•Chapter- 16•

51.7K 2.1K 44
                                    

Happy Reading 💕

Valya terbangun dari tidurnya. Jam menunjukan pukul 6 pagi. Ia beranjak dari kasur berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setengah jam berlalu. Valya sudah bersiap dengan pakaian yang semalam di bawakan oleh pelayan. Baju bertali spaghetti berwarna putih dan celana pendek berwarna cream.

Valya menyisirkan rambut panjangnya setelah selesai ia berjalan keluar kamar.

"Pagi Nyonya." sapa pelayan menunduk hormat.

"Pagi. Jangan panggil aku nyonya. Sepertinya umur kita sama. Panggil aku Valya saja." ucap Valya tersenyum.

"Tapi...."

"Oh ayolah. Jangan seperti itu. Hm, dimana dapurnya?" sela Valya.

"Di bawah Nyonya... Maksud saya di bawah Valya." ucap pelayan itu.

Valya tersenyum ia berjalan kebawah menuruni anak tangga. Sesampainya di bawah Valya terlihat kebingungan ia menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri.

"Permisi. Nyonya mencari sesuatu?" tanya Edwar mengejutkan Valya.

"Astaga. Tidak! Aku hanya ingin ke dapur saja." jawab Valya tersenyum kikuk.

"Apa anda ingin sesuatu? Biar pelayan yang membuatkannya?" tanya Edwar.

"Tidak. Aku ingin membuatkan sarapan Axel." jawab Valya.

"Baiklah. Mari saya antar." ucap Edwar mempersilakan Valya berjalan lebih dulu.

Sesampai di dapur Valya terdiam melihat beberapa pelayan dan ada dua koki yang sedang menyiapkan makanan.

"Pagi nyonya?" sapa semua pelayan yang berada di dapur. Mereka tertunduk hormat.

"Pagi." sahut Valya kikuk. "Apa aku boleh membantu kalian?"

"Tidak Nyonya. Apa Nyonya ingin sesuatu? Akan Naomi siapkan? Saya dan yang lain tidak ingin Tuan marah."

"Tidak akan. Jika Tuanmu memarahi kalian. Aku yang akan bertanggung jawab." Valya berjalan mendekati koki.

Koki itu menoleh ia tersenyum pada Valya. "Pagi Nyonya. Saya sudah siapkan menu spesial hari ini." ucap koki itu.

"Ya pagi. Hm, boleh aku tahu kau——" perkataan Valya terhenti saat mendengar suara teriakan Axel.

"Valya kau dimana?" teriak Axel yang mencari Valya dan tidak menemukannya.

Valya yang mendengar suara Axel langsung berlari menghampiri. "Axel? Ada a...." ucapan Valya terhenti ketika Axel memeluknya.

Axel melepaskan pelukannya ia memegang  bahu Valya erat. "Kenapa kau keluar kamar tanpa menungguku heh?" ucap Axel ketus lalu ia melumat bibir Valya sebentar.

"Axel. Aku tidak ingin mengganggu tidurmu. Aku ingin membuatkanmu sarapan." sahut Valya.

"Untuk apa ada pelayan jika kau masih membantunya? Tugasmu hanya melayaniku." balas Axel geram.

"Baiklah. Maafkan aku ya." ucap Valya tersenyum. "Axel. Boleh aku berenang? Tapi. Aku sudah mandi. Tidak, Aku tidak jadi."

"Kau ingin berenang? Berenanglah. Pelayan akan menyiapkan bikini untukmu."

My Husband Trillionaire [SUDAH DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang