Soonyoung : "Akutidakmerasakan sesuatu halaneh. Tapi beberapa hari sebelum Wonwoomeninggal, Wonwoo aneh dan lebih seringdiam. Sepertiadayangdiasembunyikan."
Jihoon : "Kamimendapatteror. Ituyanganeh."
Sisanya menjawab mereka tidak merasakan sesuatu hal yang aneh.
Diantara dua belas itu, ada satu jawaban yang membuat detektif ini merasa ada yang aneh.
Waktu liburan yang di beri CEO mereka telah habis. Mereka kembali ke gedung Pledis dan latihan di sana. Ngomong-ngomong setelah ditanya oleh pihak kepolisian tempo hari, mereka langsung pulang ke dorm. Sementara kasus ini masih tetap di selidiki oleh pihak kepolisian.
Kini mereka sedang bersantai karena guru vocal mereka belum datang. Ketika sedang asyik bersantai, mereka di kejutkan oleh suara dering pesan yang serentak masuk ke ponsel mereka.
"Kok bisa suara ponsel kita berdering serentak, ya?" Itu Minghao yang bersuara.
"Pesannya mengerikan! Kalian mendapatkannya, kan?" kata Chan dengan intonasi sedikit tinggi.
"Astaga! Pengirim yang sama dengan si pengirim pesan tempo hari!" timpal Mingyu.
Mereka mendapat pesan yang sama diwaktu yang sama pula. Pesan yang mengerikan seperti yang Chan bilang itu berisi sebuah paragraf yang bertuliskan,
"Menyusul? Menyusul siapa? Wonwoo?" tanya Jeonghan yang sedang mencoba menerka.
"Tidak mungkin ini Wonwoo. Dia 'kan sudah meninggal," timpal Soonyoung.
Mereka semua terdiam sejenak hingga akhirnya salah satu dari mereka mengeluarkan suara lagi. "Atau jangan-jangan," Junhui memberi jeda, "seseorang sudah tau siapa pembunuhnya, lalu dia membuat pesan ini."
"Lalu apa maksud dari 'menyusulku'?" tanya Minghao.
"Bagaimana kalau Wonwoo yang meminta seseorang untuk mengirim pesan ini pada kita?" Jeonghan pun mengeluarkan terkaannya lagi.
"Jadi maksudmu, Wonwoo telah tau siapa pembunuhnya? Dan lalu ia memerintah seseorang untuk mengirimkan pesan misterius ini ke kita agar kita juga tau siapa pembunuhnya?" tanya Jisoo.
"Mungkin begitu," jawab Jeonghan.
"Tapi menurutku ini lebih ke menakut-nakuti si pembunuh. Tapi anehnya, kita semua mendapat pesan yang sama," ujar Seungcheol. Tak lama setelah ia berkata begitu, Seungcheol menegapkan tubuhnya yang tadi sedang bersandar di dinding. "Jadi intinya, Wonwoo secara tidak langsung memberikan sebuah clue kalau pembunuhnya ada diantara kita." Seungcheol pun menatap temannya satu persatu. "Siapa diantara kalian yang berani melakukan hal ini semua?" tanya Seungcheol dingin.
Salah satu dari mereka telah mengumpat sedari tadi dalam hatinya. Siapa lagi kalau bukan si pembunuh?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.