Axel dan Valya baru saja sampai di Mansion. Keduanya berjalan beriringan masuk ke dalam. Semua penjaga dan pelayan menunduk hormat.
"Masuklah ke kamarmu." ucap Axel mengecup kening Valya. "Nanti aku akan ke kamarmu."
Valya memanggutkan kepalanya ia memasuki kamarnya yang terletak di sebelah kamar Axel.
Axel menutup pintu kamar Valya lalu memasuki kamarnya. Ia membuka jas hitamnya melemparnya kesembarang tempat. Axel mendaratkan bokongnya di sofa.
Bayangan ketika Kaylie yang sudah mulai mendekati Valya membuat Axel sedikit was-was. Takut jika wanita itu menyerang Valya. Axel meraih Handphonenya dan mencari kontak Roni.
"Halo Tuan?" ucap Ronu dari telfon.
"Temui saya di belakang." sahut Axel tegas.
"Baik Tuan." balas Roni, lalu Axel pun memutuskan panggilannya.
Axel berdiri dia membuka kedua kancing atasnya dan melangkah keluar dari kamarnya. Ia melangkah berjalan kearah halaman belakang mansion.
Sesampainya di belakang Axel berdiri bersedekap dada. Roni yang baru saja datang langsung berdiri di belakang Axel.
Axel melirik Roni dari ekor matanya. "Saya ingin bicara." ucap Axel tegas.
"Ya Tuan?" sahut Roni menunduk hormat.
"Saya ingin penjagaan ketat di Mansion. Tidak hanya di Mansion saya juga ingin kalian menjaga Nyonya Valya dimana dan kemana pun dia pergi." balas Axel tegas.
"Siap laksanakan Tuan." ucap Roni.
"Saya tidak ingin ada kesalahan Ron. Saya ingin kau dan anak buahmu menjaga Wanitaku dengan baik." sahut Axel berbalik menghadap Roni. "Terus pantau dia. Suruh anak buahmu menjaga di depan kamar Valya. Tidak hanya di depan kamar. Perintahkan semuanya untuk menjaga di sekeliling kamar Wanitaku."
"Baik Tuan. Akan saya perintahkan semua anak buah saya untuk menjaga Nyonya."
"Jangan sampai lengah. Jika ada kesalahan maka bersiaplah nyawa kalian semua melayang."
Roni mengangguk cepat. "Baik Tuan. Saya pastikan tidak akan ada kesalahan."
"Bagus!" Axel beranjak dari belakang halaman, diapun bergegas menuju kamar Valya.
Sesampainya di depan kamar Axel dia langsung masuk ke dalam kamar. Matanya menangkap Valya yang sudah terlelap.
Axel tersenyum kecil tangannya terulur mengusap pucuk kepala Valya, dia menunduk mengecup kening Valya cukup lama.
"Goodnight Babe!" bisik Axel mengecup bibir Valya singkat. Dia menarik selimut dan mulai menyelimuti tubuh Valya.
Axel mematikan lampu kamar ia pun bergegas keluar tidak ingin mengganggu wanita itu tidur.
Di depan kamar Valya para penjaga yang di perintahkan oleh Axel sudah berkumpul. Axel menganggukan kepalanya, dia pun masuk ke dalam kamarnya.
Semua sisi Mansion benar-benar di jaga ketat oleh anak buah suruhan Roni. Tidak ada tempat yang terlewatkan oleh Roni dan beberapa suruhannya.
........................••••••••........................
Sementara itu di dalam kamarnya Ariel terduduk sambil memegangi gelas yang berisikan vodka. Bayangan saat ia hampir saja berciuman dengan Arina terus terbayang olehnya.
Ariel menegak minumannya pikirannya kacau perasaannya tidak beraturan dia merasakan ingin memiliki wanita itu, ingin menjadikannya sebagai milik dirinya namun Ariel tidak ingin merusak Arina. Sebejad apapun dirinya dia tidak pernah berpikir untuk merusak wanita sebaik Arina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Trillionaire [SUDAH DI BUKUKAN]
RomansaAxel Xaviro Fransesco. Adalah seorang Trillionaire di Mexíco. Ia memiliki reputasi besar sehingga mampu mengalahkan reputasi sang Daddy- Ernata Felix Fransesco. Selain reputasinya yang besar, Axel juga di kenal sebagai Trillionaire, Axel banyak di k...