Suasana di kelas pagi ini sangat ramai. Setelah kejadian tod kemarin, Mark menerima dare untuk berangkat sekolah bareng Yeri.
Marknya sih biasa aja, lah Yeri? Dia harus sadar sama situasi. Dia gak mau jadi orang ketiga hubungan Mark sama Koeun. Maka dari itu selama perjalanan ke sekolah mereka hanya diam tak bersuara, canggung.
"Masih pagi udah ketemu calon jodoh, pagi calon jodoh." sapa Lucas kepada Yeri saat melewati koridor.
Sebenarnya yeri tidak terlalu memerdulikan omongan Lucas, dia terus lanjut jalan.
Baru 3 langkah, ada sesuatu yang mengganjal di benaknya.
"Lo kemarin kemana? Tumben gak ikut main sama yang lain." tanya Yeri berbalik menghadap Lucas.
"widihh.. Ada angin apa seorang Kim Yerim tibatiba peduli sama Lucas Wong? Gue sampe mau nangis Yer, lo perhatian banget sama gue."
Mulai lagi dramanya - batin yeri
"Gak usah alay deh, gue cuma nanya doang, gak peduli. Teserah mau pergi kek, nyungsep kek, gapeduli gue."
'Ekhem'
Hampir saja Yeri lupa kalau masih ada Mark Lee disampingnya.
"Yer, Cas gue duluan ke kelas ya. Kalau nungguin kalian kelar debatnya bisa sampai nanti pulang sekolah." ucap Mark
"eh iya Mark, tunggu bentar. Lo berangkat bareng Yeri? Wah itu harusnya tugas gue sebagai calon jodohnya Mark. Hehehe" ucap Lucas sambil menunjukan nyengirnya yang khas.
"hahaha, tenang aja. Gue gak bakal nikung kok, kan lo tau gue udah punya Koeun." ujar Mark dengan sans.
Setelah melontarkan kalimat itu, suasananya menjadi hening. Tidak ada yang membuka percakapan diantara mereka.
"taulah teserah kalian, gue mau ke kelas." Yeri pergi meninggalkan dua makhluk aneh yang mengganggunya. Jelas kalau Lucas mengganggu hari harinya menjadi suram, Mark sendiri mengganggu hati dan pikiran Yeri.
•••
"Lo harus bisa jalanin rencana ini, gue gak mau tau. Gue akan buat hidup seorang Kim Yerim menderita seumur hidupnya. Paham?"
"Lo tenang aja, semua bakalan beres di tangan gue. Lo tinggal tentuin tanggal mainnya aja."
Dua orang yang sedang berdiri di rooftop itu sama sama menyeringai. Layaknya seorang psikopat gila yang ada di drama korea.
•••
"Selamat pagi anak-anak." sapa Leetuk songsenim.
"Pagi ssaem."
"Hari ini kita akan mempelajari Limit, buka buku paket kalian hal 46." ucapnya yang membuat suara ricuh dari siswa siswi.
"ssaem, baru masuk kenapa langsung pelajaran? Mending jamkos aja." teriak si toa, siapa lagi kalau bukan Heechan? Teman lain pun menyetujui apa yang dikayakan maknae dikelas ini.
"benar ssaem, jamkos saja." timpal anak kelas lainnya.
Leetuk ssaem tetaplah Leetuk ssaem yang prinsipnya mau tidak mau kamu harus mau.
•••
Hari telah sore, bel pulang sudah terdengar 2 jam yang lalu. Sekolah sudah sepi, hanya beberapa orang berlalu lalang mengurusi urusan ekskul.
"nunggu lama ya? Maaf tadi habis rapat." ucap seorang sambil tersenyum lalu mengusap rambut orang dihadapannya.
"iya gpp, mau makan dulu?" tanya orang yg diusap rambutnya.
"boleh yuk." jawabnya menggandeng tangan orang disampingnya.
Mereka berdua jalan menuju parkiran yang tak jauh dari mereka berdiri, sang lelaki membukakan pintu sang gadis layaknya dalam novel romance. Setelahnya mereka melaju menuju kafe yang biasa mereka datangi.
"kamu bohong lagi sama Mark?" tanya sang lelaki yang hanya dibalas dengan anggukan sang gadis.
"mau sampai kapan kita gini Koeun? Tolong kamu jangan egois, pikirin perasaan aku, perasaan Mark juga." ujar sang lelaki.
Ya, gadis yang berada di mobil adalah Ko Eunji, pacar mark.
"aku lagi gak mood, stop bahas masalah itu. Nikmatin aja apa yang ada sekarang, toh aku juga lebih nyaman sama kamu daripada sama Mark." ucap Koeun santai.
Sang lelaki hanya bisa menghela napas pasrah, gadisnya memang selalu menang. Dan akhirnya dia yang mengalah walaupun kenyataannya dia tidak menerima semua ini. Terasa tidak adil baginya.
•••
"lo mau yang warna pink apa biru?" tanya Jihoon ke Doyeon saat mereka sedang memilih kaos couple.
Entahlah, tiba-tiba terbesit di otak Doyeon untuk beli kaos couple bersama Jihoon. Padahal, pacaran juga engga. Emang kids jaman jigeum aneh aneh sukanya.
"kalo gue lebih suka biru hoon. Lebih fresh gitu." jawab Doyeon.
Jihoon sejenak berpikir sambil menatap dua kaos dihadapannya.
"hmm, oke kita ambil yang pink aja." ucap jihoon mantap.
Hah?
"hehehe, yang pink lebih kiyowo Doy. Pink aja ya." ucap Jihoon sambil wink ke arah Doyeon.
Disini sekarang Doyeon malah merasa yang cewek itu Jihoon, bukan Doyeon. Tapi apalah daya Doyeon yang telah jatuh ke pesona seorang Park Jihoon.
Setelah puas berbelanja, mereka menuju kafe terdekat untuk makan. Laper soalnya, Jihoon kan gak kuat kalo gak makan, ntar dia kurus dan mukanya gak kiyowo lagi katanya. Hmm ne in aja biar palli.
"duduk dulu Hoon, biar gue yang pesenin. Mau pesen apa? " tanya Toyeon.
"samain aja Doy."
Doyeon pergi memesan sedangkan Jihoon masih asik dengan hpnya, main ML.
Saat Doyeon mau balik ke meja, dia seperti melihat sosok Koeun yang tengah duduk, makan, dan tertawa bersama seorang pria.
'mungkin itu Mark' batin Doyeon
Sebenarnya Doyeon ingin menyapa mereka, namun tidak enak rasanya mengganggu orang pacaran.
Andai saja Doyeon pergi ke tempat Koeun, dan tahu lelaki di depan Koeun saat itu bukan Mark, pasti jalan ceritanya beda lagi. Biarlah seperti ini, sampai tanggal mainnya dimulai.
•Mantan Doi•
.
.
.
.
.
.
.
.Btw work ini dibuat sebelum lucas debut, dan aku dulu gak tau kalau lucas pairingnya sama doyeon. Hmm, jadilah saya buat doyeon sama jihoon. Crack banget ya, mau ganti lucas doyeon tapi males revisi ulang cast.
Hmm, tidak memaksa untuk membaca work ini tapi setidaknya yang sudah membaca hargai dengan memberi bintang dan komen. Kamsamida chingu ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Doi ✔️
FanfictionSekelas sama doi?? udah biasa! Gimana kalau sekelasnya sama mantan doi? udah berusaha move on eh ujung ujungnya dibaperin lagi. [COMPLETE] Walaupun buku ini sudah complete, bagi para readers diharap jangan lupa tetap memberikan vote dan comment. ©t...