Baekhyun hanya diam beberapa jam ini. Dan hal itu membuat Luhan merasa bersalah. Sesekali Baekhyun melirik pada handphonenya yang bergetar. Tapi ia sama sekali tidak berminat untuk memainkan handphone itu ataupun menerima panggilan masuk dari seseorang.
Yang ada di pikiran Baekhyun hanyalah Chanyeol dan kedua anaknya. Bahkan ini sudah malam sekali. Sehun sudah menyuruhnya untuk meminum susu dan vitaminnya. Namun Baekhyun membiarkan mereka tak tersentuh sama sekali di atas meja.
"Bagaimana ini?" Luhan menatap Sehun cemas. "Aku tidak tau kalau itu akan berdampak buruk."
Sehun menghela nafasnya. "Tenanglah. Ia hanya merindukan suaminya, bukan. Percayalah padaku." Sehun mengelus pundak Luhan.
"Tapi aku tetap saja tidak enak hati."
Luhan menggaruk tengkuknya, masih merasa tidak enak pada Baekhyun dan Sehun. Tapi kemudian handphonenya berbunyi.
"Yeobeoseyo, Park Sajangnim?"
"Ne~ tugasnya akan saya lakukan secepatnya."
"Aku tau kau sedang merasa tidak enak badan akhir-akhir ini, Sajangnim. Ada yang ingin kau pesan padaku?"
"Baiklah, besok pagi aku akan mengantarkannya."
Luhan menutup telepon itu dan menghembuskan nafasnya.
"Siapa?"
"Bos baruku. Aku baru saja diterima menjadi sekretaris di sebuah kantor."
"Oh.." Sehun menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.
***
Chanyeol memijat sedikit pelipisnya. Ia baru saja menghubungi sekretaris barunya. Pekerjaannya yang menumpuk membuatnya terpaksa untuk mengukur sertakan sekretarisnya untuk membantunya menyelesaikan pekerjaannya.
Tangannya diam-diam membuka laci mejanya. Mengeluarkan sebuah foto dimana Baekhyun sedang tersenyum menatapnya—kamera.
Hatinya sedikit terasa menghangat ketika ia melihat senyuman Baekhyun disana. Sepertinya ia merindukan Baekhyun.
"Bagaimana caranya agar aku bisa menemukanmu lagi?" Chanyeol mendesah.
Tring~
Chanyeol mengalihkan pandangannya pada tabletnya.
'Aku hanya bisa menunggu sampai jam 18.00 hari ini. Atau kerjasama kita batal.'
Chanyeol mendesah keras. Pekerjaannya menjadi kacau sejak Baekhyun pergi meninggalkannya.
"Apa yang harus kulakukan, Baek..?" Ucapnya pelan.
"Kau yakin tidak ingin tau kebenarannya?" Tiba-tiba saja Yoora memasuki ruang kerja Chanyeol.
***
'Laporannya harus selesai sebelum jam 17.00, Luhan. Apa kau ada di apartemen yang baru saja aku belikan untukmu? Aku akan mengambilnya sekitar jam 16.00.'
'Maafkan aku, Sajangnim. Aku sedang berada di lain tempat. Kau bisa mengambilnya pukul 16.00 pas di apartemen xxx di daerah Gangnam.'
Luhan mengacak rambutnya. Sehun melihat itu.
"Ada apa?"
"Bosku." Luhan mendesah. "Lihat jam berapa sekarang? Laporanku harus selesai 1 jam lagi, Sehun-ah!"
"Biar kubantu."
Sehun mengambil laptop Luhan dan membantu Luhan mengerjakan laporannya.
"Bagaimana keadaan Baekhyun sekarang?" Luhan akhirnya membuka suara lagi setelah keheningan melanda mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love to Return [CHANBAEK] - END
Fanfiction"Kau dengar perkataan ibumu, kan? Tinggalkan aku dan cari orang lain. Ibumu butuh cucu." . "Tapi aku tidak ingin meninggalkanmu!" . "Aku mandul! Kau harus mencari seseorang yang bisa hamil!" . "Aku mencintaimu, jadi aku tidak akan menggantikanmu- . ...