15 ; вerтerιaĸ

2.2K 472 28
                                    

Jeonghan yang berada paling depan membuka pintu dorm dan lalu ia memasuki dorm. Sementara yang lain hanya mengikutinya masuk ke dalam. Dengan pakaian serba hitam dan wajah yang terlihat sedih, mereka berdua belas baru saja kembali dari kediaman Wonwoo. Siang tadi Wonwoo telah di antarkan oleh keluarga dan orang terdekat ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Waktu libur yang diberikan harusnya di isi dengan hal yang menggembirakan. Namun mereka tak bisa melakukan itu karena mereka sedang dalam keadaan berduka cita atas kehilangan seorang teman.

Bagi mereka, Wonwoo adalah orang yang baik dan ramah. Walaupun sering diam, namun ia memiliki hati yang lembut. JikaWonwoo sedang marah, ia hanya diam dan menunjukkan aura dinginnya. Tidak seperti Seungcheol ataupun Jeonghan yang sering berteriak mengekspresikan kemarahannya.

Suasana dorm itu terlihat sunyi. Padahal dorm itu berisi dua belas orang. Biasanya dorm itu akan ramai ketika malam hari. Tapi untuk sekarang mereka hanya diam, tidak berbicara. Mungkin ada yang berbicara, tapi mereka berbicara seperlunya saja. Seperti Jeonghan yang memberitahu kalau dia telah selesai menggunakan kamar mandi, Junhui yang meminta tolong pada Hansol untuk mengambil remote televisi yang berada di dekat Hansol, dan Minghao yang meminta izin untuk meminjam earphone milik Mingyu.

Dorm pada malam itu terlihat seperti tak berpenghuni karena mereka memilih diam dalam melakukan aktivitas.

•••• Prieten Fals ••••

Sejak malam itu mereka sering diam hingga tiga hari kemudian. Seungcheol terlihat muak dengan keadaan dorm yang terlihat sunyi itu. Ia pun meminta aggotanya untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan. Yang lain mau tak mau harus mematuhi perintah si pemimpin ini. Dan akhirnya mereka kembali seperti biasa pada esok harinya. Walaupun tidak seramai biasanya,  setidaknya dorm ini tidak terlihat sunyi tak berpenghuni seperti beberapa hari sebelumnya.

Mereka masih dalam waktu libur. Beberapa hari lagi mereka kembali latihan seperti semula. Walaupun masih ada beberapa hari, mereka memilih menghabiskan libur dengan berada di dorm. Mereka keluar jika mereka ingin melakukannya. Mungkin membeli camilan, jalan-jalan santai dan lainnya.

Seseorang, lebih tepatnya si peneror sedang duduk di sofa bersama yang lain sedang menonton variety show yang tayang pada siang hari ini. Namun matanya tidak fokus menonton karena ia sedang memikirkan sesuatu. Lalu matanya bergerak memperhatikan teman-temannya yang sedang menonton. Acara variety show ini sedikit ada komedinya. Namun mereka semua tidak ada yang tertawa sedikit pun. Ia sadar ini terjadi karena mereka semua masih terlihat sedih dengan Wonwoo yang pergi meninggalkan mereka. Atau mereka memang tidak tertarik untuk tertawa? Entahlah.

Ia pun menundukkan kepala dan menghela nafas panjang. Sedikit merasa menyesal karena telah membunuh Wonwoo. Tapi ia tidak sepenuhnya menyalahkan dirinya sendiri.

Jika kau tidak penasaran dan tidak mencampuri urusanku, kau tidak akan ku bunuh, Jeon. Batinnya.





Waktu terus berputar hingga malam hari tiba. Mereka telah menyelesaikan makan malam mereka. Ketika sedang makan, mereka tidak banyak berbicara.

Malam hari ini waktunya Seungkwan dan Minghao mendapatkan tugas untuk mencuci piring. Sementara yang lain pergi menonton televisi. Namun ada juga yang sibuk bermain ponsel.

"Aku yang mencuci, kau yang membilas," pinta Minghao dan Seungkwan menganggukkan kepalanya. Mereka berdiri bersebelahan dan mulai mencuci. Karena Minghao tugasnya mencuci, ia lebih dulu menyelesaikan tugasnya daripada Seungkwan. Ketika ia telah selesai mencuci dan Seungkwan masih ada beberapa yang harus di bilas, Minghao meninggalkan Seungkwan dan lalu berjalan menyusul temannya yang sedang menonton.

Minghao duduk di lantai dan bersandar di kaki Jeonghan. Ia tidak bisa duduk di sofa karena sofa telah penuh diduduki teman-temannya. Televisi sedang menampilkan drama romance.

Ketika sedang asyik menonton,

"AAAAAAAA!"

Mereka mendengar suara teriakan.

Apakah teror itu masih berlanjut?



Apakah teror itu masih berlanjut?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRIETEN FALS ┊ svt ┊✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang