Part 1

91.5K 1.6K 23
                                    

Di tengah hujan gerimis seorang siswi Putih Biru bernyanyi dan menari-nari dengan senangnya sambil merentangkan kedua tangannya dan tersenyum bahagia. Sesekali dia berjalan dan berteduh di bawah pepohonan yang rindang.

Terima kasih tuhan, hari ini aku lulus SMP juga dengan nilai terbaik semoga saja di SMU nanti aku punya first love dan pacar pertama dan tetap mendapatkan peringkat pertama.

Ucap Kirana sambil memegang tali tasnya dan tersenyum-senyum sendiri. Tiba-tiba ada seseorang laki-laki yang memeluk tubuhnya dari belakang dengan erat dengan bau alkohol yang sangat menyengat.

Lepas, lepas...

Ucap Kirana meronta-ronta mencoba melepaskan diri dari pelukkan laki-laki yang tidak dikenalnya tadi. Tetapi Kirana tidak bisa melepaskan dirinya karena eratnya pelukkan laki-laki tadi. Laki-laki tadi pun mencium leher Putih mulus Kirana dari belakang dan meninggalkan bekas kissmark di leher Putih mulus Kirana. Kirana pun tidak tinggal diam, dia menggigit tangan laki-laki tadi sekuat-kuatnya.

Aw...

Ucap laki-laki mabuk tadi berteriak dan melepaskan pelukkannya. Di bawah deraian hujan yang mulai deras dan lebat, Kirana pun melarikan diri dengan secepat-cepatnya. Pria tadi pun tidak kalah cepat mengejar Kirana.

Kirana terus berlari dan berlari sambil berteriak-teriak minta tolong. Tetapi karena suara hujan dan petir yang menggelegar sangat keras membuat orang malas keluar rumah apalagi hari mulai senja. Semua orang pun tidak mendengar suara jeritan Kirana, apalagi jalanan yang di lalui Kirana memang sepi dari perumahan penduduk desa, karena jalan tersebut adalah jalan pintas yang biasa di lalui Kirana menuju sekolahnya.

Kirana pun lari ke perkebunan teh dan tanpa sengaja kakinya tersandung dan Kirana pun terjatuh. Pria mabuk tadi mendekati Kirana yang terjatuh semangkin dekat dan semangkin dekat. Kirana sangat ketakutan, dengan tubuh gemetar dia terus berteriak-teriak minta tolong sambil berusaha bangkit.

Tapi rasa sakit di kaki Kirana membuatnya kesulitan berdiri. Pria tadi pun dengan sangat cepat menindih tubuh mungil Kirana, menyentuh, menyamah dan menciumi seluruh tubuh Kirana dengan sangat buas. Satu persatu pria mabuk tadi membuka dan melepaskan kancing baju, resleting rok serta pakaian dalam Kirana secara paksa. Pria tadi pun juga membuka seluruh pakaiannya termasuk jaket yang di pakainya tadi yang menutupi setengah wajahnya.

Kirana terus meronta-ronta dengan sekuat tenaganya tapi tetap tidak berhasil melawan kekuatan tubuh pria mabuk yang ada di atasnya. Sore hari itu di bawah guyuran hujan yang sangat deras, suara petir yang menggelegar dan kilat menyambar di mana-mana, Kirana harus kehilangan keperawanannya karena pemerkosaan yang di lakukan oleh laki-laki asing yang sama sekali tidak dikenalnya.

Setelah pemerkosaan selesai, laki-laki tadi baru menyadari bahwa siswi SMP tadi pingsan. Laki-laki tadi masih di bawah pengaruh alkohol antara sadar dan tidak sadar memeriksa apakah Kirana masih bernafas atau tidak.

Untunglah, ternyata dia cuma pingsan...

Ucap laki-laki tadi, laki-laki tadi memunguti pakaiannya satu persatu dan segera memakai pakaiannya. Kemudia laki-laki tadi pergi meninggalkan Kirana begitu saja.

Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang