Now Playing : Someone You Loved - Lewis Capaldi
•••
"Bukan cinta, ialah penyesalan yang menciptakan ketidakberdayaan."
•••
Besok adalah hari pertama Kit menginjakkan kaki di SMA Cakrawala sebagai siswa, bukan sebagai buronan. Ia bersyukur ada Om Dodik yang mau mengurus semua keperluan pindahnya dari Jepang.
Ia berdiri di balkon kamar sambil menghirup udara malam Jakarta. Perasaannya sedikit sentimental. Kini ia kembali. Tidak sekedar berkunjung namun benar-benar menetap.
Bayangan-bayangan kelam masa lalu mulai mengintai pikirannya. Cepat-cepat ia mengenyahkannya agar luka lama itu tak semakin membekas. Saat-saat seperti ini membuatnya teringat pada Kiki yang sekarang melakukan perjalanan bisnis di Australia. Pesan teks yang dikirimkan Kiki padanya sungguh membuatnya merasa sedikit bersalah.
Papa : Udah di rumah? Papa ada kerjaan. Besok kamu pulang, kan? Lusa papa ke Jepang
Walaupun sikap Kiki padanya terbilang dingin, ia masih bisa melihat kepedulian seorang ayah pada anaknya. Ia tahu betul papanya itu hanya berusaha melepaskan diri dari masa lalu.
Tapi yang Kiki lupakan, ia masih ada di sini. Sendirian, dengan belenggu yang sama. Mencoba lepas tetapi ia malah semakin terjerat. Papanya lupa bahwa Kit juga butuh ditemani, ingin berjuang bersama melepaskan rasa sakit yang menghantui.
Sewaktu-waktu tanpa segan Kit menyalahkan papanya. Sering kali ia merasa tidak adil membuat setitik kebencian muncul berkedip-kedip.
Berkebalikan, Kiki malah menyalahkan anaknya. Keduanya masih belum ada yang bisa melupakan dan memaafkan. Yang tersisa hanyalah penyesalan karena gagal melindungi wanita yang paling mereka cintai.
Merasa tak berdaya, Kit hanya bisa menghibur dirinya sendiri dengan bertingkah konyol yang tak masuk akal setiap harinya. Hanya itu caranya untuk bertahan. Ia belum menemukan cara lain.
Kit menatap langit lama. Mama apa kabar di sana? Kini ia kembali menetap di Indonesia, bernostalgia kan luka yang harapannya akan mengelupas seiring berjalannya waktu.
Memasuki kamar, hal pertama yang menganggu pandangannya adalah Farel dan Rama. Keduanya sudah terlelap dengan pose menggelikan. Karena tidak ada ruang kosong untuknya berbaring, Kit keluar dari kamarnya sendiri menuju kamar tamu.
Besok ia harus penuh energi positif, tidak seperti dirinya yang sekarang. Kit tidak suka membuat orang terdekatnya mengkhawatirkan dirinya.
•••
Farel dan Rama duduk santai di Ruang Kepala Sekolah. Diapit keduanya, ada Kit yang duduk dengan angkuh. Matanya terus menatap ke jendela yang menampakkan keadaan luar. Ramai, berisik, dan rusuh. Hampir sama seperti tawuran. Bedanya keributan ini disebabkan oleh cewek-cewek.
Ia mengacak pelan rambut yang sudah disemirnya menjadi hitam kecoklatan. "Njir, serem banget cewek-cewek di sekolah ini." Walaupun ekspresinya tampak bangga dan super cool, hatinya merasa ngeri juga.
Melihat ekspresi Kit yang beraneka ragam, Farel akhirnya tertawa. "Mereka kayak dapet mangsa baru nggak, sih?"
"Kalo begini gue gak berani keluar! Kalo mereka cakar-cakar wajah tampan gue ini begimana?" tanya Kit horor. Kedua telapak tangannya menutupi pipinya ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AS#1] AMAZING BADBOY (TAMAT)
Teen Fiction[AMAZINGSERIES#1] •• Tentang luka lama, apa masih menyedihkan jika terulang kembali? •• Hanya sebuah kisah tertulis Kit, Amazing Badboy yang dipaksa menetap di Jepang karena suatu masalah di masa lalu, kemudian kembali untuk berjuang. Hanya sebuah...