Valya menghela nafas pelan. Ia tersenyum menatap pakaiannya yang sudah tertata rapi di lemari milik Axel.
Ya satu jam yang lalu Valya baru saja pindah dari kontrakan sesuai keinginan Axel. Dan untuk saat ini Valya sedang bersiap untuk berangkat ke kantor Axel.
"Nyonya? Anda sudah siap?!" tanya Joni menunduk.
"Hm. Sudah." jawab Valya tersenyum manis.
Joni membukankan pintu mobil Alphard berwarna putih mempersilakan Valya untuk naik ke belakang.
Valya masuk ke dalam ia tersenyum hangat kepada Joni, dan tak selang berapa lama mobil pun melaju. Tanpa Valya sadari beberapa anak buah Axel memantaunya dari belakang atas perintah pria itu yang menghubungi ketua penjaga yang bernama Roni.
"Roni. Jaga Valya kemanapun dia pergi. Ikuti kemana pun Joni membawa Valya. Mau ke kontrakan atau kemana pun! Ingat, jangan sampai lengah. Jika terjadi sesuatu, nyawa kalian taruhannya."
Kira-kira seperti itulah perkataan Axel dalam telfon yang di terima oleh Roni.
"Ayo cepat. Ikuti mobil di depan. Nyawa kitalah taruhannya jika Nyonya terluka." ucap Roni menggebrak anak buahnya agar lebih cepat.
"Baik." sahut anak buah Roni yang membawa mobil.
Mobil Roni terus mengikuti mobil yang di bawa oleh Joni, semua yang berada di dalam mobil memasang mata takut jika kehilangan jejak.
........................••••••••.....................
Sementara itu di kantor Axel sedang menunggu kehadiran Valya. Sesekali ia melirik kearah arloji yang melingkar di tangannya.
Jam menunjukan pukul 1 siang, namun Valya belum juga datang. Axel berdiri dari kursinya berjalan kearah jendela kantor.
Pintu ruangan terbuka menunjukan Valya dengan plastik yang berada di tangannya.
"Axel. Maafkan aku telat!" ucap Valya duduk di sofa.
Axel membalikan tubuhnya menatap Valya dan melangkahkan kakinya kearah Valya.
"Kau tidak apa-apa? Kenapa kau baru datang." sahut Axel geram.
"Aku abis beli makanan." balas Valya menyengir. "Ayo makan, kau tau aku lapar maka dari itu agak telat."
"Kenapa kau tidak menghubungiku?"
"Bagaimana mau menghubungimu? Aku tau kau sibuk!"
"Astaga. Jangan pernah pergi beli makanan sendiri bahaya. Aku tidak ingin kau ambil resiko."
"Tenanglah aku baik-baik saja." Valya tersenyum. "Ayo makan. Aku juga belikan untukmu."
Axel menghela nafas lega matanya menatap Valya, ia tersenyum dan mulai memakan makanan yang di belikan oleh Valya.
Valya yang sudah selesai makan membersihkan sampahnya ia membuangnya di tempat sampah yang terletak di belakang pintu.
"Kau kesini bersama Joni kan?!" tanya Axel melipat kaki kanannya keatas kaki kiri.
"Ya. Aku kesini bersama pak Joni." jawab Valya yang sudah kembali duduk.
"Val, aku akan menambah surat perjanjian kita." ucap Axel.
Valya mengernyit. "Menambah? Mengapa?" tanya Valya bingung.
"Ya. Aku menambah perjanjian! Kau tidak boleh pergi sendirian tanpa sepengetahuanku, dan kau di larang pergi jika tidak bersama pengawalku."
"Maksudmu? Axel, aku bersumpah aku tidak akan lari."
"Aku tau, hanya berjaga saja."
Aku melakukan semua untukmu! Demi keselamatanmu. ----- batin Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Trillionaire [SUDAH DI BUKUKAN]
RomantizmAxel Xaviro Fransesco. Adalah seorang Trillionaire di Mexíco. Ia memiliki reputasi besar sehingga mampu mengalahkan reputasi sang Daddy- Ernata Felix Fransesco. Selain reputasinya yang besar, Axel juga di kenal sebagai Trillionaire, Axel banyak di k...