13 ; ѕaтυ тraιnee dιтeмυĸan тewaѕ

2.3K 513 115
                                    

Wonwoo telah tiba di apartemen yang Minghao katakan tadi. Ia belum memasuki gedung, dia masih berdiri di depan gedung berlantai tiga belas itu. Wonwoo merongoh ponsel, lalu mencari kontak Minghao dan menghubunginya.

"Hal—"

"Kau baik-baik saja, kan?" tanya Wonwoo memotong kalimat yang ingin di ucapkan orang yang berada di seberang sana.

"Maksudmu apa, Hyung?"

"Kau sekarang dimana? Posisimu dimana?"

"Posisiku? Aku sedang bersama Jeonghan Hyung dan juga Seungkwan. Kami sedang makan eskrim."

Mendengar penjelasan itu, Wonwoo menjauhkan ponsel dari telinganya dan menatap layar. Nama Minghao tertera disana.

Ia pun kembali mendekatkan ponselnya ke telinganya.

"Kau serius?"

"Iya. Memangnya ada apa?"

"Tidak apa-apa. Aku tutup dulu." Wonwoo pun menutup sambungan telepon itu.

Ia membuka aplikasi perpesanan dan melihat pesan teratas. Pesan teratas itu adalah Minghao yang menyuruh dirinya untuk datang ke apartemen ini. Namun nomor tertera disana. Tidak di simpan. Sementara Wonwoo menyimpan nomor Minghao dengan nama 'Hao-ya'.

Wonwoo mengumpat. Ia sadar saat itu juga kalau dirinya telah di tipu oleh orang yang tak di kenal.

Kepala Wonwoo mendongak ke atas. Lalu matanya menyipit karena matanya menangkap seseorang berada di atas gedung apartemen ini. Lalu orang yang diatas itu merentangkan tangannya. Mata Wonwoo melebar saat itu juga.

"Hei! Jangan meloncat!" teriaknya dan mungkin tak akan di dengar oleh orang itu.

Wonwoo mengedarkan pandangan sekelilingnya, sepi. Tidak ada orang yang ingin keluar ataupun masuk ke dalam gedung.

Wonwoo tak mau memikirkan hal yang tak penting ini. Ia segera berlari ke dalam apartemen. Ia harus menghentikan orang itu agar tidak meloncat.

"Astaga. Tunggu aku disana!"

•••• Prieten Fals ••••

Seungcheol melangkahkan kakinya memasuki dorm. Ia baru saja kembali dari rumah temannya untuk bermain game bersama.

Seungcheol mendudukkan diri di sofa dan menyalakan televisi. Saat itu juga pintu dorm terbuka lagi dan menampilkan Mingyu, Seokmin dan Chan. Mereka bertiga memasuki dorm.

"Eh, Hyung. Kapan kau kembali?" tanya Seokmin sambil mendudukan bokongnya di sofa, tepat di sebelah Seungcheol.

"Baru saja," jawab Seungcheol.

"Aku mau mengambil minuman di kulkas. Kalian mau?" tawar Mingyu.

"Bawakan aku air putih yang dingin, Hyung," celetuk Chan yang sekarang duduk bersama Seungcheol dan Seokmin.

"Aku sama seperti Chan," timpal Seokmin.

"Ambilkan aku Sprite," ucap Seungcheol.

Mingyu pun melangkahkan kakinya menuju dapur dan mengambil minuman dingin yang ada di kulkas. Setelah itu Mingyu membawanya ke ruang televisi dan ia letak botol minuman itu di atas meja kaca yang pendek, tepat di depan Seungcheol, Seokmin dan Chan duduk.

"Apa aku harus meminumnya di mulut botol ini langsung?" tanya Seokmin membuat Mingyu menatap Seokmin dengan tatapan sinis. "Sabarlah. Aku bukan pembantumu."

Setelah itu Mingyu kembali melangkahkan kaki menuju dapur  dan mengambil empat gelas. Ia menggenggamnya. Dua di tangan kanan dan dua lagi di tangan kiri. Mingyu pun berjalan menuju ruang televisi. Namun...

PRANK!!

Gelas yang ia genggam tiba-tiba jatuh dari tangannya. Mendengar gelas itu jatuh dan pecah, tiga orang yang sedang duduk di sofa itu menoleh ke arah belakang.

"Kenapa kau menjatuhkannya, Mingyu?" tanya Seungcheol. Mingyu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tau. Tiba-tiba saja gelas itu terjatuh," jelas Mingyu.

"Kau bersihkan pecahan itu," perintah Seungcheol. Mingyu pun mengumpulkan pecahan gelas itu.

Bersamaan dengan kejadian Mingyu menjatuhkan gelas, ada sesuatu hal yang terjadi.

Wonwoo menaiki lift dan berhenti di lantai teratas. Lalu ia menaiki tangga untuk ke atap. Ketika sampai di atap, oa mengedarkan pandangannya. Tidak ada satu orang pun disini. Lalu kakinya melangkah ke arah tepi atap. Dengan hati-hati ia melihat ke arah bawah. Tidak ada orang terjatuh disana.

"Loh? Dia dimana? Bukannya tadi—AAAAAAA."














.



































.





"Seseorang di temukan tewas di gedung apartemen Han berlantai tiga belas. Belum di ketahui motif terbunuhnya korban ini. Kepolisian setempat sedang mencoba menyelidikinya.

Korban yang terjatuh ini di temukan oleh seorang pria paruhbaya yang baru keluar dari gedung apartemen itu. Ia melihat orang itu jatuh tepat di depan mata kepalanya sendiri.

Setelah di selidiki lebih lanjut, polisi menemukan kartu tanda penduduk di dompet sang korban. Korban itu bernama Jeon Wonwoo."

Seungcheol yang sedang meminum sprite langsung menyemburkannya keluar dan lalu terbatuk-batuk. Chan, Mingyu dan Seokmin juga kaget mendengar berita terkini yang tiba-tiba tayang di televisi mereka.

Chan menyipitkan mata, berusaha untuk memastikan siapa korban yang sedang disorot kameramen. Tak lama setelah itu, matanya membulat.

"Itu Wonwoo Hyung!"

Nanti di akhir-akhir chapter akan ada flashback gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nanti di akhir-akhir chapter akan ada flashback gitu. Dan juga aku akan jelaskan clue yang ku letak secara tersembunyi.

PRIETEN FALS ┊ svt ┊✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang