal dari wanita berumur 50 an yang biasa dipanggil Artha Bi inem,Asisten Rumah Tangga yang sudah bekerja di keluarganya sekitar 8 tahun.

Artha menghembuskan nafas kasar ,lalu menuruni tangga dengan malas menuju telpon rumahnya

"Arthaa,,kenapa kamu ga angkat telpon papa di hp kamu?"

Artha langsung menjauhkan telpon itu dari genggamannya sebelum telinganya memanas.

"Artha jawab papa"

Suara papanya masih terdengar meskipun Artha sudah menjauhkannya,mau tidak mau Artha menjawab telepon papanya

"Palingan papa sama mama mau bilang gabisa pulang lagi kan,Artha disuruh tinggal di rumah sama bi inem,ya kan?"

Hening sesaat lalu papa nya menjawab lagi

" Papa kek gini juga buat kamu,buat masa depan kamu,kamu gatau apa yang udah papa sama mama korbanin sampe bisa kayak sekarang"

Artha tak menggubris,dia langsung menutup telepon nya.

Terakhir kali mereka makan bersama adalah dua bulan lalu,itupun saat pertemuan dengan klien perusahaan papa dan mamanya.

Artha bahkan tidak ingat kapan terakhir kali mereka pulang.Y ang Artha tau mereka hanya mengirimi uang untuk kebutuhan Artha setiap bulannya dengan nominal uang yang sangat banyak.Mereka tidak tau,bahwa kebahagiaan bukan hanya di dapat dari materi,namun juga dari kasih sayang orang terdekat.

***Artha dan Prita***

Artha menghempaskan tubuhnya di kasur big size nya,menatap langit-langit kamarnya.

Artha lalu mengambil smart phone nya ,terlihat ratusan notification dari akun akun sosial media nya,,Artha sejujurnya malas membuka sosial media nya mengingat isi nya 90% adalah fans nya.

Artha pun membuka aplikasi line nya untuk mengecheck grup yang berisi kumpulan teman dekat Artha ,sebenarnya bukan disebut kumpulan sih karena hanya ada 3 orang di sana,Artha,Fiko dan Daffa.

Artha dan PritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang