Part 23

26.4K 975 6
                                    

Beberapa hari kemudian...

Mas, mas saja ya yang pergi ke ruang dokter untuk melihat hasil pemeriksaan tulang sumsum untuk Rafael. Kirana di sini saja ya nemanin Rafa. Kirana takut mas, Kirana takut kalau hasilnya tidak ada yang cocok satu pun.
Ucap Kirana sambil menggenggam liontin salib.

Iya sayang, kamu di sini saja sama Rafa. Mas pergi ke ruang dokter dulu ya sayang? Doakan saja semoga ada salah satu yang cocok untuk menjadi pendonor Rafa.

Iya mas.

Cup...

Jonathan mencium kening Kirana dengan lembut. Setelah itu Jonathan pergi ke ruang dokter.

Bagaimana dok hasil pemeriksaan beberapa hari yang lalu, apakah ada salah satu dari kami yang menjalani test pemeriksaan, cocok untuk menjadi pendonor tulang sumsum untuk Rafael?

Maaf pak Jonathan, karena banyak yang menjalani pemeriksaan untuk menjadi pendonor tulang sumsum untuk putra bapak, kami belum bisa menyelesaikan pemeriksaan kami semuanya. Masih 50 orang lagi yang belum, kira-kira 3 hari lagi pak semuanya selesai.

Terus, apakah yang sudah selesai di periksa tulang sumsumnya ada yang
cocok untuk transplantasi tulang sumsum untuk Rafael, dok?

Maaf pak Jonathan, dengan sangat menyesal saya katakan tidak ada satu orang pun yang cocok untuk menjadi pendonor tulang sumsum untuk anak kandung pak Jonathan.

Ya tuhan...
Ucap Jonathan sangat terkejut.

Mudah-mudahan, hasil pemeriksaan yang 50 orang lagi, tulang sumsum pak Jonathan cocok dengan putra kandung bapak.

Putra kandung?
Ucap Jonathan bingung.

Rafael anak kandung pak Jonathan kan? Wajah pak Jonathan sama Rafael juga mirip, cuma beda di mata saja. Mata putra bapak bulat seperti mata ibunya. Tidak ada yang bisa mengalahkan kasih sayang seorang ayah kandung kepada putranya sendiri, apalagi kalau darah daging kita sedang terbaring sakit. Seperti yang di lakukan pak Jonathan pada anak bapak, Rafael.

Saya juga salut sama pak Jonathan, yang begitu tulus menyayangi dan mencintai putra kandung bapak. Bahkan bapak rela tidak masuk kantor berhari-hari dan mengerjakan semua pekerjaan bapak di kantor di dalam ruang rawat inap anak bapak, sambil terus merawat anak bapak yang sedang sakit.

Iya dok, Jonathan anak kandung saya. Maaf dok, tadi saya tidak konsentrasi.

Ucap Jonathan berbohong. Dokter pun menyerahkan berkas-berkas hasil pemeriksaan test tulang sumsum yang tidak cocok. Setelah itu Jonathan segera keluar dari ruang dokter dan kembali menuju ruang rawat inap Rafael.

Apa benar wajahku dan wajah Rafael mirip? Kalau di pikir-pikir sih wajah kami berdua memang mirip, sama-sama ganteng. Yang di katakan dokter tadi memang benar, aku memang sangat menyayangi dan mencintai Rafa dengan tulus seperti anak kandungku sendiri. Bahkan aku rela melakukan apapun untuk kesembuhannya. Tuhan maaf, tadi aku berbohong sama dokter.

Ucap Jonathan berbicara sendiri di dalam hatinya. Jonathan pun segera masuk ke dalam ruang inap Rafael. Jonathan segera memberitahukan Kirana bahwa berkas-berkas yang ada ditangannya adalah hasil semua orang yang tidak cocok dengan pemeriksaan tulang sumsum.

Kirana sangat kaget dan sedih sekali mendengarnya. Tapi Jonathan menyakinkan masih ada sedikit harapan lagi karena masih ada 50 orang lagi yang hasil testnya 3 hari lagi.

Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang