Part 12

30.8K 1.1K 5
                                    

Mama...

Ucap Rafael saat melihat Kirana yang baru keluar dari mobil Jonathan. Rafael berlari mendekati Kirana dan merentangkan kedua tangan kecilnya.  Kirana pun mendekat dan merentangkan kedua tangannya dan langsung memeluk tubuh mungil putranya yang tampan.

Sayang, mama kangen sama kamu...

Rafa juga kangen sama mama. Mama gendong...

Iya sayang.

Kirana pun menggendong tubuh Rafael menuju ke rumah mbak Maria. Dari dalam mobil Jonathan speecless melihat Kirana dan anaknya. Kata-kata Kirana tadi dan penolakannya terus terngiang-ngiang di telinga Jonathan.

Selama 1 Minggu Jonathan tidak lagi mendekati Kirana, menelpon Kirana mengajak Kirana makan bareng dan mengajak Kirana pulang bareng. Jonathan selalu menghindar dari Kirana tetapi setiap hari Jonathan selalu mengawasi gerak-gerik Kirana.

Bahkan Jonathan tahu bahwa rumah yang ada tempat warnetnya bukan tempat tinggal Kirana dan putranya. Jonathan juga tahu bahwa sepulang kerja di kantor Kirana selalu menjaga warnet sampai jam 9 malam setelah itu Kirana selalu menggendong tubuh anaknya di belakang punggungnya.

Sini, biar aku aja yang gendong Rafa.

Ucap Jonathan yang tiba-tiba muncul di hadapan Kirana dan langsung mengambil Rafael dan menggendong nya.

Pak Jonathan...
Ucap Kirana kaget.

Rana ayo cepat jalan dan masuk ke dalam mobil. Kasihan Rafael, nanti dia kedinginan.

I...iya pak.

Papa...

Ucap Rafael tiba-tiba sambil tidur dan tersenyum di dalam gendongan Jonathan. Jonathan pun tersenyum dan menggosok-gosokkan tangannya ke punggung Rafael. Setelah itu dengan sangat hati-hati Rafael meletakkan kepala Rafael di atas pangkuan Kirana yang duduk di kursi bagian belakang. Jonathan pun mengantarkan Kirana dan Rafael sampai ke depan rumah kontrakkan Kirana.

Pak Jonathan tahu dari mana kalau ini rumah kontrakkan saya?
Ucap Kirana kaget.

Nanti saya jelasin, sekarang kita turun dan masuk ke dalam rumah dulu ya, Kirana. Kasihan Rafa, dia sepertinya tidur nggak nyaman.

Iya pak.

Jonathan pun membukakan pintu dan kembali mengendong tubuh Rafael dengan sangat hati-hati. Kirana pun segera membuka kunci rumahnya.

Sini pak, biar saya saja yang bawa Rafa masuk. Bapak pulang aja ya, saya nggak enak sama tetangga ini udah malam.

Baiklah.

Ucap Jonathan sambil menyerahkan Rafael pada Kirana.

Terima kasih ya pak, sudah mengantar saya dan Rafa.

Sama-sama Kirana. Besok pagi mas akan datang kemari untuk nganterin Rafa ke TK dan kita pergi ke kantor sama-sama ya? Nanti di perjalanan pergi ke kantor besok mas akan jawab semua pertanyaan kamu. Mas juga akan bicara hal penting sama kamu.

Iya pak.

Kirana pun masuk ke dalam rumah kontrakkannya dan Jonathan pulang ke rumahnya. Keesokkan harinya sekitar jam 06.30 pagi Jonathan datang ke rumah Kirana.

Dari depan rumah Kirana, Jonathan melihat Kirana mengejar-ngejar anaknya.

Rafa sayang, ayo donk jangan lari-lari lagi. Jaketnya di lepas dulu, kita harus berangkat ke sekolah sekarang juga nanti terlambat sayang...

Nggak mau, Rafa mau pergi ke sekolahnya di temani sama papa.

Ucap Rafa berlari dan menabrak Jonathan. Jonathan pun langsung berjongkok.






Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang