Part 20

28.2K 1K 5
                                    

3 Bulan Kemudian...

Rafa sayang, ayo udahan main mobil-mobilannya. Ini sudah sore sayang, kita mandi sore dulu yuk?

Ucap Kirana. Rafael hanya diam saja sambil memeluk setir mobil-mobilannya dan meletakkan kepalanya di atas setir mobil-mobilannya. Kirana pun segera mendekat ke arah Rafael.

Rafa...
Rafa kok nggak dengar panggilan mama sih sayang.

Ucap Kirana sambil berjongkok. Kirana sangat kaget saat melihat darah yang keluar dari hidung Rafael.

Rafa bangun sayang, bangun...
Mas Joe, mas Joe...

Ucap Kirana panik sambil menggendong tubuh Rafael dengan beruraian air mata. Jonathan pun segera keluar dari dalam rumah.

Rafa kenapa sayang? Kamu kenapa nangis?

Rafa pingsan mas, hidungnya berdarah.
Ucap Kirana sambil tidak berhenti menangis.

Ya udah, kita ke rumah sakit sekarang juga...
Pak Maman tolong siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang juga.
Bik Asih, tolong ambilkan hp dan dompet saya dan ibu yang ada meja rias di dalam kamar.

Ucap Jonathan pada Kirana, sopir dan pada pembantunya.

Iya pak.
Ucap sopir dan pembantunya.

Jonathan pun mengambil Rafa dari gendongan Kirana. Kirana, Jonathan, Rafael dan sopir pun masuk ke dalam mobil. Setelah bik Asih datang membawa dompet dan hp Jonathan dan Kirana mereka pun berangkat ke rumah sakit dan membawa Rafael ke UGD. Dokter pun segera memeriksa Rafael.

Tubuh Rafa kok banyak lebam keungu-unguan gitu? Mas, kamu pukulin Rafa ya tanpa sepengetahuan aku?

Apa?
Ya tuhan Rana, mana mungkin aku pukulin Rafa.

Terus kenapa badannya Ungu-ungu gitu? Apa dia di pukulin teman-temannya di sekolah?
Ucap Kirana sambil menangis. Jonathan pun menenangkan Kirana.

Ibu, ibu jangan panik, lebih baik kita lakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Lebih baik malam ini anak bapak dan ibu di opname di rumah sakit. Hasil pemeriksaan anak bapak dan ibu baru besok pagi akan kita ketahui.

Baik dok.

Dokter pun memeriksa Rafael secara menyeluruh. Setelah itu Rafael di pindahkan ke ruang rawat inap. Jonathan menelpon supir dan pembantunya untuk mempersiapkan semua kebutuhan mereka bertiga selama berada di rumah sakit dan membawa barang-barang tersebut ke rumah sakit termasuk jaket papanya Rafael.
_____________

Keesokkan harinya...

Kirana dan Jonathan menunggu dengan harap-harap cemas. Tidak henti-hentinya mereka berdua berdoa sambil menggenggam liontin salib yang ada di leher mereka masing-masing. Tidak lama kemudian dokter datang ke ruang rawat inap Rafael.

Anak saya Rafa sakit apa dok?
Ucap Kirana panik.

Bapak, ibu, kami sudah melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, test darah secara lengkap, biopsi, CT Scan, MRI dengan sangat menyesal harus saya sampaikan bahwa Rafael putra bapak dan ibu menderita leukimia atau kanker darah akut.

Apa?
Leukimia?
Kanker darah?

Ucap Kirana dan Jonathan bersamaan dengan sangat terkejut. Badan Kirana pun lemas, Kirana hampir saja terjatuh. Untung saja dengan sigap Jonathan menangkap tubuh Kirana. Kirana pun menangis tersedu-sedu.

Dokter, tolong sembuhkan anak saya, tolong sembuhkan anak saya...
Ucap Kirana.

Dokter apa yang harus kami lakukan?
Ucap Jonathan.

Anak bapak dan ibu membutuhkan transplantasi tulang sumsum secepatnya.

Apa???

Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang