Epilog

960 89 0
                                    

Cessa duduk disebuah bangku taman dengan hamparan bunga yang begitu cantik, tangannya memegang es krim yang tersisa setengah. Gadis itu melirik kanan dan kiri guna mencari orang yang dia tunggu.

"Mian, ada rapat dadakan,"

Cessa mendelik kesal sambil menggigit es krimnya.

"Aku nunggu setengah jam tau gak? Untung sayang, kalo enggak udah aku tinggal dari tadi kamu,"

"Maaf, kayak kamu gak tau Appa. Katanya tadi pagi dia mau ngehandle rapat ini, tapi nyatanya malah nyuruh aku buat nggantiin dia, sebagai anak yang baik ya harus nurut,"

"Ngeles aja terus Xiu, sebel aku dengernya,"

Xiumin tersenyum kecil lalu duduk disamping Cessa. Tanpa permisi dia mengambil es krim Cessa yang tinggal sedikit kemudian memakannya. Cessa hanya menghela nafas karena percuma dia mendebat kalau es krimnya saja sudah masuk perut, ya kali nyuruh muntahin lagi? 😝

"Ayo jalan,"

Xiumin berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangannya kepada Cessa. Cessa menerima uluran itu dan ikut berdiri. Mereka berdua berjalan bersampingan sambil bergandengan tangan. Cessa tak bisa menyembunyikan senyum yang sedari tadi dia tahan.

"Nah, harusnya dari gitu dari tadi. Senyum..."

Cessa tertawa kecil karena senyum Xiumin yang terlalu lebar, dia mencubit pipi tunangannya yang sebentar lagi menjadi suaminya.

"Bisa aja. Xiu..."

"Hm?"

"Aku gak nyangka 1 bulan lagi kita bakal nikah,"

Cessa menatap tampan wajah Xiumin dari samping dan Xiumin tersenyum mendengar itu.

"Mau dicepetin? Boleh aja, tapi pesen undangan lagi,"

"Aku gak bercanda ihhh. Xiu mah! Kamu nyebelin banget sumpah, kalo boleh milih mendingan sikap kamu pas nyamar jadi bodyguardku,"

"Princess, sikap aku tuh aslinya kayak gini. Aku mau terbuka sama kamu, makanya aku nunjukin sifat asli aku. Aku bakal jadi bodyguard kamu selama 24 jam full ketika kita udah resmi. Aku bakal ada disamping kamu sekali pun ada perjalanan bisnis singkat, aku akan ngebawa kamu kemana pun itu. Ingat?"

Cessa menganggukkan kepalanya lalu bersandar dibahu Xiumin. Xiumin melepaskan gandengan tangannya lalu beralih mengusap rambut Cessa.

"Oppa, I can't stop loving you,"

"Me too. And I hope we always together,"

❄❄❄

Hari ini Xiumin akan berangkat ke Singapura untuk menemui rekan bisnisnya. Cessa mengantarkan Xiumin ke bandara, sebenarnya dia ingin ikut namun hari ini Cessa mempunyai jadwal untuk memilih konsep pernikahannya dan itu tidak bisa ditunda karena Cessa sudah menunda pertemuan sebanyak 3×.

"Xiu, cepet pulang ya?"

"Iya,"

"Jangan genit sama cewek Singapura!"

"Iya babe, kamu yang tercantik kok tenang aja,"

"Aku pingin ikut ih!"

"Babe, kamu udah nunda 3× lho gak enak sama ownernya,"

"Huhhh, iya iya,"

"Semuanya aku serahin sama kamu, bye,"

Xiumin mengecup singkat bibir Cessa dan membuat Cessa semakin tak rela Xiumin pergi. Xiumin melangkahkan kakinya menjauh dari Cessa, Cessa menghela nafas. Padahal mereka belum menikah namun baru berpisah seperti ini saja sudah berat.

"Lebay amat gue ya? Bodo lah,"

Cessa berbalik dan menuju mobilnya yang terparkir. Dia menjalankannya ke tempat pertemuannya dengan WO nya.

❄❄❄

"Maaf saya terlambat,"

"Tidak apa-apa nona, silahkan anda pilih desain mana untuk konsep pernikahan anda. Atau anda ingin mendesainnya sendiri?"

"Saya lihat dulu yang ada di katalog,"

Cessa mulai membuka lembaran-lembaran kertas katalog dan menimbang mana yang menurutnya sesuai dengan seleranya dan selera Xiumin.

"Saya memilih ini, tapi bunganya dirubah menjadi warna biru. Kami mengusung tema Putih dan Biru, mohon bantuannya,"

"Baik nona,"

"Lainnya kami percayakan kepada anda, jika anda ragu anda bisa menghubungi saya,"

"Baik nona, anda bisa mempercayai semuanya kepada kami. Terima kasih sudah percaya kepada kami, kami sangat terhormat untuk itu,"

"Tak usah berlebihan, saya pergi,"

Cessa pergi dari kantor WO, sekarang tujuannya adalah butik tempat dia memesan baju. Disana Cessa hanya menunjukkan desain yang dia gambar sendiri. Ada sedikit perubahan pada desainnya atas usul desaigner butik itu. Dan Cessa menyetujuinya.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore. Ternyata mengurus pernikahan itu sangat melelahkan tapi Cessa melakukannya dengan hati bahagia. Kini dia berada di restoran makanan korea. Dia memesan berbagai makanan hingga mejanya penuh, Cessa tak peduli dengan berat badannya padahal sebentar lagi dia akan melangsungkan pernikahan.

Lagipula Xiumin tak peduli bentuk tubuh Cessa akan melar karena banyak makan, cintanya tulus untuk Cessa bahkan Xiumin yang menyuruh Cessa untuk banyak makan agar tubuhnya berisi tidak seperti sekarang.

Ponsel Angel berdering karena panggilan video call dari Xiumin. Angel langsung mengangkatnya, senyum manis tersungging dibibirnya.

"Selamat sore,"

"Sore juga. Udah selesai kunjungannya?"

"Udah. Ini lagi duduk sambil minum kopi. Kamu lagi dimana? Kok rame?"

"Lagi di korean food resto deket butik tempat pesen baju. Nih makanannya,"

Ekspresi terkejut Xiumin membuat Cessa tertawa.

"Kamu segitu banyak? Emang habis hm?"

"Habis dong babe, soalnya lagi kangen kamu jadinya aku laper terus bawaannya,"

"Aku juga,"

"Kamu kangen aku ya?"

"Bukan, aku juga laper. Lagi nunggu pesenan belum dateng-dateng,"

"Jahat ih!"

"Walau pun kamu ngatain aku jahat, aku tetep sayang kamu kok,"

"XIUMIN STOP NGEBUCIN!"

My Bodyguard | Xiumin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang