14

5.9K 599 8
                                    

Baekhyun dibawa menuju ruang bersalin. Ia sedikit meringis ketika ranjangnya didorong dengan cepat oleh beberapa perawat yang ada. Dengan Chanyeol yang ikut berlari sambil menggenggam tangannya erat.

"Aku tau ini pasti sangat berat untukmu.." Chanyeol semakin mengeratkan genggamannya. "Tapi aku yakin, kau bisa bertahan.." Chanyeol terdiam sesaat. "Berjanjilah untuk bertahan. Untukku.. untuk mereka semua.." Chanyeol mengelus perut besar Baekhyun dan kemudian melepaskan genggamannya dan terdiam di depan pintu ruang bersalin.

"Aku yakin, Baekhyun bisa melakukannya, Chanyeol.." Yoora yang berada disana juga menenangkan Chanyeol. Menarik tangan Chanyeol untuk duduk di sebelahnya.

"Aku tau seberapa Baekhyun akan berjuang.." nyonya Park menyimpan tangannya di dada. "Jangan kau lupakan bahwa dia adalah lelaki yang kuat, Chanyeol.."

"Eomma.." Chanyeol menatap nyonya Park. "Bagaimana jika Baekhyun dan anak-anakku tidak bertahan?"

"Mereka pasti akan bertahan.."

Yoora menatap Chanyeol prihatin dan mulai mengelus punggung Chanyeol. Kembali menenangkannya.

***

"Oy-Sehun-ah~"

'Bawa Irene padaku untuk hari ini.. ada sesuatu yang harus ia ketahui..'

"Hey—

'Kau tidak ingin Irene semakin menderita bukan, Hyung..?'

"Baiklah.. dimana kita akan bertemu?"

'Bawa Irene ke apartemenku..'

Sehun menutup telepon itu tanpa permisi. Membuat pria yang mengangkatnya sedikit merasa bingung. Lalu matanya menangkap Irene yang sedang menatapnya.

"Apa itu Sehun?"

"Ya.." Pria itu memasukkan handphonenya kedalam saku. "Dia bilang, dia sangat ingin bertemu denganmu."

"Aku merindukan Sehun..." Irene sedikit tersenyum. "Bawa aku padanya."

"Dengan senang hati.."

***

Chanyeol mengelus rambut Baekhyun lembut. "Kau sudah bekerja keras.." Chanyeol tersenyum.

Baekhyun balas tersenyum. Matanya menatap ke arah 2 bayi yang kini sedang tertidur di dalam inkubator.

"Jackson sangat mirip denganmu.." Baekhyun membuka suaranya. "Kuharap, dia menjadi sepertimu juga.." Baekhyun meraih tangan Chanyeol dan mengusapnya pelan.

"Jiwon juga sangat mirip denganmu, Baek.." Chanyeol duduk di sebelah Baekhyun. "Terimakasih.." Chanyeol memeluk tubuh lemah Baekhyun.

Lalu keheningan melanda mereka berdua yang sibuk memperhatikan bayi mereka dengan seksama.

"Channie~" Baekhyun akhirnya kembali membuka suaranya. "Apa kau akan membuangku?"

"Apa yang kau katakan? Kita sudah resmi menjadi suami-istri dan memiliki anak yang luar biasa, Baek.."

"aku sudah melahirkan anakmu kan. Apa aku akan dibuang sepertinya?" Baekhyun mengerucutkan bibirnya. "Kau akan kembali padanya?"

Chanyeol menarik Baekhyun kembali kedalam pelukannya. "Tidak. Aku mencintaimu dan anak kita."

Baekhyun sedikit tersenyum. Kemudian melepaskan pelukannya. "Tapi dia juga mengandung anakmu, bukan?"

Chanyeol terdengar tidak yakin. "Aku tidak tau.." kemudian terdiam sebentar. "Itu bukan anakku."

"Tapi, bukankah kalian memang melakukan itu, bukan?"

"Aku sungguh tidak pernah mengeluarkan benihku di dalamnya..." Chanyeol menatap mata Baekhyun tajam.

Love to Return [CHANBAEK] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang