18.hug

70 9 2
                                    

"mau nya apa sih tuh orang? gak terima banget apa ya diputusin sama allena" kata stella setelah mendengarkan cerita allena.

"mungkin dia masih sayang kali all sama lo" tebak agatha.

"orang sayang gak bakalan gituh tha" jawab allena lirih.

"yaudah sih intinya kan tadi aldo bilang dia bakal jagain lo. jadi lo tenang ajah. ehh btw lo sama aldo itu ada hubungan apa sih?" kata luvian.

"hhmm gue ituh... "

agatha, stella, dan luvian sudah menunggu jawaban allena dengan sangat serius. ingin tau kelanjutan apa yang akan dikatakan oleh allena.

"nyokap gue, sama bokap nya aldo bakal nikah." jawab allena pelan sambil mengejapkan matanya.

sungguh, allena menahan dadanya yang terasa sesak mengucapkan kalimat yang baru saja ia lontarkan. allena membenci kalimat tadi. ia sangat benci.

"hahhh??" agatha shock mendengar pangakuan allena. ia bahkan membuka matanya dengan lebar. merasa tidak percaya dengan apa yang allena ucapkan.

"lo serius all?" stella pun sama kagetnya.

"berarti lo bakal jadi anaknya pak andro dan saudaraan sama aldo dong? " kata luvian.

allena hanya mengangguk pelan sambil menunduk. ia mati matian menahan air matanya agar tidak jatuh didepan temannya. ia tidak ingin temannya tau kalau ia sebenarnya tidak senang dengan pernikahan orang tuanya. karena alasan perasaannya pada aldo.

"gue mau ke toilet bentar"ucap allena lalu segera berdiri dan berjalan keluar. ketiga sahabatnya tidak bisa melihat wajah allena, karena tertutup oleh rambutnya.

tepat di ambang pintu, aldo segera menarik tangan allena. "mau kemana?"

allena masih menunduk, ia tidak ingin memperlihatkan wajahnya yang sedang menahan tangis dihadapan aldo. allena menarik tangan allena pelan dan hangat.

aldo membawa allena ke rooftop sekolanya yang ada dilantai empat. allena hanya mengikuti tarikan tangan aldo membawanya.

tangga tangga sudah ia lewati, allena baru tau bahwa di sekolahnya ternyata ada jalan menuju rooftop. ternyata di lantai tiga ada pintu ruangan yang didalamnya terdapat tangga menuju atas.

lantas dari mana aldo tau, padahal aldo baru sekolah disini beberapa bulan. sebelum ia masuk kesekolah ini, ia ditunjukan dan dijelaskan setiap tempat di Alexander,oleh pak oji. seorang yang bekerja untuk membersihkan sekolah. tentu itu adalah suruhan dari pak andro ayahnya.

ruangan itu memang sangat dirahasiakan. alasannya agar tidak ada satupun murid yang bisa ke atas. jadi kuncinya di pegang oleh pak oji.

namun karena saat pertama kali aldo melihat tempat itu, ia sangat tertarik. lalu aldo meminta kunci duplikat kepada pak oji. dengan syarat tidak boleh ada murid lain yang tahu.

dan ini kali kedua aldo ke tempat tersebut. karena setiap kali ia ingin kesana, ada saja murid yang berkeliaran. ia takut ada yang melihat.

allena yang dari tadi hanya menunduk tanpa melihat kedepan, ia hanya melihat langkah kaki aldo dibawah. tersentak karena aldo mengangkat dagunya.

ia disuguhkan oleh pemandangan kota bandung dan bukit yang menjulang dari atas sekolahnya. allena kaget karena ini pertama kalinya ia ketempat ini.

"ini dimana?" tanya allena.

"rooftop"

"jadi selama ini sekolah kita punya rooftop? kenapa gak ada yang tau?"

"biar gak ada yang mabal kesini hehe"

"terus lo tau dari mana?"

"bokap"

"owhh iya ya"

aldo lalu tersenyum lembut menatap allena. allena yang ditatap seperti itu lantas langsung melting. detak jantungnya kambuh tidak dapat dikontrol.

"emmh tempat nya bagus banget. gue suka." kata allena mencairkan suasana. sekaligus mencoba menetralkan detak jantung nya.

"iya. gue juga suka. makanya gue minta sama bokap buat pegang kuncinya" jawab aldo. "oh iya, btw lo tadi kenapa?" lanjut aldo.

mana mungkin gue ceritain alesannya gue kenapa aldo, kalo alesannya itu karena lo. aldo bagaskara.

"mmhh, enggak kok, gue gapapa."

"lo masih gak siap kalo kita bakal jadi saudara tiri?"

"haah enggak. bukan gituh maksud gue. gue fine fine ajah kok. gue cuma masih mikirin kevin tadi" jawab allena asal.

"jadi cowok yang tadi namanya kevin?" tanya aldo.

allena hanya mengangguk. aldo menarik allena untuk duduk dibangku yang ada dipinggir rooftop.

"apa lo mau cerita sama gue?, lo kalo ada apa apa cerita ajah. gue bakalan dengerin, bakal bantu lo, gue bakal jagain lo."kata aldo.

detak jantung allena seakan berhenti. ia merasa bahwa aldo sangat peduli dengan nya.

"iyaa" jawab allena dengan anggukan kecil.

seketika memory dirinya dengan kevin terulang lagi. saat kevin memaksanya harus ini itu. merubah sosok allena yang polos menjadi binal. dan omongan kevin bersama temannya saat kevin ingin meniduri allena untuk taruhan. semua terngiang kembali dikepala nya.

allena hanya mampu menunduk menutup wajahnya dengan telapak tangan.

aldo yang melihat bahu allena bergetar, sadar bahwa gadis yang ia sayangi sedang menangis. ia mengusap pelan bahu allena seolah memberikan kekuatan pada gadis tersebut.

"I know you are not a strong girl. I know you have a weak point. You can be vulnerable anytime. but allow me to be loathed when you are vulnerable." kata aldo sambil mengangkat kepala allena. agar berhadapan dengannya.

tidak peduli allena sedang menangis, wajahnya selalu menampilkan kecantikan yang tidak dimiliki siapapun dihadapan aldo. aldo mengusap airmata allena dengan lembut.

rasanya aldo ingin sekali mengungkapkan perasaanya kepada allena. namun ia takut hubungan nya dengan allena menjadi bermasalah sampai nanti ia menjadi saudara tiri.

allena pun merasakan dan memikirkan sama seperti aldo. gadis itu ingin sekali mengungkapkan perasaan yang ia rasakan kepada aldo.

"gue sayang lo aldo. thanks, gue bakal jadiin lo sandaran untuk gue" kata allena spontan lalu memeluk aldo.

ia mengungkapkan sedikit saja dari perasaan nya. hanya kata 'sayang'. toh aldo juga pasti akan mengira allena menyayanginya sebagai seorang kakak. pikir allena.

aldo membalas pelukan allena den mengusap rambut allena dengan lembut. aldo memikirkan ucapan allena. apakah mungkin allena menyayangi nya sebagai kakak saja? atau allena memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. entahlahh aldo tidak dapat menebak pertanyaanya.

allena dapat merasakan kehangatan, ketenangan, dan kenyamanan dalam pelukan aldo. ditambah angin yang berhembus diatas rooftop berhembus dengan Tenang dan menyejukan.

allena sangat menikmati pelukannya. ia bahkan memejamkan matanya. allena tertidur masih dalam pelukan aldo.

aldo menyadari allena terlelap masih di dekapannya dengan kepala didada nya. ia memperhatikan wajah allena yang menempel di dadanya. terlihat sangat lucu saat tertidur.

aldo tidak tahan untuk tidak mencium calon adik terinya itu. ia mendekatkan bibir nya dikening allena. dan cuppp aldo mengecup kening allena yang sedang terlelap di dekapannya.

yaa, kebiasaan allena memang. sehabis menangis pasti ia akan tertidur. dengan mudah dimanapun ia bisa tertidur tanpa sadar walaupun dipelukan aldo.

prospective stepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang