Part 10

33.2K 1.2K 8
                                    

Perlahan-lahan Kirana membuka kedua matanya.

Kamu sudah sadar?

Kamu siapa?
Pergi, pergi dari sini. Jangan sentuh aku, jangan sentuh aku. Tolong, tolong...

Ucap Kirana histeris sambil menarik selimut tebal menutupi semua tubuhnya. Kirana juga melempari semua barang yang ada didekatnya.

Kirana sadar, ini aku Jonathan CEO di kantor kamu. Tadi aku yang telah menolong kamu waktu kamu hampir di perkosa oleh pak Agus. Sekarang kamu tenang saja. Pak Agus sudah ada di kantor polisi dan masuk penjara.

Di perkosa?
Aaa....

Kirana berteriak-teriak histeris sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya sendiri. Bayangan-bayangan waktu Kirana di perkosa oleh laki-laki yang tidak di kenalnya 5 tahun yang lalu dan bayangan-bayangan waktu tadi dia hampir di perkosa kembali oleh salah satu pegawai kantor menari-nari indah di pelupuk mata dan di ingatan Kirana. Ingatan yang telah di kuburnya dalam-dalam kembali terbuka lebar.

Kirana sadar, Kirana sadar. Kendalikan diri kamu, semua sudah berlalu, semua baik-baik saja. Semua baik-baik saja.
Ucap Jonathan sambil memegang kedua lengan Kirana.

Jangan sentuh saya, jangan sentuh saya...

Ucap Kirana menepis tangan Jonathan dengan kasar. Jonathan pun melepaskan pegangan tangannya di lengan Kirana. Tiba-tiba hp Kirana berbunyi, Kirana mendapat telepon dari mbak Maria kalau badan Rafael demam. Kirana pun cepat-cepat pergi meninggalkan rumah sakit begitu saja.

Kirana, biar saya antar pulang. Kamu buru-buru kan?

Tidak usah pak, terima kasih. Saya pulang sendiri saja pakai kendaraan umum.

Nggak apa-apa Kirana, sekarang jam pulang kantor pasti kamu lama nunggu kendarannya. Kamu sedang buru-buru kan?

I...iya pak.

Ayo buruan masuk.

Ucap Jonathan sambil membukakan pintu mobil untuk Kirana.

Saya nggak akan macam-macam sama kamu Kirana.

Ucap Jonathan menyakinkan Kirana. Kirana pun akhirnya masuk ke dalam mobil Jonathan. Jonathan mengantarkan Kirana sampai depan warnet mbak Maria.

Terima kasih pak, bapak sudah mengantar saya pulang. Terima kasih tadi bapak juga sudah menyelamatkan saya dan sudah membawa saya ke rumah sakit. Maaf tadi saya melemparkan barang-barang ke wajah dan tubuh bapak.

Tidak apa-apa, kalau kamu besok belum siap masuk kerja tidak apa-apa. Kamu boleh izin beberapa hari, saya tidak akan memotong gaji kamu.

Terima kasih pak, kalau begitu saya permisi dulu.

Ya, masuklah.

Kirana pun cepat-cepat masuk ke dalam rumah mbak Maria. Sedangkan Jonathan segera pulang ke rumahnya. Kirana pun menggendong tubuh Rafael dan membawanya pulang ke rumah.

Sayang, kamu makan dulu ya setelah itu anak mama harus minum obat biar cepat sembuh, bisa sekolah lagi, bisa main lagi sama kak Armand dan mbak Tasya.
Ucap Kirana sambil membelai-belai rambut anaknya.

Iya mama...

Kirana pun menyuapi bubur nasi untuk Rafael dan memberikannya obat dan menempelkan koyo penurun panas di dahi putranya.

Mama, Rafa mau di peluk sama papa.

Iya sayang.

Kirana pun mengambil jaket dari laki-laki brengsek yang telah memperkosanya dulu dan memakaikannya di tubuh mungil anaknya. Entah kenapa anaknya suka sekali memakai jaket tersebut. Setelah itu Kirana menemani Rafael tidur.


Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang