33. rasa

70 8 4
                                    

malam itu sahabat aldo dari jakarta memutuskan untuk menginap semalam dirumah aldo.

mereka izin satu hari untuk tidak sekolah. sekalian menghibur aldo dan menemaninya.

tapi tentu saja dirumah aldo mereka dalam pengawasan very dan silvi. om dan tantenya saat ini bertanggung jawab penuh pada aldo. tetapi tidak diawasi begitu ketat, karena very juga pernah muda dan tau aldo tidak akan berbuat macam macam dirumah nya.

jam dinding yang berdetak ditembok ruang tamu menunjukan pukul 10.00pm. karena merasa dingin, allena memutuskan untuk membuat coklat panas.

ia menuju dapur dan mulai menyeduh coklat panas itu. dari belakang aldo menghampiri nya. aldo tidak mengatakan apapun, ia hanya berdiri disamping allena yang sedang sibuk mengaduk coklat panasnya.

"kenapa?" tanya allena.

aldo hanya menggeleng kan kepalanya. tidak menjawab pertanyaan allena, tapi sudut bibir mengulas senyum yang membuat siapa pun akan nyaman.

"kamu mau? aku buatin yaa"

"gak usah. kapan kapan ajah buatinnya."

"anak anak yang lain mana?"

"lagi main ps di ruang tengah."

"owhh" allena mengangguk.

"all"

"hmm?"

"ke balkon yuk."

"ngapain?" tanya allena.

"ngapain ajah kek kalo udah disana mah"

aldo dan allena berjalan beriringan dengan segelas coklat panas yang ada di genggamannya.


"allena" panggil aldo.

"hehh? "

" aku sayang sama kamu all"

"aku juga gituh"

"apa ini cara tuhan buat kita bisa bersama?"

allena diam mencerna kata kata aldo barusan. pikirannya tidak sampai. ia tidak mengerti maksud aldo apa.

"apa tuhan ambil papah biar kita bisa bersama. apa dengan kaya gini caranya? tragis banget sih." kata aldo.

"do, semuanya itu udah diatur sama yang diatas. kita sebagai hambanya cuma bisa jalanin yang udah diatur sama dia. dan semuanya itu pasti udah yang terbaik." allena baru mengerti maksud dari ucapan aldo.

"aku baru tau, kalo ternyata cinta itu hadir gak selalu tentang kebahagiaan. ternyata cinta kita dateng nya lewat airmata kepergian."

"itu artinya setiap ada duka, pasti diiringi sama bahagia do."

"kamu jangan pernah tinggalin aku ya all, papah udah ninggalin aku. kalo kamu sampe ninggalin aku juga, aku gatau deh gimana gelapnya hidup aku. kamu itu udah kaya matahari buat aku all."

"aldoooo.. allena baper ih" kata allena sambil memanyunkan bibirnya. terlalu gemas dimata aldo wajah allena dihadapannya.

aldo mencubit gemas pipi allena. setidaknya wanita ini lah yang membuat nya kuat. dia yang selalu menamaninya disaat kondisi nya seperti ini.

"harus nya yang bilang kaya tadi tuh aku do, aku yang takut banget kamu ninggalin aku."

"gak akan. hati aku udah nyantolnya dihati kamu."

terlalu gemas dengan gombalan gombalan aldo, allena memeluk aldo. ia sangat menyayangi laki laki itu.

disisi lain, ada wanita yang sedang menahan airmatanya agar tidak tumpah dibelakang aldo dan allena. ia menyaksikan kebahagiaan dua insan didepannya dengan perasaan hati yang berkecambuk.

prospective stepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang