20 ; тнe reveal

2.6K 471 199
                                    

Mereka semua tanpa terkecuali langsung berlari keluar dorm untuk mengejar seorang teman yang telah kabur. Ia yang kabur itu telah terungkap identitasnya. Ia berlari sekuat tenaga agar tidak tertangkap oleh teman-temannya.

Ia merongoh sesuatu di saku jaketnya dan lalu menuju ke sebuah mobil. Ia membuka kunci mobil dan lalu masuk ke dalam. Dengan cepat ia menancap gas meninggalkan tempat itu.

Mobil? Siapa yang memiliki mobil pribadi selain Soonyoung? Tidak ada. Apa dia ini mengambil kunci mobil Soonyoung dan membawa kabur mobil itu? Atau dia meminjam mobil seseorang? Tidak.

Teman-teman yang mengejar tertinggal jauh di belakang karena dia kabur dengan menggunakan mobil.

Dia, yang kabur ini adalah Kwon Soonyoung.

Pelaku yang meneror beberapa barang berdarah kepada Jihoon dan Chan, yang meneror video ke Mingyu, Wonwoo, dan Soonyoung sendiri yang akhirnya mereka tonton bersama, dan yang membunuh Wonwoo, itu adalah Kwon Soonyoung. Pemuda bermata sipit dan mahir dalam menari. Seseorang yang telah tega melakukan hal itu pada temannya, dialah Kwon Soonyoung.

Sekali lagi, Kwon Soonyoung.

Pasti Soonyoung memiliki alasan tertentu mengapa ia melakukan ini semua. Ia tidak bisa menjelaskannya sekarang karena ia harus kabur dan pergi dari lingkungan ini secepatnya. Ia tidak ingin tertangkap, atau di penjara. Maka dari itu sekarang ia melarikan diri.

Soonyoung menaikkan kecepatan mobilnya di atas kecepatan normal. Mungkin teman-temannya sudah melaporkan dirinya ke polisi.

"Hai." Sebuah suara terdengar di telinga Kwon Soonyoung membuat pria bermata sipit itu tersentak kaget. Menurutnya ia pergi dari dorm dan membawa mobil hanya seorang diri. Tanpa ada orang lain yang menemani.

Akhirnya Soonyoung memberanikan diri menoleh ke samping. Mata sipitnya langsung melebar. Ia kaget dengan apa yang ia lihat.










 Ia kaget dengan apa yang ia lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu Wonwoo. Bukan, Bukan Wonwoo. Tapi arwahnya.

Soonyoung ketakutan. Setahu dirinya Wonwoo telah mati ditangannya. Tapi mengapa Wonwoo berada di dalam mobil ini?

Setelah Soonyoung menoleh tadi, ia langsung menatap ke arah depan dan kembali menaikkan kecepatan mobilnya. Namun sesekali ia melirik ke arah samping. Soonyoung merinding karena Wonwoo sedang tersenyum. Sebagian wajahnya tertutup, kecuali bibirnya. Sehingga Soonyoung bisa melihat jelas Wonwoo tersenyum padanya. Senyum itu akan terlihat manis jika Wonwoo masih hidup. Tapi tidak untuk sekarang. Itu justru terlihat mengerikan.

Soonyoung ingat sekali bahwa terakhir kali ia melihat Wonwoo sebelum dibunuh, Wonwoo menggunakan jaket yang sama dengan yang digunakan arwah Wonwoo ini. Jaket ini adalah salah satu jaket milik Wonwoo yang memiliki penutup kepala yang bisa menutup setengah wajahnya. Ini sungguh terlihat menyeramkan.

Soonyoung masih fokus menyetir. Ia tidak mau melihat ke arah arwah Wonwoo.

"Apa kabar, kawanku?" Arwah Wonwoo kini bersuara lagi membuat Soonyoung tersentak. "Apa kau merindukanku?"

Soonyoung mengumpat dalam hati. Siapa juga yang merindukanmu, batin Soonyoung.

"Sudahlah, Soonyoung. Lebih baik kau menyerahkan dirimu ke kantor polisi sekarang dan kau tetap hidup atau kau tetap kabur tapi kau kecelakaan ditengah perjalanan," jelas arwah Wonwoo menyarankan pilihan.

"Diam kau!" ucap Soonyoung ketus.

Wonwoo terkekeh kecil. "Kau tidak percaya padaku dan tetap melanjutkan perjalanan? Kau akan mati dan menyusulku, Soonyoung. Aku bisa mengetahui apa yang akan terjadi padamu beberapa jam kemudian."

Karena Soonyoung tetap melanjutkan perjalanan, mungkin saja apa yang dikatakan Wonwoo itu benar. Atau justru Wonwoo hanya menakut-nakuti Soonyoung?

Soonyoung berdecih. "Aku tidak akan percaya dengan omong kosongmu itu. Kau sengaja 'kan, agar aku takut?"

Wonwoo terkekeh lagi. "Lagi pula kau memang pantas dipenjara."

Soonyoung mengumpat saat itu juga.

"Sebelum apa yang ku katakan tadi terjadi, bisakah kau beritau aku kenapa kau meneror yang lain dan membunuhku?" tanya arwah Wonwoo meminta penjelasan.

Soonyoung memutar bola matanya malas. "Aku meneror Jihoon karena aku iri dengan dirinya yang selalu dapat pujian dari pelatih. Aku meneror Chan karena aku tidak suka dia juga mahir dalam menari dan lalu dipuji. Aku meneror kau dengan video karena aku kesal kau ikut campur dengan menyelidiki peneror Jihoon dan Chan. Aku meneror Mingyu dan aku sendiri itu karena ada kau disana. Semua teror video itu ku tujukan padamu," jelas Soonyoung.

"Ngomong-ngomong aku sedih kau membunuhku. Hahaha," ucap arwah Wonwoo lalu tertawa.

"Itu karena kau ikut campur dalam urusanku. Kan, sudah ku peringatkan untuk tidak ikut campur. Karena kau tidak mendengarkan ku juga, aku jadi kesal. Rencana jahatku keluar dan lalu aku membunuhmu," jelas Soonyoung

"Kau gila, Soonyoung. Hanya karena hal itu kau membuat orang takut karena terormu. Padahal kau bisa berlatih lebih lagi dan kau akan mendapat pujian. Jangan-jangan kau psikopat?"

Soonyoung tertawa mendengar penuturan Wonwoo barusan. "Terserah apa katamu. Yang pasti aku senang melakukannya," kata Soonyoung.

"Sekarang aku beri pilihan lagi. Kau memilih menyerahkan diri ke polisi atau tetap kabur dan kau kecelakaan?" Wonwoo memberi pilihan lagi. Namun Soonyoung tak menjawab. Ia tetap melanjutkan perjalanannya.

"Ku anggap itu jawaban, Soonyoung," ucap arwah Wonwoo.

"Diam kau, Wonwoo. Lebih baik kau pergi ke neraka," ucap Soonyoung dengan penekanan. "Kau yang seharusnya ke neraka, kawan," timpal Wonwoo.

Soonyoung menambah kecepatan mobilnya. Mengabaikan Wonwoo yang masih duduk di sebelahnya. Sebenarnya kehadiran Wonwoo itu cukup menganggunya. Namun ia berusaha mengabaikannya.

Soonyoung mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. Ia pun membuka layar dan mencari kontak seseorang. Ia sibuk dengan ponselnya sampai ia tidak memperhatikan ke arah depan.

"Soonyoung awas di depanmu!" teriak Wonwoo. Soonyoung langsung mendongak dan matanya melebar karena ada seseorang yang akan menyebrang di depannya. Dengan cepat ia memutar kemudi. Dan Ia pun berhasil
menghindar.

Namun ia tidak bisa menghindari yang satu ini karena mobilnya keluar dari jalur dan BRUKK!  Kecelakaan tak bisa terhindar karena Soonyoung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kini mobilnya telah menabrak pohon besar dan mobil bagian depannya hancur.

Soonyoung juga tak sadarkan diri karena kepalanya terbentur dan mengeluarkan darah.

"Itulah sebabnya kau tidak mendengarkan ku yang menyuruhmu untuk menyerahkan diri," ucap arwah Wonwoo yang sudah berada di luar mobil Soonyoung.

"Sampai jumpa di akhirat, kawan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRIETEN FALS ┊ svt ┊✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang