Part 24

26.9K 1K 3
                                    

Jonathan mondar-mandir di dalam ruang rawat inap Rafael sambil terus menerus menatap wajah Rafael yang sedang tidur dengan pulas. Jonathan pun terus berfikir dan berfikir. Jonathan pun mendekat ke arah Rafael dan membelai-belai rambut Rafael. Tidak lama kemudian Kirana datang, Jonathan cepat-cepat memasukkan sesuatu di saku celananya.

Sayang, mas pergi ke luar dulu ya sebentar saja. Nanti mas kembali lagi.

Iya mas.

Mas Joe sangat mencintaimu Rana...

Rana juga sangat mencintai mas Joe...

Jonathan pun memeluk dan mencium bibir Kirana dengan lembut dan mesra. Setelah itu Jonathan pergi dari ruang rawat inap Rafael.
_____________

3 hari kemudian...

Mas, sekarang mas pergi ke ruang dokter lagi ya buat lihat hasil pemeriksaan test tulang sumsum untuk Rafa.

Iya sayang. Kamu doain mas ya, semoga saja kali ini ada yang cocok tulang sumsumnya.

Iya mas.

Jonathan pun pergi ke ruang dokter, duduk sambil harap-harap cemas mendengar hasil pemeriksaan dari dokter.

Bagaimana dok hasilnya, apa ada yang cocok untuk donor tulang sumsum untuk anak saya Rafael?

Puji tuhan pak, ada satu orang yang cocok untuk menjadi pendonor tulang sumsum untuk anak bapak, Rafael.

Benarkah?
Terima kasih tuhan, orangnya siapa dok?

Orangnya pak Jonathan sendiri.

Benarkah?
Ucap Jonathan tidak percaya.

Iya pak, saya kan sudah bilang sebelumnya sama bapak dan istri bapak, peluang ayah kandung atau pun ibu kandung itu sangat besar untuk menjadi seorang pendonor dalam penyakit apapun. Selamat ya pak..

Terima kasih dok, terima kasih banyak.

Jangan lupa ya pak Joe, Minggu depan operasi transplantasi tulang sumsumnya akan kita lakukan.

Iya dok, sekali lagi terima kasih banyak. Permisi dok...

Ucap Jonathan sangat senang. Jonathan segera pergi berlalu dari ruangan dokter. Tapi cepat-cepat dokter memanggil Jonathan kembali.

Pak Joe, apa bapak tidak perlu membawa semua berkas-berkas hasil pemeriksaan test tulang sumsum ini?

Tidak dok, terima kasih. Saya tidak memerlukannya, semua berkas-berkas itu buang saja.

Ucap Jonathan sambil berlari-lari dan tersenyum bahagia menuju ruang rawat inap Rafael. Jonathan tidak sabar lagi memberitahukan hasil pemeriksaan test tulang sumsum untuk Rafael pada Kirana. Tiba-tiba saat melewati ruang jaga, seorang suster memanggil Jonathan.

Pak Jonathan...?

Iya sus, ada apa sus?

Ini ada titipan untuk pak Jonathan dari labotarium.

Terima kasih suster, saya memang meminta sama petugas lab untuk menitipkan hasil test saya.

Ucap Jonathan, Jonathan pun pergi berlalu dan kembali menuju ruang rawat inap Rafael. Dengan perasaan campur aduk antara penasaran, cemas, takut  dan lain-lain Jonathan membuka amplop Coklat yang ada di tangannya. Dengan tangan gemetaran Jonathan membaca lembar demi lembar semua tulisan yang ada di kertas tersebut.

Ya tuhan, apa yang telah aku lakukan? Apa yang harus aku katakan pada Rana dan Rafa?

Ucap Jonathan sangat syok saat mengetahui kenyataan di depan matanya. Jonathan terduduk lemas di atas lantai koridor rumah sakit tepat di depan ruang rawat inap Rafael. Jonathan menangis berlinangan air mata. Tiba-tiba Rana muncul.

Mas Joe, mas Joe kenapa mas?
Ucap Kirana panik.


Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang