28.andromeda

55 8 2
                                    

sinar matahari menyorot mata allena yang masih terpejam. menyapanya dengan hangat. suara ramai dari luar ruangan terdengar samar.

ia membuka matanya perlahan dan berusaha menegakan badannya yang terasa pegal, karena ia tidur dengan posisi duduk bersandar.

ia menoleh ke samping kirinya, dimana ada sosok aldo yang masih memejamkan matanya. allena memperhatikan wajah aldo dari samping. sangat tampan. tidak ada celah sedikit pun yang membuat dirinya jelek. terlalu sempurna.

ia melihat arloji yang melingkar di tangannya. sudah jam 5:50am. matanya menjelajah ke setiap sudut ruangan. ia baru sadar bertul kalau dirinya tidur dirumah sakit. dikamar tempat Andro dirawat.

andro masih terbaring dengan alat alat yang menempel ditubuhnya. very juga masih tidur dikursi samping kasur andro dan meletakan kepalanya dikasur andro, dengan tangan sebagai bantal.

allena mengeluarkan ponsel yang ada disaku jaketnya. sudah ada 13 panggilan tak terjawab. ia tidak mengangkat karena handphone ia sillent. jadi ia tidak tahu kalau ada yang menelepon.

nama mamah tertera di situ. untuk apa mamahnya menelepon dirinya sebanyak itu? ia berniat untuk menelepon kembali mamahnya.

belum sempat ia menekan tombol hijau bergambar telepon, panggilan masuk sudah lebih dulu menyambar ponselnya. Mamah.

baguslah, jadinya ia tidak perlu membuang pulsanya. ia segera bangkit dan keluar dari ruangan tempat andro dirawat.

ia duduk dikursi tunggu yang ada dikoridor rumah sakit. "hallo mah"

"kamu dimana sekarang?!" tanya mira diujung telepon.

"rumah agatha mah." jawab allena berbohong.

"yang benar? kamu jangan bohongin mamah allena!" suara mira terdengar meninggi.

belum sempat ia menjawab ucapan mira, aldo sudah lebih dulu keluar dari pintu dan memanggil dokter dengan berteriak.

"dokterrrr.. "

"susterrrrr"

aldo dengan wajah panik memanggil keras dokter ataupun perawat yang ada dirumah sakit itu.

membuat allena diam bergeming. mira pasti dengar diujung sana. karena sambungan telpon masih terhubung.

"allenaa kamu dirumah sakit?"

(...)

"allena jawab mamah!"

"allena itu suara aldo kan tadi?"

"allenaaaaaaaa"

(...)

allena pun memutuskan sambungan teleponnya sepihak. membuat mira panik setengah mati dengan keadaan yang terjadi disana. sebenarnya ada apa? apa yang terjadi? fikiran negatif nya terus menerus menguasai pikirannya.

allena segera berdiri saat salah satu dokter yang ditemani suster itu datang menghampiri aldo dengan cepat.

"papah saya dok" kata aldo panik.

"biar saya periksa"

allena menggenggam tangan aldo. berharap energi positif nya bisa ditransfer untuk laki laki itu. allena dan aldo berniat untuk masuk melihat apa yang akan dilakukan oleh dokter itu. namun dokter menyuruh nya agar keluar. termasuk very.

allena, aldo dan very kembali duduk dikursi tunggu. mereka tidak ingin mengganggu kegiatan dokter untuk menolong andro  itu.

dengan keadaan cemas aldo tak henti hentinya melontarkan doa didalam hatinya agar papah nya baik baik saja.  allena pun begitu juga.

prospective stepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang