• TUJUH •

840 108 2
                                    

"ngapain dateng kesini?" tanya Yeri sinis.








Jeng


















Jeng















Jeng










"Halo Kim Yerim, apa kabar?"

Seperdetik kemudian tubuh yeri membeku, lidahnya kelu. Yang bisa Yeri lakukan sekarang hanyalah memandang sosok di depannya dengan pandangan penuh kebencian. Bagaimana bisa yeri tidak membenci seseorang dihadapanya ini? Orang yg telah menghilangkan nyawa ayahnya, orang yang membuat yeri dan bundanya membanting tulang dan merasakan kepahitan hidup. Menghadapi cobaan dan cacian selama hampir 2 tahun, sampai nasibnya berubah ketika sang bunda, Bae Irene dipersunting oleh lelaki kaya memiliki satu putra, Kim Jumyeon. Hidupnya yg sekarang jauh berbeda dengan hidupnya dulu.

Meskipun hanya sebagai ayah tiri Yeri, namun Jumyeon sangat menyayangi Yeri seperti dia menyayangi Jongin, anak kandungnya.  Hidup Yeri benar benar terasa sempurna sejak sosok seorang Jumyeon dan Jongin masuk ke dalam kehidupannya.

"Yer kok temen lo gak disuruh masuk?" tanya Mark, yang entah sejak kapan berada disampingnya dan membuyarkan lamunan Yeri.

"eoh, dia bukan temen gue Mark. Mana ada temen yg ngancurin hidup temennya sendiri." ucap yeri sarkas

Seolah mengerti tatapan bingung dari Mark, Yeri menarik Mark masuk ke dalam rumah,  tak memperdulikan sosok yg sedang berdiri di depan rumahnya itu menaikan ujung bibirnya, smirk.




"dia kembali." gumam Yeri lirih

•••

"lama banget sih kalian datengnya, janjian jam 3, datengnya jam 4." ucap Yeri kesal dengan teman temannya itu.

"ye maaf Yer, tadi gue abis beli buku dulu sama Dino, trus baru kesini. Dia juga ikut kesini, katanya gabut kalo di rumah." jawab arin. Si dino cuma senyum senyum kayak orang gila doang dari tadi.

"iya Yer, tadi gue juga nge game dulu sama Jihoon, jadi lupa kalo ada janji mau main. Hehehe" ucap Woojin dengan cengiran khas yg memamerkan gingsulnya. 

"iya kalo gue gak kenapa-napa, tapi ada orang lain juga yg nunggu."

"siapa? Si Lucas?" tanya Doyeon

"lah? Bukan dia lah, tuh si Mark di teras belakang, daritadi nungguin kalian gak dateng dateng, kasian." ucap Yeri

Semuanya melongo yeurobun.

Tungu,

Siapa?


Mark???

"anjir ada Mark dirumah lo yer? Demi apa??" tanya Doyeon heboh.

"iya, dia nunggu dari jam 1 tadi."

"dia gak pulang? gak bosen nunggu gitu? Gak jalan sama Koeun?" cerocos Yoojung

"w gtw." jawab Yeri cuek dan langsung pergi ke teras belakang disusul teman temannya.

"woi Mark, sejak kapan lo di sini? Pantes gue cari di rumah ga ada." tanya Jihoon

"iya, dari tadi pulang sekolah Hoon, gabut juga dirumah," jawab mark santai

"gak jalan sama Koeun Mark?" kini giliran Woojin yg melemparkan pertanyaan

"enggak Jin, dia lagi sama temen ceweknya." jawab Mark yg dibalas woojin dg membulatkan mulut membentuk huruf O.

"btw si Lucas kemana? Tumben dia gak ikut main Doy." tanya Yoojung

"eciee sekarang sama Lucas? Trus Rocky mau taruh dimana Jung?" canda Yeri

"gue kantongin di saku, puas lo?!" jawab Yoojung

"yakin? Emang nyukup?" goda Dino

"ckk, whatever."

"udah udah, kita mau ngapain nih, udah jam 4. Main apa ya enaknya?" tanya Arin

"gimana kalo main tod?"

• Mantan Doi •

Mantan Doi ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang