Part 2

63.9K 1.3K 14
                                    

Kalau gadis cantik tadi mati karena kedinginan bagaimana? Bagaimana kalau orang-orang yang lewat melihat tubuh bugilnya? Orang-orang akan tahu kalau gadis cantik ini korban pemerkosaan. Atau jangan-jangan dia akan di perkosa oleh laki-laki lain lagi selain aku?

Ucap laki-laki pemerkosa tadi. Laki-laki tadi pun segera berbalik kembali menuju ke arah Kirana. Laki-laki pemerkosa tadi segera memunguti semua pakaian Kirana dan memakaikan pakaian tersebut satu persatu di tubuh Kirana. Setelah itu dia menggendong dan membawa tubuh Kirana jauh dari tempat pemerkosaan tadi. Laki-laki pemerkosa tadi melihat sebuah pohon besar dan rindang dia pun meletakkan tubuh mungil Kirana di bawah pohon tersebut. Laki-laki pemerkosa tadi melepaskan jaketnya dan memakaikannya di tubuh mungil Kirana lalu pergi dari tempat itu.

30 menit kemudian Kirana sadar dari pingsan. Dia melihat sekelilingnya dan perlahan-lahan mengingat apa yang terjadi padanya. Kirana pun menjerit histeris dan menangis tersedu-sedu. Kirana pun mulai berdiri tapi dia merasakan sakit di kakinya dan di area kemaluannya. Dengan tertatih-tatih dan uraian air mata, Kirana pulang ke rumahnya. Sesampainya di depan rumah, Kirana menghapus air matanya.

Tok...tok...tok...

Pintu rumah Kirana pun terbuka. Di hadapan Kirana berdiri ayah dan ibunya dengan sangat khawatir.

Kamu dari mana saja Rana?
Kenapa jam segini baru pulang ke rumah?
Tadi kamu pergi kemana?
Kenapa kamu tidak telepon kami kalau pulang terlambat?

Tanya ayah dan ibu Kirana bergantian dengan sangat khawatir. Kirana bingung mau menjawab apa.

Maaf ayah, maaf bu, hp Kirana habis batere. Tadi Kirana kelamaan berteduh menunggu hujan berhenti, tapi tetap nggak berhenti-henti.

Ucap Kirana berbohong dengan bibir bergetar karena takut ketahuan bohong dan rasa dingin di sekujur tubuhnya. Sekuat tenaga Kirana tidak menjatuhkan air mata di hadapan kedua orang tuanya.

Mata kamu kenapa sembab gini nak? Apa kamu habis menangis?

Apa???
I...iya yah, bu, kaki Rana sakit. Tadi Rana nggak sengaja jatuh kaki Rana tersandung.
Ucap Kirana kaget dan gugup.

Tapi kaki kamu nggak apa-apa kan? Apa perlu ayah dan ibu bawa ke rumah sakit atau tukang urut?
Ucap Ibu Kirana khawatir.

Nggak apa-apa kok bu, nanti kalau kaki Rana tetap sakit dan nggak sembuh-sembuh, kaki Rana di urut saja. Ayah, ibu, Rana mau mandi dan istirahat di kamar dulu ya?

Iya nak, jangan lupa kamu mandi pakai air hangat saja.

Iya yah, bu...

Kirana pun berjalan dengan menahan rasa sakit di kaki dan di kemaluannya.

Kirana, jaket siapa yang kamu pakai itu?
Ucap ayah Kirana tiba-tiba.

Jaket?

Ucap Kirana spontan, Kirana pun segera melihat jaket yang ada di tubuhnya.

Iya Kirana, ibu tidak pernah melihat jaket itu sebelumnya. Apa itu punya teman laki-laki kamu di sekolah? Sepertinya jaket itu kebesaran di tubuh kamu, lagi pula motifnya untuk anak laki-laki.

Iya yah, bu, jaket ini punya teman Kirana di sekolah. Tadi Kirana meminjamnya.
Ucap Kirana berbohong.





Kirana, Pemerkosa dan CEO (1-32 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang