Cessa duduk didepan Resa, Resa seolah tak menanggapi kehadiran Cessa padahal dia merasakannya. Resa memalingkan wajahnya enggan menatap Cessa sedetik pun, setiap ia menatap wajah kakaknya emosinya selalu tersulut karena iri dan cemburu.
"Resa tatap gue!"Resa tak bergeming dan asyik menatap pemandangan luar dari balik jendela. Cessa menghela nafas lelah, Resa tak mau menatapnya tetapi tidak menutup kemungkinan Resa tak akan mendengerkan penjelasan Cessa.
"Resa, gue minta maaf. Yang terjadi belakangan ini diluar dugaan gue dan gue gak tau apa-apa, bahkan tentang kita yang suka satu cowok yang sama. Gue gak setega itu buat rencana murah kayak gini demi cinta dek. Lo taukan gue gak bisa gini terus sama elo, kita udah hidup bareng dari kecil, terus akhirnya kita harus berpisah dan bertengkar hanya karena satu cowok? Itu gak pernah terlintas di otak gue. Gue tau, gue bukan kakak yang baik buat elo, tapi gue mencoba buat jadi kakak yang baik dimata elo. Ya walau pun sebenernya gak sesuai yang elo harapkan. Gue bener-bener minta maaf dari hati gue yang paling tulus. Besok gue sama Xiumin mau tunangan dek, gue pingin acara besok lancar tanpa ada beban dihati gue. Dek, please maafin gue,"
Resa mendengar semua kata yang terucap dari bibir kakaknya, sekarang dia menahan tangis karena dia sadar kalau selama ini dia egois dan selalu merasa kurang. Cessa yang tidak mendapat respon yang baik dari Resa, berlutut sambil menggenggam tangan Resa penuh harap. Resa menitikkan air mata lalu memeluk Cessa yang berlutut didepannya.
"Kakak, maafin gue,"
Cessa mengaggukkan kepalanya dan mengusap punggung Resa dengan lembut penuh kasih sayang. Resa melepas pelukannya dan menatap Cessadengan wajah penuh air mata.
"Kakak, gue sadar kalo selama ini gue selalu egois dan selalu ngerasa kurang. Padahal lo selalu ngalah buat gue tapi gue gak pernah ngehargain itu. Pasti sakit banget ya kak digituin sama adek sendiri? Aku juga salah kak, aku juga minta maaf atas perbuatanku ke kakak yang gak baik selama ini,"
"Iya dek,"
Mereka berdua berpelukan lagi dan berakhirlah perselisihan kakak adik tersebut. Menyikapinya dengan egois tidak akan menyelesaikan masalah, justru itu menambah masalah. Jadi bila kita ingin menyelesaikan masalah, ada baiknya kita mengalah dan berpikir dingin.
❄❄❄
Xiumin menatap kakak beradik itu dari kejauhan, bibirnya mengulas senyum tipis ketika keduanya berpelukan. Kemudia dia melangkahkan kakinya mendekati mereka. Keduanya menoleh saat mengetahui keberadaan Xiumin. Cessa tersenyum manis kepada Xiumin sementara Resa tersenyum canggung.
"Selesai,"
"Saya senang kalau kalian akur lagi, saya juga minta maaf karena buat kalian kayak gini, ini semua terjadi karena saya," Ucap Xiumin dengan nada bersalah.
Cessa dan Resa menggelengkan kepalanya secara bersamaan, "Bukan salahmu Xiumin, jangan menganggap dirimu bersalah," Ucap Cessa dan hanya diangguki oleh Resa.
"So, do you wanna me to be fience your sister?"
Resa ragu untuk menjawab, bola matanya menatap ke segala arah lalu dia menghembuskan nafas beberapa kali, "I think yes. I hope you make my sister happy, don't be her cry, I will kill you if you make my sister cry,"
"Sure, tanpa kamu suruh saya akan membuat dia bahagia semampuku. Saya juga berharap kamu segera menemukan laki-laki yang lebih baik dari saya,"
Mereka bertiga tersenyum manis. Walau pun belum sepenuhnya merelakan Xiumin untuk kakaknya, dia akan mencoba untuk merelakannya. Karena Xiumin bukan jodohnya dan Resa tau mereka saling mencintai jadi tidak ada alasan untuk membuat hubungan mereka rusak, mereka pantas bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard | Xiumin ✔
Fanfiction[Tamat] Ayahnya tiba-tiba memperkerjakan seorang bodyguard untuk Cessa tanpa gadis itu tahu untuk apa fungsi bodyguard itu karena menurutnya dia tidak membutuhkan orang yang mengikutinya kemana-mana. Bayangan bodyguard dengan wajah seram dengan tubu...