18

8K 669 15
                                    

"Baby~~" seorang pria cantik berlari menghampiri Baekhyun yang sedang mengajak jalan-jalan kedua buah hatinya bersama Sehun.

"Luhan Hyung!" Baekhyun membuka tangannya lebar-lebar. Berniat menyambut sahabat karibnya.

"Aku sangat merindukanmu.." Luhan memeluk tubuh Baekhyun erat. "Kau lebih berisi sekarang."

Baekhyun terkekeh. "Yaa.. aku tau.." Baekhyun mengelus perutnya. "Sudah sekitar 6 bulan.. terlihat besar, bukan?"

"Astaga!" Luhan ikut memegang perut Baekhyun. "Baru kali ini aku melihat perut orang hamil."

"Tapi tidak sebesar saat aku hamil mereka berdua." Tunjuk Baekhyun pada kedua anaknya yang sedang bermain bersama Sehun di taman bermain di seberang tempat mereka bertemu.

"Kau memiliki anak kembar?" Luhan terlihat antusias. "Boleh aku bermain bersama mereka?"

Baekhyun membalas pertanyaan Luhan dengan sebuah anggukan. Kemudian Luhan berlari menghampiri Jiwon dan Jackson yang masih belajar berjalan dengan Sehun.

Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Luhan yang sangat kekanakan. Akhirnya ia sedikit menyusul Luhan dengan berjalan sedikit lambat karena beban di perutnya.

Baekhyun duduk di kursi taman di dekat tempat bermain Sehun dan Luhan beserta anak-anaknya. Tangannya merogoh tas yang ia bawa ketika sebuah getaran terasa.

"Yeobeoseyo, Noona?"

'Baekhyun~ aku merindukanmu~'

"Aku ada di taman dekat rumah Chanyeol.."

'Aku akan kesana.'

"Akan kutunggu.."

Baekhyun menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi itu. Menunggu seseorang untuk datang.

"Baekhyunie~~~" seorang wanita melambaikan tangannya pada Baekhyun. "Aku sangat merindukanmu.."

"Aku juga merindukan Noona.."

"Bagaimana kabarnya?" Yoora memegang perut Baekhyun.

"Sangat baik. Sehun merawatku dan Tae dengan baik." Baekhyun tersenyum.

"Aku sangat kecewa dengan sikap Chanyeol.." Yoora mendesah. "Dia sama sekali tidak ingin mendengarkan penjelasanku. Bahkan Eomma sampai angkat tangan."

"Biarkan saja.." ucap Baekhyun lirih. Kemudian ia memalingkan wajahnya. Menatap Luhan dan Sehun yang masih bermain bersama anak-anaknya disana.

Yoora mengerti. Ia mengelus tengkuk Baekhyun. "Menangislah.. aku tau itu pasti sangat menyakitkan, bukan?"

Baekhyun menggigit bibir bawahnya. Kemudian terdengar isakan di telinga Yoora. Dengan cepat Yoora membawa Baekhyun dalam pelukannya.

***

"Haaah~ ini sangat melelahkan.." Luhan merebahkan dirinya diatas rumput sintetis taman tersebut.

"Ini sudah terlalu sore." Sehun membuka suara. "Baekhyun tidak bisa melewatkan waktu minum susunya."

"Baekhyun bisa membuatnya sendiri, kau tau." Luhan menarik Jiwon dan membawanya untuk duduk di perutnya.

"Tidak, Lu. Kehamilan Baekhyun saat ini sangat rentan."

Luhan terdiam. "Sepertinya kau sangat perhatian pada Baekhyun."

"Tentu. Dia adalah masa depanku..."

Luhan memaksakan dirinya untuk tetap bermain dengan Jiwon. Hatinya mendadak sakit mendengar penuturan Sehun.

'Sepertinya, kita memang tidak akan pernah bersatu lagi..'

Love to Return [CHANBAEK] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang