Baekhyun membuka matanya perlahan. Ini sudah pagi, kan? Gelap. Itu yang ia rasakan. Ia sedikit mengernyitkan keningnya. Melirik ke sampingnya. Tidak ada siapa-siapa. Dimana Chanyeol? Dan kenapa pula ia bisa terbaring di atas ranjangnya?
"Sudah baikan?"
"Ch-chanyeol.."
"Kau tidak menegurku."
"Apa?"
"Kau tau aku melakukannya dengan Irene, Baek. Tapi kau hanya diam. Seharusnya kau menegurku atau kau berteriak padaku." Chanyeol menggenggam tangan dingin Baekhyun. "Aku tidak suka melihat kau sakit.."
"Hei... Kau hanya harus mengingatnya.. Irene masihlah istrimu, Channie... Lagipula, tujuanku kesini kan karena panggilanmu saja. Besok aku sudah harus pulang." Baekhyun mengelus rambut Chanyeol.
"Tidak, Baek.. kau masih sakit. Dan seterusnya kau akan tinggal bersamaku." Chanyeol mengecup bibir Baekhyun. "Lain kali, tegur aku jika aku melakukannya dengan Irene.."
"Hmmm.." Baekhyun bergumam.
Chanyeol kembali menciumnya di bibirnya. Membuat Baekhyun mengalungkan tangannya pada leher Chanyeol. Dan semakin lama ciuman itu semakin menuntut.
"Aku hanya ingin menebus kesalahanku—
Ucapan Chanyeol terpotong. Baekhyun melepaskan ciumannya paksa. Ia bangkit dan berlari menuju kamar mandi. Ia merasa perutnya dikocok-kocok saat ini.
Ia membuang semua yang ada di perutnya. Tapi percuma, ia bahkan belum memakan apapun hari ini. Yang keluar hanyalah air.
"Kau tidak apa?" Chanyeol yang mengikuti Baekhyun ke dalam kamar mandi membantu Baekhyun mengurut tengkuknya.
"Aku tidak- hoekkkk." Baekhyun kembali memuntahkan air dari dalam mulutnya.
"Kau sakit, Baek.."
"Tidak. Aku tidak apa." Baekhyun-ah mengelap mulutnya.
"Lebih baik kita ke dokter sekarang, Baek.."
"Tidak Chanyeol. Hari ini kau harus kerja sudah berapa hari kau tidak ke kantor?" Baekhyun bangkit dan keluar dari kamar mandi, diikuti oleh Chanyeol.
***
"Kau mau kemana?" Irene menatap Chanyeol dengan penuh tanya ketika ia melihat Chanyeol sedang merapikan rambutnya.
"Tentu saja aku harus ke kantor, bukan?"
"Tidak biasanya..." Irene bergumam. "Biasanya kau lebih suka berada di rumah daripada di kantor, Chan.."
"Ya, dan sekarang aku menyadari bahwa sepertinya aku harus sedikit lebih perhatian kepada karyawanku." Chanyeol memakai dasinya. "Aku akan pulang cepat."
"Ya, aku akan menunggumu.." Irene membantu Chanyeol merapikan dasinya. "Oh ya, Baekhyun. Dia- kapan dia akan pulang?"
"Eh?"
"Jangan hiraukan pertanyaanku." Irene mengibaskan tangannya dihadapan wajahnya.
"Dia tidak akan pulang." Chanyeol menatap Irene. "Lagipula aku dan Baekhyun akan menjadi suami istri. Ada apa? Kau keberatan?"
.
Irene memajukan bibir bawahnya sedikit. "Tidak.. hanya saja, kau sudah tidak pernah memperhatikanku..""Kau masihlah istriku, Irene.. kau adalah tanggung jawabku.." Chanyeol berjalan mengitari Irene. "Aku harus berpamitan pada Baekhyun sebelum pergi."
***
Baekhyun mengirimkan pesan kepada temannya. Wajahnya sudah sedikit bersinar sekarang. Ia terkekeh ketika membaca pesan dari Minseok.
'Hyung! Bisakah kau datang ke rumah Chanyeol?' -Baekby
KAMU SEDANG MEMBACA
Love to Return [CHANBAEK] - END
Fanfiction"Kau dengar perkataan ibumu, kan? Tinggalkan aku dan cari orang lain. Ibumu butuh cucu." . "Tapi aku tidak ingin meninggalkanmu!" . "Aku mandul! Kau harus mencari seseorang yang bisa hamil!" . "Aku mencintaimu, jadi aku tidak akan menggantikanmu- . ...