• LIMA BELAS •

662 92 5
                                    

"If you need me, hurry and tell me.
You can’t reject me, just watch."

Kini Mark sedang berada di perpus, sendirian. Ini memang sudah jam pulang, sehingga perpus terlihat sepi. Ia begitu lelah hari ini, banyak sekali tugas yang harus dikerjakan mengingat Mark adalah anak olimpiade matematika.

Mark menghela napasnya berat, mencoba konsen mengerjakan limit, integral, dan kawan kawannya. Namun sosok bayangan seorang gadis muncul lagi di otaknya. Sudah sejak tadi di kepala Mark hanya berputar tentang gadis yang berhasil menyita perhatiannya akhir akhir ini, Kim Yerim.

"ckk, lo tuh kenapa si Mark. Ya ampun, lo harus fokus."

Namun nihil, bayangan itu muncul lagi, kali ini Mark menyerah.

"lo kenapa si Yer? Kenapa gue ngerasa lo jauhin gue, kenapa? Sebenernya gue kenapa?" monolog mark.

Iya, Mark merasa dari kemarin Yeri menjaga jarak dengan Mark, tepat setelah insiden Mark ke rumah Yeri malam-malam. Paginya, Yeri dan Mark seperti orang asing. Aneh.

Merasa frustasi, Mark berdiri dan berjalan menuju tumpukan buku di rak, mencoba mencari buku yang cocok untuk moodnya sekarang.

Gotcha! Mark tersenyum melihat sosok di depannya, sedang berusaha menggapai buku di rak atas.

•••

"Yer lo disuruh Donghae ssaem buat ngerjain tugas kimia, kemarin kan lo gak ikut pelajarannya pas di uks." ucap Doyeon.

"bukannya lo juga kemarin di uks Doy?" tanya Yeri.

"iya, tp pas pelajaran Pak Donghae gue pamit ke yang lain mau masuk kelas, soalnya lo tau sendiri se killer apa tu guru kalau ada muridnya yang gak masuk pas pelajarannya dia." jelas Doyeon.

"iya juga si, dikumpulin kapan tu tugas?" tanya Yeri.

"pas ada pelajaran kimia, harus udah dikumpulin. Tapi--





-- Besok ada pelajaran kimia yer." ucap Doyeon diikuti cengiran khasnya.

"sumpah lo?! Gue gak bisa kimia, gimana dong Doy, tugasnya banyak juga. Kenapa lo gak fotoin jawaban lo, terus gue nyalin punya lo." ucap Yeri dengan wajah sedih.

"hehehe gak kepikiran Yer, sorry." ucap Doyeon.

"bantuin gue dong Doy, ya ya ya. Pliss." mohon Yeri sambil ber aegyo.

"hari ini gue beneran gak bisa Yer, ada janji pemotretan di rumah tante gue, buat produk barunya. Maaf banget. Coba nanti lo pinjem buku di perpus, buku sampulnya warna putih, itu lengkap rumus kimia, contoh, dan pembahasannya Yer. " ucap Doyeon. Bukan rahasia publik jika seorang Kim Doyeon adalah seorang model.

"yaudah gpp Doy, nanti gue coba cari bukunya. Semangat pemotretannya Doy." ucap Yeri.

"makasi, lo juga semangat ngerjain kimianya Yer. Wkwkwk." ucap Doyeon menyemangati balik.

Dan pada akhirnya Yeri seorang diri memutuskan untuk meminjam buku yang dimaksut Doyeon di perpustakaan.

•••

Mantan Doi ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang