• SEPULUH •

760 98 3
                                    

Hari ini seperti biasanya Arin akan berangkat bersama Yoojung yang kebetulan satu kompleks perumahan dengannya, tapi saat sampai depan rumah Yoojung, Arin malah melihat Yoojung naik ke motor cowok kelas sebelah, seingat Arin nama cowok itu Rocky.

Arin yang melihat motor Rocky mulai jalan dan menjauh dari rumah Yoojung itu segera berlari menyusul sambil meneriakan nama Yoojung.

Kadang suka bingung, kenapa Arin bisa bego banget. Dilihatin ibu kompleks dengan pandangan 'ini anak salah minum obat apa ya?' tapi tetep aja cuek dan gak ngegubris. 

Secepet apapun Arin lari dan sekeras apapun dia manggil, Yoojung gak bakalan denger. Siapa yang peduli ada yang memanggilnya saat dirinya sedang senyam senyum bahagia seperti orang gila karena bisa berangkat bareng Rocky.

Yoojung adalah definisi yang sebenarnya dari yang namanya teman laknat. - Choi Yewon, 2k18

•••

Pagi ini suasana kelas Yeri sudah ramai, banyak siswa siswi yang sudah duduk manis menanti bel masuk. Semuanya terlihat tenang dan asik sendiri dengan dunianya. Berbeda dengan Yeri yang memasang wajah cemas karena hari ini Mark belum terlihat batang hidungnya. Yeri takut Mark telat. Yeri khawatir.

"Doy lo gak liat Mark daritadi?"

"menurut lu yer? Gue daritadi disini bareng elo, ya gak liatlah." seru Doyeon dengan gak nyante.

Yeri yang mendengar ucapan Doyeon bergerak gusar, entahlah kenapa ia seperti ini. Ia juga tak tahu.

"btw Yer, kemarin gue lihat Mark sama Koeun di cafe deket mall. Gue pikir kemarin lo pulang bareng Mark soalnya dia kan masih kena dare dari kita." tanya doyeon

Eh?

"kemarin gue sama Mark pulang bareng kok Doy, malah dia main sebentar sampai jam 6 an." jelas Yeri sambil mengingat ingat kejadian kemarin saat dirinya pulang bersama Mark.

"terus yang gue lihat kemarin siapa anjir? Gak mungkin gue salah liat, gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalo Koeun lagi makan sama cowok."

"eh tunggu, cowok? Apa mungkin itu bukan Mark, Doy? Tapi masa sih? Setau gue cowok yang deket sama koeun itu ya cuma Mark."

"wah ada gak bener nih, kita harus cari tau kebenarannya Yer, kita harus selidikin siapa cowok yang makan bareng Koeun di cafe. Kan lumayan Yer kalau Koeun selingkuh, berati ada peluang buat lo dapetin hati Mark."

"ngaco lo." jawab yeri dengan pipi yang memerah, yeri tidak berniat menikung Koeun, sama sekali gak terbesit dibenak yeri. Namun jika Mark disia-siakan, Yeri akan maju di barisan paling depan untuk mengulurkan tangannya ke seorang yang bernama Mark Lee.

•••

Setelah lelah mengejar Yoojung, Arin berhenti di halte dengan napas yang tidak teratur.

Memang benar adanya, mengejar sesuatu yang semakin dikejar semakin menjauh itu capek. Dan hari ini Arin merasakan hal itu.

Arin duduk di halte bis sesekali melihat arloji di tangannya,

mampus! Alamat gue telat hari ini.

Beruntung, Dewi Fortuna sedang berbaik hati padanya kali ini, seseorang telah dikirim untuk bersama dengannya. mata Arin langsung berbinar kala seseorang berhenti di depan halte sambil tersenyum ke arahnya. Bisa dilihat, seorang cowok berseragam sama dengan Arin tersenyum di atas motor ke arahnya.

"sendirian Rin? Berangkat sama gue aja yuk." ajak seorang cowok tadi yang seragam sekolahnya bername tag Lee Dino.

"syukur lo dateng Din, ayo gue ikut lo." tanpa babibu lagi Arin naik ke motor Dino dan berangkat bersama.

Daeng daeng daeng


Bel masuk sudah berbunyi dan semua siswa sudah berada di dalam kelasnya.

"Doy ini beneran si Mark gak berangkat apa ya?" tanya Yeri

"gak tau lah Yer, kenapa gak coba lo hubungin dia aja, tanya langsung."

"iya lo bener, kenapa gue gak kepikiran!"

Yeri langsung membuka aplikasi chatt bewarna hijau dari hpnya.

Yerim Kim 🐰

Lo hari ini gak berangkat sekolah?  Kenapa?

Sudah hampir 5 menit namun belum ada tanda tanda Mark membaca pesan yang dikirimkan Yeri. Dengan pasrah Yeri memasukan ponselnya ke saku karena pelajaran sudah dimulai.

•••

"ngapain kita kesini? Harusnya kita ke sekolah." tanya Mark

"aku cuma kangen sama kamu, akhir akhir ini kita jareng ngehabisin waktu bareng, jadi sekarang kita bolos sekolah dan nikmatin waktu berharga ini." ucap Koeun.

Ya, disini, disebuah taman kecil yang letaknya disudut kota dan jauh dari keramaian lalu lintas, Mark dan Koeun duduk disebuah bangku panjang.

Mark hanya pasrah saja dan menurut apa yang dikatakan pacarnya itu. Toh dia memang juga rindu dengan pacarnya ini.

"Mark"

Suara lirihan itu membuat Mark menoleh kesamping

"kenapa sayang?"

"hmm, kalau suatu saat nanti aku ngelakuin kesalahan, aku mohon kamu tetep percaya sama aku ya." ucap Koeun sendu.

Mark mengernyitkan alis heran, tidak biasanya Koeun seperti ini mengingat Koeun tipe orang yang ceria.

"maksut kamu apa? Kamu ada masalah?" tanya Mark

Koeun menggelengkan kepalanya kuat, lalu tersenyum.

"gak kok, aku sayang sama kamu."

"aku juga." balas Mark singkat

Mark tau, ada yang salah dengan hatinya. Tapi Mark tidak tahu kenapa, yang jelas saat Koeun mengucapkan kalimat sayang, hatinya tidak berdebar kencang seperti dulu. Kupu kupu di perutnya juga tidak terbang menggelitikinya seperti saat pertama koeun mengatakan sayang padanya. Ini aneh.


Mantan Doi

.
.
.
.
.

Jangan lupa vomment, biar aku tambah semangat lanjutin cerita ini.

Salam,
Guanlin's wife ❤

Mantan Doi ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang