How?

2.9K 434 76
                                    

By MinGyuTae00

.
.
.

Tolong tinggalkan jejak kalian berupa Vote dan Coment.

.
.
.

Happy Reading

.
.
.

Warning : Mature Content

P. S : Untuk nambah feel, kalian bisa mendengar lagu diatas. Atau kalian bisa langsung denger lagu dari Ali - Carry On jika kalian punya lagunya. Untuk chap ini kaga jadi gua private. Tapi pada chap berikutnya bakal gua private karena chap depan sebagian besar berisi flashback penting. Tengcuu

"Mate!"

Serigala Jimin memekik keras didalam kepalanya. Seketika Jimin menyadari keadaannya kali ini. Heat. Ia sedang mengalaminya sekarang. Dimana waktu dan tempat yang tidak tepat menurutnya. Dan apa ini? Jimin tak percaya akan takdir yang ia terima. Bagaimana mungkin matenya adalah sahabatnya sendiri. Dan lebih buruknya lagi serigalanya berteriak nyaring. Membuat kepalanya seakan ingin pecah begitu saja. Tubuhnya semakin bergetar. Ia bisa melihat sebuah tanda berbentuk bintang dengan gambar kepala serigala pada tengkuk Jungkook dan kening Taehyung. Tanda yang sama pada pergelangan tangan kirinya. Dan hanya mereka bertiga yang bisa melihat tanda itu.

Bola matanya berubah menjadi biru tua. Badannya luar biasa sakit. Ia seperti merasakan tulang-tulangnya patah disemua bagian, aliran darahnya tak teratur, nafasnya kian memberat, kakinya serasa goyah, aroma vanila bercampur apel menguar begitu saja. Taringnya mulai muncul. Ia menjambak surainya keras.

Semua yang berada disana terkejut sedemikian rupa. Hoseok berlari tergopoh-gopoh ketika mendengar pekikan Yoongi dan Jimin. Ketika ia menginjakkan kakinya, ia bisa melihat kulit Jimin berwarna kemerahan, anaknya itu berteriak, memekik kesakitan, bahkan ia menjambak rambutnya. Ia juga bisa melihat Yoongi yang mencoba menghampiri dan menenangkan Jiminnya. Namun, Jimin sedang dalam fasenya saat ini. Ia akan menjadi sangat sensitif. Ia menjadi kalut dan susah untuk mengenali seseorang. Maka dari itu ia selalu menghindar dan tak segan-segan memberikan sebuah pukulan maupun tangkisan pada Yoongi.

Namjoon dan Hoseok mencoba mengambil kendali. Mereka mencoba merengkuh Jimin. Mencoba menenangkannya. Tak perduli akan pukulan maupun cakaran yang harus mereka terima. Dengan terpaksa Namjoon mengeluarkan aura alphanya guna memberi peringatan pada siapapun yang ingin mendekat. Suasana terasa mencekam apalagi ditambah aungan para alpha diluar sana. Jimin sedang dalam bahaya saat ini. Seokjin dan Yoongi seperti merasa tercekik akibat aura yang dipancarkan Namjoon. Tak ingin membuang waktu Namjoon memukul tengkuk Jimin. Jimin terlukai lemas. Hoseok segera merengkuh tubuh mungil anaknya. Memeluknya posesif.
"KANGTA!" Namjoon memekik keras. Walau begitu ia tetap mengeluarkan aura dominannya.

Kangta berlari tergopoh-gopoh. Ia terkejut melihat kekacauan didepannya.

"Al...alpha" Kangta melangkah ragu-ragu.

"CEPAT SIAPKAN RUANGAN KHUSUS, KITA GUNAKAN RUANGAN KHUSUS MILIKKU. PALLI!"

Kangta mengangguk patuh kemudian berlalu. Hoseok segera membopong Jimin. Namjoon memimpin jalan. Mereka akan menuju ke ruang bawah tanah di mansion tersebut. Dimana ruangan tersebut dibuat khusus untuk para omega dan alpha dari keluarganya.

My Luna,  My Love ( KookMin /VMIN ABO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang