10

6.3K 623 7
                                    

"Selamat, Baekhyunie~" Nyonya Park memeluk tubuh mungil Baekhyun erat. "Aku sangat menantikan semua ini.." Baekhyun mengusap pipi Nyonya Park yang dialiri air mata.

"Aku bersyukur jika Eomma juga bahagia.." Baekhyun kembali memeluk nyonya Park.

"Yak! Eomma! Lepaskan Baekhyun." Chanyeol melepaskan pelukan Baekhyun dengan nyonya Park. Berganti ia kini memeluk tubuh Baekhyun.

Nyonya Park terkekeh. "Lihat Baekhyun, priamu ini sangat posesif."

Baekhyun tertawa. "Ya, memang seperti ini lah Chanyeol yang ku kenal dari dulu.." Baekhyun tersenyum menatap Chanyeol.

"Baekhyun-ku ternyata bisa merayu~" Chanyeol menyentuh pucuk hidung Baekhyun.

"Chanyeol~~~"

***

5 Bulan kemudian

Baekhyun sedang berbaring di atas sofa di rumah Nyonya Park. Ia memainkan remote TV di tangannya. Bosan.

Sejak Nyonya Park mengetahui kehamilannya, Ia dan Chanyeol tidak diizinkan untuk pulang. Dan sejak saat itu juga, kadang Irene sering menanyakan kabar Chanyeol padanya.

Baekhyun mengernyitkan dahinya ketika merasakan bayi dalam kandungannya menendang perutnya agak keras.

Baekhyun mengelus perutnya. "Anak mommy sudah tidak sabar untuk lahir, hm?"

"Kau mengajaknya berbicara?" Chanyeol menghampiri Baekhyun sambil membawakan segelas susu di tangannya.

"Ya.. tadi mereka menendang perutku.." Baekhyun menerima gelas yang Chanyeol sodorkan padanya. "Perutku terlihat tidak wajar.." Baekhyun tertawa.

"Itu wajar, Baek.. apalagi kau mengandung mereka di dalam perut kecilmu." Chanyeol mengusap perut Baekhyun. "Aku penasaran seperti apa rupa mereka ketika lahir nanti.." Chanyeol membuka sweater Baekhyun sebatas perutnya. Mengecup perut Baekhyun.

"Chan..."

"Hmm.."

"Sepertinya—

"Apa, hm?" Chanyeol mengalihkan pandangannya pada Baekhyun. Menatap mata Baekhyun dalam-dalam.

Baekhyun melihat mata Chanyeol. Ia memalingkan wajahnya. "Aku-malu.."

"Apa yang diinginkan oleh Baekhyun-ku ini?" Chanyeol mendekatkan wajahnya pada wajah Baekhyun menggesekkan hidung mereka.

"Channn~~~"

"Katakan saja Baekhyun..." Chanyeol mendekatkan telinga lebarnya.

"Aku-ingin melakukan sex." Ucap Baekhyun pelan.

"Apa? Aku tidak bisa mendengarmu, Baby~" Chanyeol menggoda Baekhyun. Ia semakin mendekatkan telinganya.

"Aku ingin melakukan sex!" Baekhyun mencoba menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menutupi wajahnya yang memerah.

"Aigo~ Baekhyun-ku ingin melakukan—

"Tolong, Chan- demi anak- kita." Baekhyun menatapnya dengan tatapan sayu.

Sepertinya ini memang permintaan anak mereka.

"Baiklah, dengan senang hati~" Chanyeol menggendong Baekhyun menuju kamar, membuat Baekhyun menjerit dan refleks memeluk leher Chanyeol.

***

Irene menatap rumah di hadapannya. Rumah mertuanya. Rumah Nyonya Park. Ia mengetuk pintu rumah itu hati-hati. Berharap siapapun membukakan pintu untuknya.

Love to Return [CHANBAEK] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang