Part 14

29.8K 1K 16
                                    

Sore Harinya...

Rana, apa boleh mas tahu siapa papanya Rafa? Kenapa kamu dan papanya Rafa tidak menikah?
Tanya Jonathan dengan ragu-ragu.

Maaf mas, Rana tidak bisa menjawab semua pertanyaan mas. Rana harap ini pertanyaan pertama dan terakhir. Rana tidak suka membicarakan ayah biologis Rafa.

Maaf Rana, mas tidak akan bertanya lagi. Mas hanya penasaran saja sewaktu melihat jaket itu.

Jaket?
Memangnya kenapa dengan jaket itu mas?

Saat melihat jaket itu mas tahu bahwa Papanya Rafa anak orang kaya kan? Jaket itu membuktikannya, jaket itu limited edition Rana. Jaket itu jaket branded.

Mas tahu dari mana? Mungkin saja jaket itu KW.

Nggak mungkin Rana, jaket itu asli. Mas bisa membedakan mana barang asli dan barang KW. Dulu mas juga punya jaket seperti itu, tapi sekarang udah nggak ada lagi. Mas udah berikan sama orang lain.

Apa benar ayah kandung Rafa anak orang kaya? Tapi aku nggak peduli, tetap aja dia laki-laki brengsek yang sudah menghancurkan hidup dan masa depan aku.
Ucap Kirana berbicara sendiri di dalam hati dengan sangat kesal.

Rana, hei sayang...kamu kok melamun. Kita udah sampai di warnet.

I...iya mas.

Ucap Kirana gugup. Jonathan pun membukakan pintu mobil untuk Kirana. Tiba-tiba Rafael muncul dari balik pintu bersama mbak Maria dan kedua anak-anaknya. Kirana pun memperkenalkan Jonathan sama mbak Maria dan kedua anak-anaknya sebagai bos sekaligus pacar Kirana.
Mbak Maria sangat senang mendengar Kirana sudah punya pacar dan membuka hati dan dirinya sama seorang laki-laki.

Setiap hari Jonathan selalu mengantar Rafael ke sekolah TK dan setiap hari Minggu selalu mengajak Rafael dan Kirana jalan-jalan ke mall, nonton, ke kebun binatang, taman bermain, kolam renang dan lain-lain. Mereka selalu kencan bertiga.

Setiap hari kerja Jonathan juga selalu pergi dan pulang kerja bersama-sama dengan Kirana kecuali kalau Jonathan masih ada meeting dan sedang lembur kerja biasanya Kirana pulang sendiri.

Saat pulang kerja dan mengantar Kirana ke warnet biasanya Jonathan selalu mengajak Rafael dan kedua anak-anaknya mbak Maria jalan-jalan terkadang Jonathan dan Rafael hanya pergi berdua saja tanpa anak-anak nya mbak Maria.

Sebenarnya mbak Maria selalu menyuruh Kirana untuk tidak usah membantunya menjaga warnet sepulang kerja. Mbak Maria selalu menyuruh Kirana menghabiskan banyak waktu bersama Jonathan. Tetapi Kirana tidak mau, Kirana merasa tidak enak dan berhutang budi sama mbak Maria karena setiap hari sudah menjemput Rafael pulang sekolah dan mengawasinya selama Kirana kerja.

Selama Kirana jaga warnet, Jonathan sering pulang ke rumah Kirana berdua sama Rafael. Jonathan menemani Rafael bermain, belajar, makan dan tidur. Saat jam 9 malam Jonathan selalu menjemput Kirana pulang dari warnet dengan berjalan kaki karena jarak rumah kontrakkan Rana dan mbak Maria sangat dekat. 

Perlahan-lahan Kirana mulai melupakan rasa traumanya pada sentuhan laki-laki. Awalnya Kirana selalu menepis dan menyentakkan tangan Jonathan dengan sangat kasar apabila Jonathan menggenggam dan menggandeng tangannya. Kirana pun tidak takut lagi saat Jonathan memeluk dan mencium keningnya dengan lembut.

Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang