27.dalang

55 8 3
                                    

"kamu izinnya gimana tadi sama mamah?" tanya aldo yang sedang menyantap nasigoreng pedas yang ia pesan.

"mmmhh, aku bilang mau ke rumah agatha."

"terus kamu belum pulang sampe malem gini, mamah kamu gak nyariin kamu emang?"

"tadi aku udah bilang pulang nya lama, terus aku suruh mamah jangan tungguin aku pulang."

"owh gituh"

allena mengangguk sambil memasukan satu sendok nasi itu kemulutnya.

"emang gimana ceritanya sih do, kok papah bisa kecelakaan?"

aldo meletakan kembali sesendok nasi yang ingin ia suap. "sebelum pulang dari rumah kamu, aku sama papah sempet ngobrol di garasi. aku tau papah disitu keliatan nya udah capek. aku sempat tawarin ke dia biar aku ajah yang nyetir mobil nya, terus motor aku biar aku tinggal dulu dirumah kamu. tapi kata papah dia gak cape, dia bisa bawa mobil sendiri. yaudah aku ikutin dibelakang pake motor aku. tapi pas dijalan, aku ngerasa ada mobil yang ikutin aku. awalnya aku kira ya dia memang searah. aku diem ajah kan, tapi tiba tiba mobil itu ngeduluin aku sama mobil papah. karena posisi jalan gak begitu ramai, disitu aku, papah, sama mobil yang didepan lumayan kenceng bawa kendaraan kita. terusss... - " terang aldo lalu diam tidak melanjutkan ucapannya. ia tampak memejamkan matanya. entah lah ia tampak berfikir atau sedih, yang pasti ia langsung diam.

" terus gimana lagi? " tanya allena yang berusaha menunggu penjelasan aldo namun ia malah diam tidak melanjutkan ceritanya. sudah kepalang kepo.

"mobil yang didepan papah tiba tiba ngerem mendadak. papah yang gak sempet ngerem langsung banting stir ke trotoar sebelah kiri dan pohon buat ngehindarin mobil yang ada didepannya. untungnya aku disitu sempat buat ngerem. kalo enggak ya mungkin aku bakal kecelakaan juga. bahkan setelah aku rem sekuat tenaga buat berhentiin motor aku yang lagi melaju cepat, sampe jalanannya berbekas ban motor aku. dan aku berhenti tepat dengan jarak cuma setengah meter dari mobil yang ada didepan papah. sedangkan mobil papah udah disamping nabrak pohon. aku masih inget banget itu mobil pajero."

"degg pajero, apa jangan jangan itu papah?" batin allena.

"kamu liat plat nomernya?" tanya allena.

"liat. aku masih hafal betul plat mobil itu D 0101 RY. tapi mobil itu langsung kabur. tapi polisi udah ada yang cari."

"mobil papah itu plat nya satu kosong satu kosong atau kosong satu kosong satu yaa?" allena tampak berfikir dalam hatinya. ia segera membuka ponselnya untuk mengecek foto beberapa bulan lalu yang ada digalerinya. yaitu foto dirinya didepan mobil saat ia jalan jalan ke puncak bogor. setelah allena berkutat mencari foto yang terselip diantara ribuan foto yang ada digalerinya, akhirnya ia menemukan fotonya. dan benar saja, setelah ia zoom plat mobilnya ternyata sama dengan yang aldo bilang.

"kamu kenapa?" tanya aldo yang bingung dengan gelagat allena.

"heh enggak. semoga mobil itu cepet ditangkap polisi ya" ucap allena yang langsung menutupi ke gugupannya.

"iya, semoga ajah."

drrttttt..
ponsel allena yang ia letakan disamping piring nasi gorengnya itu bergetar. menandakan ada panggilan masuk. nama yang tertera di panggilan itu adalah mamanya sendiri.

"mamah ngapain telfon ya?" tanya allena pada aldo.

"entah, angkat dulu ajah" jawab aldo sambil mengangkat bahunya.

allena segera menjawab telfon dari mira. "kamu dimana? kenapa belum pulang?" tanya mira di ujung telepon sana.

"mmhhh.. allena lagi dirumah agatha mah, tadi allena mau pulang tapi udah kemaleman. makanya allena nginep."

prospective stepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang