MB 6

1.2K 135 0
                                    

"Eh, mau kemana?"

"Kemana saja,"

Cessa menatap Xiumin kesal, Xiumin tersenyum kecil dan mengelus rambut Cessa lembut.

"Kamu bakal terkejut setelah ini, tapi kamu harus janji jangan marah sama saya,"

"Tergantung sih,"

"Ingat ya, kamu harus percaya sama saya!"

"Yes sir,"

Xiumin fokus menyetir kembali. Sedangkan Cessa memperhatikan jalanan yang macet. Keduanya terdiam tanpa berbicara sepatah katapun.

"Lha? Kok kesini?"

"Ayo turun! Nanti kamu juga tau,"

Xiumin turun terlebih dahulu dan membuka pintu untuk Cessa. Lalu keduanya masuk kedalam restoran.

"Selamat Sore pak, ada yang bisa dibantu?"

"Meja atas nama Tuan Kim,"

"Mari saya antar pak, Tuan Kim dan istrinya sudah menunggu,"

Keduanya mengikuti petugas restoran yang berjalan didepan. Mereka sampai disebuah meja yang berisi sepasang suami istri keturunan Korea.

"Annyeonghaseo Appa, Eomma,"

"Minseok ku, akhirnya kamu datang juga,"

Cessa menatap bingung keduanya. Ibu itu memeluk Xiumin layaknya anak laki-lakinya.

"Ini Cessa? Wahh, cantik banget. Gak sia-sia Eomma jauh-jauh kesini. Ayo duduk sayang,"

Cessa tersenyum kikuk lalu duduk disamping Xiumin. Cessa menyenggol lengan Xiumin, Xiumin menoleh dan Cessa berbicara tanpa suara.
"Mereka siapa?"

"Nanti kamu juga tau,"

Cessa hanya memberenggut kesal tetapi senyumnya terbit tatkala matanya bertatapan dengan wanita yang ada didepannya.

"Gimana kabarnya ibu sama ayah kamu?"

Cessa agak terkejut dengan pertanyaan wanita itu dengan tiba-tiba. Tetapi ia dengan cepat dia menguasai dirinya sendiri. Belum sempat menjawab Xiumin sudah mencela terlebih dahulu.

"Eomma, jangan terlalu banyak bertanya kepada Cessa dulu,"

"Kamu belum memberitahunya?"

Xiumin menggeleng kecil sebagai jawaban. Cessa semakin bertambah bingung, apa yang belum diketahuinya? Entahlah hanya mereka yang tau.

"Maaf membuat kalian menunggu,"

Cessa terdiam sebentar, dia seperti mengenali suara ini. Seperti suara Mama nya. Cessa membalikkan tubuhnya dan benar saja, Mama berdiri dengan Ayah disampingnya. Sementara Resa berada dibelakang mereka.

"Ayah sama Mama kok ada disini?"

Kedua orang tua Cessa hanya tersenyum tipis lalu duduk didekat pasutri yang ada didepan Cessa. Cessa semakin bingung dengan ini semua. Xiumin meremas pelan tangan Cessa agar Cessa tak khawatir.

"Saya sudah memesankan beberapa menu makanan yang terbaik direstoran ini, mungkin sebentar lagi datang. Dan tentang pertemuan ini, kita akan membahasnya nanti sesudah makan. Ini mungkin tak terduga untuk Cessa, tapi saya harap kamu jangan marah setelah ini," Ucap Tuan Kim dengan nada tenang.

Cessa hanya tersenyum kecil untuk menanggapinya karena ia tak tau apa yang akan Tuan Kim bicarakan. Sedangkan Resa yang juga tak tau apa-apa hanya diam dan menduga-duga apa yang akan terjadi.

Tak lama kemudian makanan datang, tidak hanya satu atau dua piring tetapi banyak piring. Untung saja porsinya tidak besar, sehingga mereka tidak akan kekenyangan.

Mereka semua sudah menghabiskan hidangan yang tersaji, beberapa pelayan datang untuk mengambil piring kotor dan menyajikan makanan penutup.

"Baiklah, apa bisa kita bicarakan sekarang?" Tanya Ayah Cessa sambil sedikit melirik Cessa.

"Ya tentu. Siapa yang akan menjelaskan?"

"Biar saya saja Appa,"

Xiumin menarik nafasnya pelan dan menghembuskannya dengan pelan juga. Jemarinya menggenggam erat jemari Cessa. Cessa hanya bisa menatap Xiumin dengan perasaan campur aduk.

"Cessa, sebelum saya cerita berjanjilah jangan marah setelah ini,"

"Aku tidak akan marah apa pun yang terjadi. Tapi aku tidak akan janji kalau aku tidak akan kecewa,"

Xiumin tersenyum kecil dan menatap Cessa dalam. Dia juga melirik kedua orang tuanya dan kedua orang tua Cessa. Mereka berempat mengangguk agar Xiumin cepat menjelaskan.

"Sebenarnya saya bukan bodyguard kamu...,"

"Apa?!" Ucap Cessa dan Resa bebarengan. Sepertinya adik dan kakak itu sedang sehati sekarang.

Xiumin tersenyum kecil, "Maaf telah membohongi kalian tapi saya hanya mengikuti alur yang dibuat. Saya harap setelah apa yang saya ucapkan setelah ini kalian tidak akan iri satu sama lain, mungkin. Ini keputusan yang berat dan orang tua kita sudah memutuskan," Xiumin menarik nafas pelan. Dia tau ini terbelit-belit tapi dia tak ingin langsung pada intinya.

Cessa menahan nafasnya sebentar, ia mengerutkan dahinya. Banyak pikiran yang berkecambuk diotaknya.

"Jadi keluarga kita memutuskan untuk menikahkan...,"

"Xiumin, ku mohon jangan terbelit-belit. Jangan membuat penasaran itu membuatku pusing," ucapa Cessa tanpa ragu.

"Aku setuju dengan Kak Cessa,"

"Oke-oke. Orang tua kita sepakat untuk menikahkan salah satu dari kalian dengan saya. Saya tak bisa katakan siapa karena Appa akan menjelaskannya,"

Cessa dan Resa merasakan jantungnya berdebar kencang. Resa berharap-harap cemas semoga keluarga Kim menjodohkan Xiumin dengannya, ya walau pun Resa masih SMA. Sementara itu Cessa menanti apa yang akan Tuan Kim ucapkan.

"Oke, cukup Xiu. Biarkan Appa yang memberitau ini,"

Semua pandangan mata terarah kepada tuan Kim.

"Keputusan kami sudah matang, tidak akan ada yang berubah. Kami memutuskan untuk menikahkan Minseok dengan Princessa,"

My Bodyguard | Xiumin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang