MB 4

1.4K 145 6
                                    

"Xiumin anterin ke Mall dong!" Cessa bergelayut ditangan xiumin, ia mengedip-ngedipkan matanya.

"Baik Nona,"

Cessa memeluk lengan Xiumin erat, "Thankyou My Bodyguard!"

"Bergantilah pakaian terlebih dahulu Nona, saya akan menunggu di ruang tamu,"

Cessa mengangguk lalu berjalan masuk ke rumah untuk berganti baju.

Ngomong-ngomong, sudah 7 bulan Xiumin menjadi Bodyguard Cessa. Dan selama 7 bulan pula, mereka berdua sangat dekat. Kadang seperti orang pacaran, kadang seperti kakak sama adik, bahkan seperti ayah sama anak.

Seperti kemarin saat waktu pulang kuliah, ada seorang cowok menghampiri Cessa dan berniat mengajak Cessa dinner. Xiumin dengan tegas mencegah hal itu, dan menantang cowok itu datang ke rumah untuk meminta ijin kepada Ayahnya Cessa. Dan tentu saja cowok itu melangkah mundur dan pergi.

Cessa mengenakan kaos lengan panjang dan rompi sebagai luaran dengan warna senada yaitu Biru. Dan celana pendek berwarna putih yang kontras dengan kulit bersihnya.

Ia melangkah pelan menuruni tangga. Diruang tamu sudah ada Xiumin yang telah menunggu. Xiumin menoleh ke belakang dan tersenyum lebar mendapati Cessa yang sudah rapi.

"Sudah siap Nona?" Tanya Xiumin.

"Tentu!"

Saat akan melangkah tiba-tiba Resa berterik dari dapur.

"RESA IKUT?!"

Cessa menoleh dan menatap Resa tajam. Ia menyeringai kecil lalu menatap adiknya dari atas sampai bawah.

"Yakin lo mau ke mall pake pakaian kayak gitu? Belum mandi pula. Malu-maluin tau! Udah sana gak usah ikut, kapan-kapan aja!" Usir Cessa secara halus.

"Kak Xiumin mau nungguin Resa mandi sama ganti baju kan? Cuma 30 menit deh!"

Baru saja Xiumin ingin membuka mulutnya, Cessa meremas tangan Xiumin dengan kuat. Menandakan kalau Cessa tak mau hal itu terjadi.

"Sebenarnya bisa saja....." Cessa melotot sementara Resa tersenyum senang, "tetapi sekarang tidak bisa, karena sudah malam dan mungkin juga akan pulang larut. Lebih baik Nona Resa dirumah saja,"

Wajah Resa berubah mendung, ia menatap lantai dengan nanar. Gagal sudah rencananya untuk merecoki kakaknya dan mendekati Kak Xiumin. Terlintas PR Bahasa Indonesia dipikirannya, lalu IPS dan Matematika, yang syukurnya belum ia kerjakan semua. Matilah dia.

"Tapi kalo mau ke mall lagi ajak Resa ya?"

"Tentu Nona,"
"Gak bakal!"

Xiumin dan Cessa berucap bersamaan. Cessa melirik Xiumin tajam.

"Dah, puas lo buat waktu gue tersita? Ayo berangkat Xiu!"

"Kami pergi Non," Xiumin masih sempat menundukkan kepalanya kepada Resa saat tangan satunya ditarik oleh Cessa.

"Hati-hati!"

Gue pastiin Kak Xiumin sama gue, bukan sama Kak Cessa.

Resa tersenyum miring dan kembali ke dapur untuk membantu Mamanya membuat kue.

"Pokoknya lo harus ikut gue kemana pun gue pergi!"

"Baik Nona,"

❄❄❄

(FOR INFORMATION, XIUMIN SAMA CESSA KALAU DILUAR RUMAH DAN SAAT MEREKA LAGI BERDUA NGOMONGNYA ITU BIASA TAPI AGAK FORMAL)

Cessa dan Xiumin sudah sampai di mall sejak 5 menit yang lalu. Mereka tengah berjalan menuju sebuah toko perhiasan.

"Mbak, coba yang ini sama yang ini,"

Cessa mengangkat kedua kalung itu, lalu menjajarkannya. Ia menempelkan salah satu kalung ke lehernya dan mengaca didepan cermin yang tersedia.

"Mau beli buat kamu atau siapa?"

"Ada deh, gak usah tau. Ini masalah cewek,"

''Ya ya ya,"

Xiumin menatap sekelilingnya, ia menoleh saat seseorang mencolek bahunya dari belakang.

"Minseok ya?"

Xiumin terkejut, tetapi ia bisa menguasai dirinya. Dia mencoba tersenyum manis dan orang itu tau kalo itu sebuah senyum yang dipaksakan.

"Masih ingat aku heh?"

''Siapa yang tidak ingat denganmu? Tentu saja aku tak ingat," ucap Xiumin sambil tersenyum.

''Siapa yang ada disampingmu? Adikmu?"

Cessa menoleh ke belakang karena ia mendengar kata 'adikmu'. Ia tak suka mendengar kata itu?

"Enak aja lo bilang gue adiknya. Sorry ya! Kenalin gue Princessa, pacarnya Xiu,"

Xiumin tersenyum kecil mendengar hal itu, bukannya marah tetapi ia malah senang. Xiu menggenggam tangan Cessa untuk meyakinkan orang didepannya.

"Gak mungkin kamu sama dia! Pasti dia cuma pelampiasankan? Sebenernya kamu masih cinta kan sama aku? Jawab!"

"Terserah kamu bilang apa. Tapi kita sudah tidak punya hubungan apa pun. Urus saja urusan kamu sendiri. Ngomong-ngomong kamu sudah mengganggu acaraku dan pacarku,"

Jimin tersenyum sinis, matanya mengilatkan kemarahan yang membara. Kedua tangannya mengepal ingin menampar wajah Cessa yang entah kenapa begitu menyebalkan bagi Jimin.

Tanpa mengatakan apa pun lagi, Xiumin melangkah keluar dari toko itu. Ia juga menarik Cessa yang ada disampingnya. Dan tinggallah Jimin yang menjadi bahan pembicaraan pengunjung toko dan karyawannya. Jimin menatap tajam semua orang yang membicarakannya, bukannya diam orang-orang malah semakin keras berbicara.

Andai aku sekaya dulu, sudah aku hempaskan semua orang yang membicarakanku sekarang. Dan aku akan membeli toko ini sekali jentik. Namun sekarang keadaannya beda. Aku harus mendapatkan Minseok dan mengambil kekayaannya agar aku bisa seperti dulu.

''Kau akan jatuh kepadaku lagi," jimin tersenyum jahat lalu kakinya melangkah keluar dari toko.

❄❄❄

"Itu tadi siapa?"

Xiumin hanya terus melangkah tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Cessa. Cessa menahan tangannya yang ditarik oleh Xiu. Xiumin menoleh ke belakang, ia menarik Cessa ke sebuah lorong yang sepi.

"Dengar!" Xiumin memegang kedua pundak Cessa dan menatap matanya.

"Dia adalah masa lalu saya, saya mohon jangan mengungkit-ungkit masalah ini lagi. Karena....," Xiumin menarik nafas sejenak dan menghembuskannya pelan. "Sekarang ada kamu dan kamu lebih-lebih dari siapa pun, buat apa saya melirik dia kalau ada yang lebih baik di depan saya. Percaya pada saya kalau saya tidak akan menghianati kamu,"

Cessa mengernyit bingung, ia tak menegerti apa yang diucapkan oleh Xiu. Xiumin tersenyum kecil, ia mengusap rambut Cessa dengan lembut.

"Saya lupa kalau kamu belum tau. Kamu akan tau tapi tidak sekarang,"

Cessa menutup mulutnya lagi, pertanyaan yang sudah ada diujung lidah terpaksa ia telan kembali.

"Apa pun itu, gue tau lo bakal ngelakuin yang terbaik. So, gue percaya sama elo. Dan jangan ngekhianatin kepercayaan gue, karena sekali lo nyakitin, selamanya gue gak akan bisa percaya sama elo,"

"Saya berjanji. Pegang janji saya,"
"Ayo kita belanja lagi? Kamu belum sempat memilihkan?"

"Ah, iya. Sampai lupa,"

Cessa menarik tangan Xiu dan mengajaknya masuk ke dalam sebuah toko boneka.

See you next part guys 😶

My Bodyguard | Xiumin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang