Cessa mengerutkan dahinya dengan wajah di tekuk. Ia menatap tajam Ayahnya yang duduk di kursi kebesarannya.
"Ayah apa-apaan sih? Kenapa pake bodyguard segala coba? Emang aku anak orang penting pake dikawal segala? Yang ada aku gak punya temen karena mereka takut sama bodyguardnya, Yah!"
"Udah deh, gak usah bawel. Bodyguardnya gak nyeremin kok. Malahan dia gak keliatan kalo jadi bodyguard."
"Maksud Ayah bodyguard yang jaga Cessa makhluk halus gitu? Ih, Ayah jahat! Cessa kan takut!"
"Bukan gitu sayang maksud Ayah. Ah, bagaimana ya? Pokoknya dia gak kayak bodyguard deh. Bentar Ayah panggilin."
Ayah memencet tombol telepon lalu berbicara sejenak kepada orang yang ditelpon. Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar, Cessa hanya menundukkan kepala karena ia tau pasti bodyguard yang Ayah bicarakan akan masuk ke dalam.
"Masuk!"
"Selamat sore, Tuan!"
"Sore, Xiu. Mulai besok kamu bisa mengerjakan tugasmu sebagai bodyguard anak saya. Princess?! Angkat kepalamu dan berkenalanlah dengan Xiumin!"
Cessa mendongakkan kepala nya pelan-pelan. Matanya menyusuri tubuh orang didepannya, mulai dari kaki, lalu tangan, perut, dada dan wajah...
Deg deg deg
Cessa tak bisa mengalihkan pandangannya, ia bahkan tak berkedip sama sekali tat kala ia menatap wajah tampan milik Xiumin.
Mama, help me! Ini namanya pangeran bukan bodyguard!
"Perkenalkan, saya Kim Min Seok. Anda bisa memanggil saya Xiumin. Mulai sekarang saya akan mengawal anda kemana pun anda pergi!"
Cessa sadar dari kekagumannya, dia mengedipkan matanya berkali-kali lalu menjabat tangan Xiumin. Tak lama, hanya sebentar. Karena kalau kelamaan jantungnya akan bekerja lebih keras.
Cessa melirik Ayahnya sambil mengangkat sebelah alisnya. Ayahnya mengangguk, seakan tau apa yang Cessa tanya kan.
Cessa melirik Xiumin sekali lagi, memang benar kata Ayahnya, Xiumin tidak terlihat seperti bodyguard. Malahan menurut Cessa, Xiumin lebih layak menjadi seorang penyanyi atau model dengan wajah tampan dan imutnya.
"Ini bodyguard Cessa Yah? Kok Cessa gak yakin ya?"
"Ya iya lah. Ini buktinya."
Ayah menyerahkan sebuah map yang berisi lembaran-lembaran kertas. Cessa membaca dengan teliti itu semua, ia menatap bergantian Xiumin dan map yang dipegangnya. Seolah-olah ia tak percaya dengan ini semua.
"Oke, Cessa percaya. Ya walau pun gak sepenuhnya. So, kapan dia mulai ngawal Cessa?"
"Mulai besok pagi waktu kamu berangkat sekolah dan seterusnya. Dia akan jadi pengawal sekaligus supir kamu!"
"What?! Gak seru lah Yah!"
"Ettt, gak boleh bantah! Mama kamu juga udah setuju sama ini, biar kamu gak keluyuran tanpa pamit."
"Gak pamit gimana Yah? Kan se--."
"Apa? Kamu pamit kerja kelompok, eh malah nyasar ke mall belanja!"
"Itu kan... hehehe. Maaf Yah, Cessa khilaf."
"Terserah kamu bilang apa, pokoknya intinya gitu. Terima aja semua atau kartu kredit kamu Ayah ambil."
"Ya jangan dong Yah! Oke fine, Cessa nurut apa kata Ayah."
"Bagus! Kamu Xiumin, kamar kamu ada di dekat tangga. Jadi kamu gak perlu bolak-balik asrama kesini. Oke?"
"Baik, Tuan!"
"Oke, kalian bisa pergi!"
"Cessa juga Yah?"
"Ya iyalah, siapa lagi?"
❄❄❄
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard | Xiumin ✔
Fanfiction[Tamat] Ayahnya tiba-tiba memperkerjakan seorang bodyguard untuk Cessa tanpa gadis itu tahu untuk apa fungsi bodyguard itu karena menurutnya dia tidak membutuhkan orang yang mengikutinya kemana-mana. Bayangan bodyguard dengan wajah seram dengan tubu...