Bab 14

58 11 3
                                    

Aku tidak memintamu untuk mengarungi samudera bersamaku, aku hanya memintamu tetap di sisiku - P

Dari mu aku belajar bahwa mencintai artinya bersiap untuk jatuh, sakit dan terluka - A

Sekali saja, aku mohon, lihat ke arah sini - C

Aku tidak peduli masa lalumu, yang aku sukai dari mu adalah karena dirimu adalah yang sekarang - H

Halo, ada yang kangen? Angkat jempol kakinyaaa!

Follow me on ig : pujaa.p

🙃🙃🙃Artha dan Prita🙃🙃🙃

Artha terbangun pagi hari dan mendapati Prita tertidur dengan posisi duduk di sebelah kasurnya. Artha pikir dia hanya bermimpi saat tadi malam dirinya berani mengatakan yang sebenarnya kepada Prita, tapi melihat Prita dalam posisi sedekat ini, Artha yakin ini nyata.

Baru saja tangan Artha hendak menyentuh puncak kepala Prita, Prita terbangun sambil mengucek-ucek matanya. Tidak tahu apa Artha menahan diri dari tadi untuk tidak menyubit pipi gadis ini.

"Kamu udah bangun daritadi?"

Artha spontan menggeleng "gak kok, barusan aja"

"Aku mau siap-siap dulu buat sekolah ya, nanti aku ke sini lagi". Prita bangkit dari posisinya dan segera meninggalkan Artha yang terpesona dengan senyum Prita di pagi hari.

Sungguh pagi hari yang indah.

"Ita"

Prita berbalik begitu Artha memanggil namanya.

"Makasih ya" Artha tersenyum, membuat jantung Prita tidak sehat. Prita cepat-cepat keluar dari kamar Artha sebelum dirinya mati di tempat.g .

Artha setidaknya harus menikmati momen ini, sebelum momen ini berganti dengan masalah-masalah yang pastinya akan timbul nanti.

Flashback on

"Atha, kenapa atha sedih gitu?" Prita berjongkok untuk menatap wajah Artha yang menunduk menatapi rumput di kakinya. Mata Artha sudah mendung, tanda akan turun hujan, tapi Artha gengsi untuk menangis, dia kan cowok:v.

Artha tidak menjawab, posisi mereka sedang berada di ayunan taman dekat komplek rumah mereka.

"Atha cerita dong, kata bu guru kan temen gunanya untuk dengerin cerita"

"Papa sama mama aku ta, huaaaa, mau pergi ke tempat nenek, huaaaa nenek sakit, tapi.. Tapi.. Huaaaa, aku gaboleh ikut karena kita lagi ujian"

Prita kecil kelabakan melihat Sahabat nya ini menangis, suaranya ituloh, merusak gendang telinga Prita.

"Atha gausah sedih, kan ada ita, nanti atha pasti dititipin tempat ita, jadinya kita bisa main bareng sama belajar bareng deh di rumah ita" Prita menepuk-nepuk pelan bahu Artha.

"Kamu beneran ta? Yeeeyy nanti kita bobo bareng ya di kamar kamu" Artha seketika langsung berubah ekspresi menjadi ceria.

"Iya, tapi kamu di tempat tidur bawah ya, aku di atas"

Artha mengangguk sebagai jawaban.

Artha dan PritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang