•Chapter- 4•

48.2K 2.1K 13
                                    

Keesokan harinya Valya, sudah bersiap dengan pakaiannya ia menatap cermin lalu tersenyum penuh arti.

Tunggu pembalasanku bos gila. - batin Valya.

"Val, kau sudah siap? Kau akan berangkat pagi bukan?" tanya Valda berdiri di depan pintu kamarnya.

Valya mengangguk. "Ya Mah, aku sudah siap! Aku akan langsung berangkat." jawab Valya, melangkahkan kakinya keluar kamar.

"Setidaknya kau sarapan dulu nak." ucap Allano yang terduduk dimeja makan.

"Mah, di buat bekal saja ya?" sahut Valya tersenyum.

Valda mengangguk dan langsung menyiapkan bekal untuk Valya.

"Ini bekalmu nak, jangan lupa di makan ya." balas Valda tersenyum.

Valya mengangguk. "Aku berangkat ya." ucap Valya tersenyum dan langsung bergegas pergi dari rumahnya.

Sebelum benar-benar pergi ke kantor Valya berhenti di salah satu kursi ia memasukan sesuatu ke dalam bekal yang ia bawa.

Sedikit pelajaran untukmu bos gila! - ucap Valya dalam hati.

Valya tersenyum senang ia kembali merapihkan bekalnya, dan langsung kembali berjalan mencari taksi.

_________________••••••________________

Sesampainya di depan kantor Axel, Valya berdehem pelan ketika ia melihat sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan pintu lobby, ia sudah tahu bahwa itu adalah mobil yang semalam menyipratkan air hingga mengenai bajunya.

"Hey?" sapa Valya tersenyum kecil.

Axel mengernyit bingung.

Tumben sekali wanita itu menyapaku? - batin Axel curiga.

"Ya!" sahut Axel datar.

"Aku... Maksudku Mamaku membawakan bekal untukmu." balas Valya menunjukan bekal yang ia bawa.

"Dalam rangka apa?" tanya Axel.

"Dalam rangka... Heum dalam rangka karena kau sudah memberikan posisi yang bagus untukku." jawab Valya bohong.

Dalam rangka membalasmu bos gila. - ucap Valya dalam hati.

Axel terdiam ia menatap bekal itu curiga. "Aku tidak percaya." ucap Axel datar.

"Come on! Ini Mamaku yang memasaknya, dia bangun pagi hanya untuk memasak ini." sahut Valya berpura-pura sedih.

"Doni?" panggil Axel.

Orang yang bernama Doni itu terkejut, ia langsung menghampiri Axel. "I-iya Tuan?" tanya Doni.

"Ambil itu, itu untukmu." jawab Axel meraih bekal yang di pegang Valya dan memberikannya ke Doni, lalu iapun masuk ke dalam kantor.

Valya melotot ia mendengus kesal, dia bergegas berlari menghampiri pria yang bernama Doni.

"Tidak!" pekik Valya, membuat Doni terkejut. "Tidak! Jangan nanti kau bisa sakit perut."

"A-apa maksudmu Nona?"

"Itu ada obat sakit perutnya."

My Husband Trillionaire [SUDAH DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang