10 ; eмaιl dan мιnυмan

2.3K 509 114
                                    

Minggu pagi telah tiba. Sebelum pergi ke gedung Pledis pada siang harinya, tiga belas sekawan ini memilih untuk berlari pagi di taman yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Semua berlari beriringan. Ada yang bertiga dan ada yang berdua. Kecuali seseorang yang memiliki mata seperti rubah. Dia adalah Wonwoo. Ia memilih berlari sendiri karena ia memang ingin sendiri. Ia ingin memikirkan tentang peneror dan teror-teror yang pernah didapatkan teman-temannya termasuk dirinya sendiri.

Merasa lelah berlari, Wonwoo mendudukan bokongnya di kursi yang terdapat di taman itu. Ia mengelapkan keringatnya menggunakan handuk kecil yang sedari tadi menggantung bebas di lehernya.

"Eh, Wonwoo Hyung. Ternyata kau istirahat disini."

Mendengar sebuah suara, Wonwoo mendongakkan kepalanya dan menatap siapa yang datang. "Ternyata kau, Mingyu."

Mingyu langsung mendudukan bokongnya di sebelah Wonwoo. "Kau mau minum, Hyung? Aku membelinya dua. Sebenarnya aku ingin membeli satu, tapi karena penjualnya mengatakan beli dua gratis satu, jadi aku membeli dua dan mendapatkan satu botol lagi. Namun tiba-tiba aku bertemu Seungkwan dan dia meminta satu minumanku," jelas Mingyu yang menceritakan bagaimana ia bisa mendapatkan satu botol setelah membeli dua botol minuman. Ia pun mengulurkan sebotol minuman itu pada Wonwoo. "Terima kasih," ucap Wonwoo sambil meraih botol minuman yang di beri Mingyu. Ia pun membuka tutup botolnya dan meminum airnya hingga air itu tersisa seperempat botol lagi.

Mingyu yang duduk disampingnya kini sedang memainkan ponsel. "Email dari siapa ini?" lirih Mingyu. Wonwoo yang mendengar langsung menatap ponsel Mingyu. "Email apa?" tanya Wonwoo.

"Entahlah. Emailnya tidak jelas. Apa kau mengenal email ini?" Mingyu menujukan layar ponselnya pada Wonwoo.

Wonwoo yang melihat itu langsung tertegun. Pasalnya email yang ada di layar ponsel itu adalah email si peneror. Namun ia langsung bersikap santai seolah tidak tau tentang email itu.

"Coba buka emailnya," perintah Wonwoo dan Mingyu pun membuka isi email itu. "Ada video," ucap Mingyu dan sukses membuat Wonwoo kaget. "Aku telah mengunduhnya. Ayo lihat, Hyung."

Wonwoo pun mendekatkan diri dengan Mingyu untuk menonton video yang masuk ke email Mingyu. Wonwoo sudah sedikit cemas dan merasa bahwa video itu adalah teror.

Di video itu menayangkan bahwa ada sekelompok anak sekolah sedang berolahraga. Salah satunya memberikan minuman kepada sang teman yang tampak kelelahan. Sang teman itu tak menolak. Ia meminum minuman itu hingga habis. Tak berapa lama kemudian, teman yang lain meminta dirinya untuk meletakan dua bola futsal ke ruang olahraga karena temannya tiba-tiba ingin buang air. Ia pun tak menolak dan langsung melakukan apa yang diminta sang teman. Ia berjalan menuju gedung sekolah. Namun di perjalanan ia merasa aneh pada tubuhnya. Ia berusaha menggaruk badannya yang tiba-tiba gatal. Ia agak kesulitan, karena memegang dua bola. Karena sudah tak tahan, ia pun langsung masuk ke dalam sebuah ruangan, namun ruangan itu bukan ruangan olahraga, melainkan laboratorium. Dirinya menjatuhkan bolanya dan menggaruk tubuhnya yang gatal. Ia seperti kesetanan karena tubuhnya terlalu gatal. Dirinya pun kehilangan kesadaran hingga memecahkan gelas keca yang ada di sana. Lalu ia terduduk dan mengambil satu pecahan kaca dan menggaruk tubuhnya menggunakan pecahan itu. Darah pun timbul ditubuhnya namun dia tak peduli. Yang penting gatal itu hilang. Tiba-tiba orang bermasker hitam datang membawa seember air dan menyiramkan air itu ke tubuh orang yang menggaruk tubuhnya. "AAAAAAAA." Terdengar teriakan perih setelah air itu disiramkan.

"ASTAGA!" Teriak Mingyu sambil menjatuhkan ponselnya. Untung saja taman itu berumput, jadi ponsel Mingyu tidak akan hancur. Lagi pula Mingyu menjatuhkannya tidak dengan membantingnya.

Mingyu mengatur nafasnya. Ia shock dan ngilu melihat video itu.

Sementara Wonwoo hanya diam. Ini kedua kalinya ia melihat video semacam itu. Wonwoo pun menatap Mingyu.

"Mingyu," panggil Wonwoo dan Mingyu pun menoleh.

"Kenapa Hyung?"

Wonwoo menatap Mingyu agak lama sebelum akhirnya ia bersuara.





























"Kau tidak memasukan apa-apa ke dalam minuman tadi, kan?"

Yang merasa tidak asing dengan penjelasan video teror itu, berarti kalian pembaca Who's The Killer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang merasa tidak asing dengan penjelasan video teror itu, berarti kalian pembaca Who's The Killer.

PRIETEN FALS ┊ svt ┊✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang