Hari itu tiba dimana Pledis menggelar audisi di sebuah gedung. Wonwoo dan Mingyu tentunya sudah berada di gedung itu sejak pagi. Dan sekarang mereka hanya menunggu antrian.
"Peserta nomor 1580 silahkan masuk," teriak salah satu staff. Wonwoo langsung melihat nomornya. Ternyata bukan dirinya dan juga bukan Mingyu. Nomor audisi Wonwoo itu 1607, sementara Mingyu 1608. Itu artinya sebentar lagi mereka akan masuk ke dalam ruang audisi.
Wonwoo terlihat sangat gugup dan wajahnya sedikit pucat. Itu membuat Mingyu sedikit khawatir. "Kau tidak apa-apa, Hyung? Wajahmu terlihat pucat," ucap Mingyu. Wonwoo menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa. Hanya gugup saja," jawab Wonwoo berusaha meyakinkan Mingyu. "Kau mau aku belikan air minum?" tawar Mingyu dan Wonwoo mengangguk. Seperti ia membutuhkan air.
Mingyu pun pergi meninggalkan Wonwoo sendirian dan kembali beberapa menit kemudian sambil membawa sebotol air mineral.
Mingyu membuka tutup botolnya dan memberikan minuman itu pada Wonwoo. "Minumlah," ucap Mingyu. Wonwoo pun mengambil botol mineral itu dan meminum airnya.
Beberapa menit kemudian,
"Peserta nomor 1607 silahkan masuk," teriak salah satu staff yang membuat Wonwoo tersentak kaget. "Aku di panggil," ucap Wonwoo. Tiba-tiba ia menjadi gugup. "Semoga kau berhasil," ucap Mingyu memberi semangat.
Wonwoo pun melangkah masuk ke dalam ruang audisi. Matanya menangkap ada tiga orang yang menjadi juri di sana.
•••• Prieten Fals ••••
Dari sekitar kurang lebih dua ribu peserta audisi, hanya ada dua puluh peserta yang lolos audisi, termasuk Wonwoo dan Mingyu. Mereka berdua sangat senang sekali. Mimpi mereka menjadi idol terwujud. Ini masih permulaan, dan mereka harus berjuang sebelum mereka benar-benar debut.
Karena mereka lolos, mau tidak mau mereka harus pindah ke Seoul. Mungkin mereka akan tinggal dorm bersama trainee yang lain. Wonwoo berharap ia nyaman di tempat tinggalnya yang baru.
Ini hari pertama Wonwoo dan Mingyu menjadi trainee di Pledis. Seorang staff Pledis membawa mereka ke ruang latihan para trainee. Ketika pintu ruangan itu di buka, Wonwoo dan Mingyu melihat ada banyak trainee di sana. Karena pintu tiba-tiba terbuka, semua mata langsung memandang Wonwoo dan Mingyu. Salah satunya Soonyoung.
"Wonwoo temanku!" teriak Soonyoung seketika setelah ia melihat dua orang yang masuk. Tiba-tiba saja ia berlari ke arah Wonwoo dan memeluk sahabatnya. "Kau lolos!" ucap Soonyoung kegirangan. "Sekarang aku ada teman baru lagi," sambungnya.
Merasa jadi sorotan orang-orang yang ada di dalam ruangan ini, Wonwoo pun melepas paksa pelukan Soonyoung. "Jangan berlebihan. Semua melihat kita," bisik Wonwoo pada Soonyoung. Soonyoung hanya tersenyum sambil memamerkan deretan giginya. Ia sepertinya tidak malu sama sekali.
"Ayo ku kenalkan dengan yang lain," ucap Soonyoung lalu berjalan menuju kumpulan teman-temannya. Wonwoo pun mengikuti Soonyoung dan tentu tidak lupa ia mengajak Mingyu.
Di ruangan itu hanya ada trainee laki-laki, sementara yang perempuan ada di ruangan yang lain.
Mereka yang ada disana pun saling berkenalan satu sama lain. Ada yang namanya Seungcheol, Jeonghan, Jisoo, Junhui, Jihoon, Minghao, Seokmin, Chan, Seungkwan, Hansol, dan juga Soonyoung, Wonwoo, Mingyu.
"Trainee terlama disini siapa saja kalau aku boleh tau?" tanya salah satu trainee yang bernama Minghao.
"Aku," ucap seorang trainee yang bernama Seungcheol.
"Kenapa belum debut?" tanya yang lain bernama Junhui.
"Entahlah. CEO Pledis-"
"AAAAAAHH!"
Tiba-tiba ucapan Seungcheol terputus ketika mendengar seseorang berteriak.
"Ada apa kau berteriak, Jihoon?" tanya Seungcheol.
"Aku menemukan sebuah kotak di dalam tasku. Dan kotak itu berisi boneka hancur dan berdarah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIETEN FALS ┊ svt ┊✔
Misteri / Thriller'I WILL FIND YOU. AND I WILL KILL YOU' Prieten Fals = Fake Friend ©2017. delyjny