MB 14 (End)

1.3K 96 9
                                    

Cessa menatap pantulan dirinya didepan cermin, dia sangat cantik, bahkan Cessa masih belum bisa percaya kalau dia bisa secantik ini. Ini memang hanya acara pertunangan, tapi sudah semewah ini. Tak tanggung-tanggung, Xiumin mengundang teman dekat Cessa dari kecil hingga sekarang untuk acara ini. Entah dari mana laki-laki itu mengetahui semua hal tentangnya. Bolehkah Cessa sombong untuk kali ini saja? Dia ingin memamerkan semua ini kepada dunia.

"Wow! Kak, lo cantik banget sumpah!"

Resa menghampiri kakaknya yang berada di depan cermin besar. Gadis itu pangling dengan wajah kakaknya sendiri, kakaknya sungguh cantik.

Keluarga Kim benar-benar tak salah pilih. Kak Cessa sangat cantik, aku turut senang.

"Cieee yang mau tunangan,"

"Apaan sih,"

"Seneng banget deh kayaknya,"

"Ya pasti dong Dek,"

Tok tok tok

Kakak beradik itu menghentikan pembicaraan mereka dan menoleh ke pintu. Lalu masuklah Mama dan Eomma dengan baju yang sama.

"Omo, cantiknya kamu Cessa. Seharusnya langsung nikah aja kalau begini, gak usah tunangan,"

"Betul Jeng, saya juga setuju,"

"Lho? Kok nikah?"

Cessa tak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya, tapi dia juga tak bisa menyangkal hatinya sangat bahagia.

"Ani, Eomma hanya bercanda. Setelah sarjana saja kalian harus menikah,"

Cessa tersenyum kecil dan menggaruk lehernya. Dia merasa malu sekarang.

"Aduhh, mama kesini tuh mau jemput kamu buat ke aula malah ngomong ngalur ngidul gak jelas. Ayo sayang, acaranya udah mulai. Resa, kamu turun dulu ya,"

"Oke Ma. Bye kak Cess,"

Mendadak Cessa merasa gugup, dia menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan selama beberapa kali.

"Ayo berdiri, kasihan MinSeok menunggu,"

❄❄❄

Xiumin duduk dengan gelisah di aula yang berisi 100 orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiumin duduk dengan gelisah di aula yang berisi 100 orang itu. Kegelisahan namja itu bukan tanpa alasan, Xiumin menunggu Cessa datang yang dijemput oleh Eomma dan Mama Cessa. Waktu seakan berjalan begitu lambat dan Xiumin paling benci itu.

Tiba-tiba mendadak semua orang grusak grusuk entah karena apa. Xiumin akhirnya menoleh ke belakang dan tersenyum.

Xiumin tak bisa mengalihkan pandangannya dari Cessa. Mungkin jika Appa nya tidak menariknya ke atas panggung, Xiumin masih terpaku ditempat duduknya sambil memandangi Cessa.

My Bodyguard | Xiumin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang